lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh dari peningkatan hormone HCG juga dapat menyebabkan mual dan muntah Hani
dkk, 2011.
2.3.4 Perubahan Sistem Perkemihan
Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada ginjal dan ureter. Ginjal mengalami penambahan berat dan panjang sebesar 1 cm. Dibawah
pengaruh progesteron, kaliks dan pelvis renal mengalami dilatasi. Ureter juga menagalami dilatasi dan memanjang, serta membentuk kurva dengan berbagai
ukuran. Lumen pada sepertiga distal ureter berkurang ukurannya karena hyperplasia, sehingga meningkatkan dilatasi kompensasi pada dua pertiga ureter
bagian atas. Ureter kanan biasanya lebih dilatasi daripada ureter kiri akibat adanya dekstrorotasi telentang atau tegak dapat menyebabkan obstruksi ureter akibat
pembesaran uterus yang mengompresi kedua ureter pada lingkar pelvik. Semua faktor ini dapat menyebabkan stasis urin dan peningkatan risiko infeksi saluran
perkemihan pada kehamilan Steinfeid Wax, 2001. Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
timbul sering buang air kecil BAK. Disamping buang air kecil BAK, terdapat pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glumerulus juga meningkat sampai 69 Rukiyah dkk, 2011.
2.3.5 Perubahan Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolic rate BMR meninggi. BMR meningkat hingga 5-20 yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Pada
Universitas Sumatera Utara
kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakuan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan oleh
peningkatan aktivitas metabolik, pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga Kusmiyati dkk, 2009.
2.3.6 Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nurisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi
biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh
menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambunganotot terutama otot-otot pada pelvik. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan Kusmiyati dkk, 2009.
2.3.7 Perubahan Sistem KulitIntegumen