Perubahan Sistem KulitIntegumen Perubahan Sistem Endrokin

kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakuan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolik, pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga Kusmiyati dkk, 2009.

2.3.6 Perubahan Sistem Muskuloskeletal

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nurisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambunganotot terutama otot-otot pada pelvik. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan Kusmiyati dkk, 2009.

2.3.7 Perubahan Sistem KulitIntegumen

Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas Universitas Sumatera Utara kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie gravidrum, atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengararuh Melanophore Stimulating Hormone MSH yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang- kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai doasmagravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di aerola mammae Kusmiyati dkk, 2009.

2.3.8 Perubahan Sistem Endrokin

Menurut Kusmiyati 2009 perubahan system endokrin terbagi atas beberapa bagian, yaitu : 1. Estrogen : Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil 2. Progesteron : Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibanding estrogen. Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mghari. Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan juga diuresis. Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi baik pada masa hami mauun menyusui 3. Human Chorionic Gonadotropin HCG : Hormon ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan. Universitas Sumatera Utara Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi. Fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus luteum 4. Human placental Lactogen HPL : Hormon ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gramhari. Efeknya mirip dengan hormon pertumbuhan. Ia juga bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat 5. Pituitary Gonadotropin : FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan, karena di hambat oleh estrogen dan progesteron plasenta 6. Prolaktin : Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen. 7. Growth Hormon STH : Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL 8. TSH, ACTH, dan MSH : Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan 9. Titoksin : Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat. Tetapi T4 bebas relatif tetap, karena thyroid bindingglobulin meninggi, sebagai akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularisasi. 10. Aldosteron, Renin dan Angiotensin : Hormon ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler. 11. Insulin : Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesteron, dan HPL 12. Parathormon : Hormon ini relatif tidak dipengaruhi oleh kehamilan. Universitas Sumatera Utara

2.3.9 Perubahan PayudaraMamae