Kepercayaan Pendakatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan dalam Pengajaran

disebutkan di atas, terlepas dari situasi apa pun. Berperilaku jujur berfungsi sebagai prasyarat untuk dipercaya, adil, mempunyai rasa hormat, dan bertanggung jawab.

1. Kepercayaan

Menurut KBBI 2005 kepercayaan adalah anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai atau yang diyakini itu benar; sesuatu yang bisa dipercayai; ataupun orang yang dipercayani. Ketika seorang guru bisa dipercayai oleh siswa, maka hubungan guru dan siswa akan semakin harmonis sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Jika hubungan kepercayaan ini dapat berlangsung secara harmonis, maka ketika guru memandu pelajaran ataupun memberikan tugas tertulis, siswa dapat melakukan aktivitas ataupun tugas tersebut dengan sebaik- baiknya karena telah dilandasi rasa percaya terhadap sang guru. Oleh karena itu, munculnya rasa saling percaya di antara guru dan siswa merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Pada hakikatnya, kepercayaan akan menggantikan rasa cemas ataupun takut menjadi rasa percaya diri dan terbuka dengan apapun. Ketika siswa percaya pada guru, maka segala yang dilakukan siswa, apakah itu menyangkut kesalahan dalam belajar ataupun prestasi yang diperoleh, akan menjadi hal yang selalu positif sehingga kesempatan untuk belajar terus berlangsung dalam diri siswa. 51 Kepercayaan seorang guru akan terus terjaga jika guru tersebut tidak merendahkan siswa ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar, justru guru harus menyediakan bantuan tambahan untuk memfasilitasi belajar siswa. Selain itu, guru juga harus mendorong siswa untuk terus mencoba apa yang telah dipelajari. Hal ini bisa dilakukan dengan menyatakan, “Anda bisa melakukannya” atau “Anda sedang membuat kemajuan yang baik.”. Menumbuhkan kepercayaan akan sangat efektif bila disampaikan saat membuka pelajaran. Cara ini sangat berguna dalam upacara penciptaan citra kepercayaan sejak awal sebelum proses pembelajaran terus berlangsung. Ketika siswa percaya pada guru, maka siswa tersebut tidak akan khawatir dan menjadi malu selama di kelas karena dia telah mengetahui bahwa apa yang dialami dan dilakukan adalah hal biasa dan bisa diselesaikan dengan baik. Kepercayaan akan pula terpelihara ketika siswa merasa bahwa guru mendengarkan perjuangannya yang terkait dengan hubungan interpersonal, masalah-masalah akademis, atau masalah pribadi.

2. Keadilan