Latar Belakang Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2015

1 I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelaksanaan kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP merupakan implementasi dari Rencana Strategis Kementerian Pertanian yang tertuang dalam Empat Sukses Kementerian Pertanian, salah satu diantaranya mengenai Peningkatan Diversifikasi Pangan, yang merupakan salah satu kontrak kerja antara Menteri Pertanian dengan Presiden Republik I ndonesia pada tahun 2009-2015, dengan tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik wilayah. Kontrak kerja ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Permentan OT.140 10 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Peraturan tersebut kini menjadi acuan untuk mendorong upaya penganekaragaman konsumsi pangan dengan cepat melalui basis kearifan lokal serta kerja sama terintegerasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.Di tingkat provinsi, kebijakan tersebut telah ditindaklanjuti melalui surat edaran atau Peraturan Gubernur Pergub, dan di tingkat kabupaten kota ditindaklanjuti dengan surat edaran atau Peraturan Bupati Walikota Perbup Perwalikota.Gerakan P2KP sangat jelas di lapangan, terutama pada tingkat provinsidan kabupaten kota, baik itu melalui integrasi berbagai kegiatan dalam mewujudkan pengembangan ekonomi daerah, maupun dari segi pelaksanaan dan pembiayaannya. Selain itu, Gubernur dan bupati walikota sebagai integrator utama memiliki peranan penting dalammengoordinasikan gerakan P2KP, khususnya terhadap Satuan KerjaPerangkat Daerah SKPD sebagai agen pembawa perubahan agent of change. Arahan Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan pada bulan Oktober 2010 di Jakarta tentang ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Terkait denganhal ini, pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan.Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga sudah dilakukan 2 masyarakat sejak lama dan terus berlangsung hingga sekarang namun belum dirancang dengan baik dan sistematis pengembangannya terutama dalam menjaga kelestarian sumberdaya. Olehkarena itu, komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, dan konservasi tanaman pangan untuk masa depan perlu diaktualisasikan dalam menggerakkan kembali budaya menanam di lahanpekarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Pada tahun 2011, Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian meluncurkan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari m-KRPL. Di provinsi Bengkulu kegiatan ini diawali dengan pembentukan m-KRPL di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu di desa Harapan Makmur. Sementara di Kota Bengkulu dilaksanakan di RT 9 Kelurahan Semarang Kota Bengkulu. Pemerintah provinsi Bengkulu melalui Badan Ketahan Pangan Provinsi dan kabupaten kota mengimplementasikan arahan presiden tersebut dengan mencanangkan program Pemanfaatan Pekarangan Terpadu di 10 kabupaten kota se-provinsi Bengkulu. Kegiatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 2012 di desa Bukit Peninjauan I kecamatan Sukaraja oleh Gubernur Bengkulu yang didampingi oleh Bupati Kabupaten Seluma. Dan secara maraton terus dilakukan sampai ke 10 kabupaten kota sampai dengan tahun 2014 yang ditandai dengan lounching pasar KRPL di Desa Sulau Kabupaten Bengkulu Selatan. Dalam upaya mendukung program pemerintah provinsi tersebut, Badan Litbang Pertanian melalui BPTP Bengkulu di tahun 2012 melakukan Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari P-KRPL. Pendampingan merupakan salah satu bentuk implementasi dalam upaya menjaga keberlanjutan program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2KP Berbasis Sumber Daya Lokal. Kegiatan pendampingan ini pertama kali dilakukan di kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. Pada tahun 2013, Program P2KP diimplementasikan melalui kegiatan: 1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL, 2 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal MP3L, serta 3 Sosialisasi dan Promosi P2KP. Tahun 2013, kegiatan sudah meluas ke 10 kabupaten kota dan ditandai dengan telah dilounchingkannya kegiatan pemanfaatan pekarangan terpadu oleh Gubenrnur Bengkulu dan Bupati masing- masing kabupaten kota. 3 Mengingat laju pembangunan pertanian yang semakin dinamis menuntut percepatan adopsi teknologi oleh pelaku utama maupun pelaku usaha di sektor pertanian. Dalam merespon tuntutan tersebut dipanddang perlu dilakukannya pendampingan berkelanjutan. Pendampingan merupakan salah satu aspek penting dalam mensukseskan program Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL. Pendampingan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan secara berkesinambungan

1.2. Dasar Pertimbangan