2.1.3 Panggul pelvis
Panggul merupakan salah satu jalan lahir yang memiliki fungsi yang lebih dominan daripada jalan lahir Ummi dkk, 2011. Sedangkan Sulistyawati 2011
panggul terdiri atas 3 bagian yaitu, 1 tulang koksa, yaitu terdiri atas tiga tulang yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang ilium, ischium, dan pubis.
2 tulang sacrum, yaitu berjumlah satu buah. 3 tulang koksigis, yaitu berjumlah satu buah. Tulang-tulang ini saling berhubungan satu sama lain melalui
artikulasio. Pada bagian depan artikulasio yang terletak di antara kedua os. Pubis, yang disebut simfisis. Pada bagian belakang terdapat hubungan atau artikulasio
sakrokoksigea. Di luar kehamilan, artikulasio hanya memungkinkan mengalami sedikit pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan mengalami pergeseran
yang cukup longgar, bahkan pada ujung koksigis dapat bergerak ke belakang sampai sejauh 2,5 cm pada proses persalinan.
2.2 Konsep Kehamilan
2.2.1 Defenisi Kehamilan
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia, kehamilan baru bias terjadi bias terjadi jika seseorang wanita
sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi Hani dkk, 2011. Sedangkan Sulistyawati 2011 juga mengatakan bahwa kehamilan
merupakan bertemunya sperma dengan ovum yang tejadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma
hingga menjadi buah kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Diagnosis Kehamilan
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadapat beberapa tanda dan gejala hamil. Manuaba 1998 membagi
tanda-tanda dan gejala hamil menjadi tiga bagian, yaitu : 1.
Tanda-tanda dugaan hamil : Amenorea terlambat datang bulan, mual nausea, muntah emesis, ngidam, Sinkope pingsan, payudara tegang,
sering miksi, konstipasi, pigmentasi kulit, epulis, dan varices penampakan pembuluh darah
2. Tanda tidak pasti kehamilan : dapat ditentukan dengan jalan rahim membesar
sesuai dengan tuanya hamil, pada pemeriksaan dalam di jumpai tanda Hegar,Chadwicks, Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, teraba ballottement,
dan pemerksaan tes biologis kehamilan positif sebagian kemungkinan positif baru
3. Tanda pasti hamil : dapat ditentukan dengan jalan gerakan janin dalam rahim
terlihatteraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin, dan denyut jantung janin didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat
Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, dan pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin.
2.2.3 Diagnosis Banding Kehamilan
Menurut Manuba 1998 pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1. Hamil palsu pseudocyesis atau kehamilan spuria
- Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih
dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tumor kandungan atau mioma uteri
- Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda kehamilan
- Bentuk pembesaran tidak merata
- Perdarahan banyak saat menstruasi
3. Kista ovarium
- Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
- Datang bulan terus berlangsung
- Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan
- Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4. Hematometra
- Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
- Perut terasa sakit setiap bulan
- Terjadi tumpukan darah dalam rahim
- Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
- Sebab hymen in perforate
5. Kandung kemih yang penuh
- Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang. 2.3
Konsep Perubahan-perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester pertama
2.3.1 Perubahan sistem reproduksi