Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan capaian Renstra Bappeda

6  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan komunikasi, sumber daya air dan listrik  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 22.089.538,-  Kendala : Tidak ada c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor  Input : Dana tersedia sebesar Rp.50.000,-  Proses : Pengisian ulang tabung racun api yang ada di sebanyak 1 satu tabung oleh petugas dari Pemadam Kebakaran. Pada tahun 2012 pengisian ulang ini dilaksanakan pada triwulan IV.  Output : Terlaksananya pengisian tabung racun api sebanyak 1 satu tabung  Outcome : Tersedianya alat pengamanan kebakaran kantor  Realisasi : Fisik : Keuangan :  Kendala : tidak terealisasi karena petugas tidak datang ke kantor d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional.  Input : Dana tersedia sebesar Rp.3.950.000,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembayaran pajak kendaraan dinas bermotor roda 4 dan roda 2. Pembayaran disesuaikan dengan jenis kendaraan  Output : Terlaksananya pembayaran pajak kendaraan dinas  Outcome : Terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam berkendaraan  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 1.042.750,-  Kendala : tidak ada e. Penyediaan jasa administrasi keuangan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.68.100.000,-  Proses : Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pembayaran honorarium untuk Pengguna Anggaran PA, Kuasa Pengguna Anggaran KPA, Pejabat Pengelola Keuangan PPK, Bendahara Pengeluaran dan staf pengelola di jajaran keuangan. Honorarium dibayarkan dalam bentuk honor bulanan sesuai dengan jumlah anggaran yang dikelola.  Output : Tersedianya jasa pengelola administrasi keuangan sebanyak 14 orang  Outcome : Lancarnya pengelolaan administrasi keuangan Bappeda  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : 63.725.000,-  Kendala : Tidak ada 7 f. Penyediaan jasa kebersihan kantor  Input : Dana tersedia sebesar Rp.3.887.000,-  Proses : Pembeliaan bahan-bahan dan peralatan untuk kebutuhan pembersihan kantor, baik dalam ruangan maupun pekarangan. Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan.  Output : Tersedianya bahan-bahan kebersihan kantor untuk 17 item  Outcome : Terwujudnya kebersihan kantor  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 1.075.500,-  Kendala : tidak ada g. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja  Input : Dana tersedia sebesar Rp.9.291.400,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk perbaikan atau servis peralatan kerja seperti komputer, mesin tik, printer, laptop dan AC. Perbaikan dilakukan secara berkala sesuai dengan tingkat kerusakannya terhadap 25 unit peralatan.  Output : Tersedianya jasa perbaikan peralatan kantor  Outcome : Berfungsinya peralatan kantor  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 4.035.000,-  Kendala : tidak ada h. Penyediaan alat tulis kantor.  Input : Dana tersedia sebesar Rp.24.339.400,-  Proses : Pengadaan alat tulis dilaksanakan dengan pembelian langsung menurut rencana kebutuhan yang dihitung pada awal tahun.  Output : Tersedianya alat tulis kantor  Outcome : Lancarnya administrasi perkantoran  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 15.642.000,-  Kendala : Tidak ada i. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 31.705.000,-  Proses : Pengadaan barang cetak dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung kebutuhan untuk satu tahun sesuai dengan kebutuhannya serta berpedoman kepada barang persediaan tahun sebelumnya. Hasil diperoleh dari kegiatan ini adalah Kop Surat Dinas yang terdiri dari Kop Surat Walikota, Kop Surat Sekretaris Daerah, Kop Surat Bappeda serta amplop untuk pengirimannya. 8 Sedang penggandaan digunakan untuk foto copy dan jilid surat atau bahanmateri yang dibutuhkan untuk penyusunan perencanaan. Proses penggandaan dilaksanakan sepanjang tahun sesuai dengan jumlah yang akan digandakan. Mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 16.680.000,-  Output : Tersedianya barang cetakan dan penggandaan  Outcome : Lancarnya administrasi perkantoran  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 20.387.200,-  Kendala : tidak ada j. Penyediaan komponen instalasi listrikpenerangan bangunan kantor  Input : Dana tersedia sebesar Rp.1.086.000,-  Proses : Pengadaan alat-alat listrik seperti bola lampu, stop kontak dan kabel-kabel untuk komputer  Output : Tersedianya komponen instalasi listrik  Outcome : Berfungsinya komponen instalasi listrik  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : 791.000,-  Kendala : tidak ada k. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 40.155.000,-  Proses : Pengadaan melibatkan pihak ke-3 selama 40 empat puluh hari kalender terhitung surat perintah mulai dikeluarkan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 31.380.000,-  Output : Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : 37.794.000,-  Kendala : tidak ada l. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.5.280.000,-  Proses : Pengadaan media cetakkoran dan majalah. Pada tahun 2012, Bappeda menetapkan berlangganan 3 surat kabar yaitu Harian Kompas, Harian Padang Ekspres dan Harian Singgalang serta 1 majalah mingguan yaitu Majalah Tempo  Output : Tersedianya bahan bacaan  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan informasi dari 4 media  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 5.234.500,- 9  Kendala : Tidak ada m. Penyediaan makan dan minum.  Input : Dana tersedia sebesar Rp.12.150.000,-  Proses : Kegiatan ini tediri dari 3 sub kegiatan yaitu makan dan minum harian, makan dan minum rapat dengan unit kerja serta makan dan minum rapat staf bulanan.  Output : Tersedianya makanan dan minuman untuk menunjang pelaksanaan tugas  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman kantor  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 6.782.700,-  Kendala : Tidak ada n. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 251.775.000,-  Proses : Dilaksanakan dengan mengutus personil untuk memenuhi undangan rapat koordinasi dan konsultasi yang diadakan oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi, maupun dengan Pemerintah Daerah lainnya. Jadwal dan jumlah hari perjalanan disesuaikan dengan undangan yang diterima. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 163.100.000,-  Output : Terlaksananya koordinasi dan konsultasi keluar daerah  Outcome : Terwujudnya koordinasi dan konsultasi mengenai penyusunan perencanaan pembangunan  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 237.333.100,-  Kendala : Tidak ada o. Penyediaan tenaga administrasiteknis perkantoran  Input : Dana tersedia sebesar Rp.13.650.000,-  Proses : Dilaksanakan melalui pembayaran honor 1 satu orang tenaga Pegawai Tidak Tetap PTT pendidikan SMP setiap bulan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 12.600.000,-  Output : Terlaksananya pembayaran honor PTT sebanyak 1 satu orang  Outcome : Terpenuhinya kebutuhan personil dalam pelaksanaan tugas  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 13.650.000,-  Kendala : Tidak ada 10 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pemeliharaan rutinberkala kendaraan dinasoperasional  Input : Dana tersedia sebesar Rp.145.415.000,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk servise dan pemeliharaan kendaraan dinas, penggantian suku cadang dan pemberian bahan bakar minyak dan pelumas kendaraan.  Biaya servis diberikan 4 kali dalam setahun untuk setiap kendaraan sedangkan penggantian suku cadang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kendaraan baik roda empat maupun roda dua.  Untuk bahan bakar minyak diberikan dengan dua cara yaitu: 1. Bantuan BBM per bulan untuk setiap kendaraan dinas dan kendaraan pribadi yang digunakan untuk dinas sesuai SK Walikota dan Standar Biaya. 2. Bantuan bahan bakar ini dibayarkan berdasarkan jumlah hari kehadiran setelah personil yang bersangkutan menyerahkan faktur pembelian bahan bakar 3. Bantuan bahan bakar untuk kegiatan operasional dalam daerah maupun luar daerah sesuai dengan kebutuhan.  Pemberian bahan pelumas kendaraan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kendaraan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 141.257.000,-  Output : Terlaksananya pemeliharaan kendaraan dinasoperasional sebanyak 15 unit  Outcome : Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : 90.170.750,-  Kendala : tidak ada 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya  Input : Dana tersedia sebesar Rp.17.500.000,-  Proses : Pengadaan pakaian dinas ini dilakukan dengan penunjukan pihak ketiga karena anggarannya lebih dari Rp.5.000.000,-.  Output : Tersedianya pakaian dinas beserta kelengkapannya untuk 38 orang  Outcome : Terwujudnya keseragaman dalam berpakaian dinas  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : 16.596.400,-  Kendala : tidak ada 11 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.60.038.000,-  Proses : Dalam pelaksanaan kegiatan ini direncanakan selama 2 dua hari pada pertengahan bulan September 2012 bertempat di Kota Payakumbuh. Sebelum itu dilakukan persiapan seperti pembentukan tim, persiapan administrasi. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 101.928.000,-  Output : Terlaksananya sosialisasi Permendagri No. 54 tahun 2010  Outcome : Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan aparat perencana  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 53.607.000,-  Kendala : tidak ada 5. Program Pengembangan DataInformasi a. Penyusunan Profil Daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.82.379.250,-  Proses : Kegiatan penyusunan profil daerah terdiri dari dua kegiatan yaitu penyusunan profil dan pembuatan audio visual pembangunan kota Payakumbuh. Penyusunan profil daerah dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk dengan Keputusan Walikota Payakumbuh. Tim terdiri unsur seluruh SKPD dan instansi vertikal yang ada di kota Payakumbuh. Penyusunan buku diawali dengan pengumpulan data setiap triwulan. Data yang diperoleh dibahas dalam rapat tim untuk verifikasi dan klarifikasi antar SKPD dan instansi yang mempunyai keterkaitan fungsi. Pada akhir tahun dilakukan penyusuna buku profil daerah berdasarkan data dan analisa data yang diperoleh. Pembuatan audio visual dilakukan melalui pihak ketiga yang dikuatkan dengan Surat Perjanjian kerja dalam waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender. Audio visula ini memuat foto dan informasi perkembangan pembangunan kota Payakumbuh sejalan dengan data yang ada dalam profil daerah.  Output : Tersedianya 50 buku dan 50 CD profil kota Payakumbuh tahun 2012  Outcome : Tersedianya data dan informasi profil daerah kota Payakumbuh  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 80.921.750,-  Kendala : Tidak ada 12 b. Penyusunan indikator kesra  Input : Dana tersedia sebesar Rp.46.146.500,-  Proses : Penyusunan Indikator Kesra ini dilaksanakan secara swakelola oleh Bappeda, bekerjasama dengan Pusat Statistik Kota Payakumbuh, dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut : a. Pembuatan SK Walikota b. Melaksanakan rapat teknis dengan tim c. Telaah staf izin prinsip yang diajukan ke Kepala Bappeda d. Membuat SPK dengan BPS Kota Payakumbuh e. Rapat tim teknis dengan BPS f. Penyusunan indikator kesra oleh BPS g. Rapat presentasi draft awal h. Penyempurnaan draft i. Penyusunan laporan akhir kegiatan j. Pendistribusian buku  Output : Tersusunnya buku indikator kesra kota Payakumbuh sebanyak 30 buku  Outcome : Tersedianya datadokumen indikator kesra daerah sebanyak 30 buku  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 44.882.980,-  Kendala : Tidak ada c. Validasi Data PPLS 2011 Kota Payakumbuh  Input : Dana tersedia sebesar Rp.69.855.000,-  Proses : Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan persiapan seperti dilakukan pembuatan jadwal, penganggaran pada perubahan anggaran 2012. Kemudian dilakukan pembentukan tin teknis dan tim validasi di Kelurahan. Waktu plaksanaan kegiatan ini selama tiga bulan, mulai bulan Oktober sampai Desember 2012.  Output : Terlaksananya validasi data PPLS 2011 Kota Payakumbuh  Outcome : Tersedianya dokumen validasi data  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : 59.491.030,-  Kendala : Tidak ada 6. Program Kerjasama Pembangunan a. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.38.104.000,-  Proses : Pelaksanaan kegiatan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah berbentuk rapat-rapat koordinasi antara Tim 13 Koordinasi Kerja Sama Daerah dengan SKPD yang telah dan akan melaksanakan kegiatan kerjasama. Rapat koordinasi dapat ditempuh dengan dua metode :  Bappeda Kota Payakumbuh melaksanakan rapat dengan pokok-pokok pembahasan sesuai dengan kewenangannya.  SKPD mengajukan permintaan untuk dilaksanakan rapat koordinasi, dalam hal integrasi dengan kegiatan lintas SKPD  Rapat koordinasi kerjasama dilaksanakan sebanyak 4 empat kali dan melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.  Output : Terlaksananya rapat koordinasi perencanaan kerjasama pembangunan  Outcome : Tersusunnya konsep kerjasama pembangunan daerah 2 dokumen  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : 36.428.000,-  Kendala : Tidak ada 7. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh a. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh  Input : Dana tersedia sebesar Rp.39.037.950,-  Proses : Pelaksanaan kegiatan berbentuk rapat-rapat koordinasi yang dilaksanakan secara berkala untuk membahas dan merumuskan kebijakan Pemerintah daerah Kota Payakumbuh terhadap proposal yang diajukan oleh investor. Hal ini dilakukan sebelum pihak investor tersebut mengajukan permohonan perizinan lainnya seperti Izin Mendirikan Bangunan, Izin Usaha dan lain- lainnya. Dalam kegiatan ini dibentuk 3 tim yang terdiri dari : tim koordinasi perencana, tim teknis perencanaan penataan ruang daerah dan tim teknis pengendalian pemanfaatan ruang daerah.  Output : Terlaksananya koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh dengan 12 SKPD terkait.  Outcome : Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang kota sesuai dengan peruntukkannya 40  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 36.7756.950,-  Kendala : Tidak ada 8. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar a. Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.115.266.625,- 14  Proses : Pelaksanaan kegiatan koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan, dapat dijelaskan sebagai berikut :  Pembentukan Tim-tim pendukung kegiatan yaitu Pokja ISSDPAMPL, Tim WASAP-D, Tim WASAP E, Tim Penyusunan Memorandum program dan Tim koordinasi kecamatan.  Rapat rutin pokja sanitasi diadakan setiap bulan.  Rapat kordinasi pembahasan masalah pamsimas.  Rapat koordinasi WASAP-D dan WASAP-E  Penyusunan buku SSK.  Rapat Evaluasi pelaksanaan kegiatan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi Perkotaan Tahun 2012. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 110.266.625,-  Output : Terlaksananya koordinasi pengentasan masalah sanitasi di kota Payakumbuh dengan 12 SKPD terkait  Outcome : Terciptanya perencanaan dan pengendalian yang mantap dalam penanggulangan sanitasi  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 99.193.325,-  Kendala : Tidak ada b. Koordinasi PNPM P2KP  Input : Dana tersedia sebesar Rp.34.162.000,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dengan stakeholder terkait dengan pelaksanaan program PNPM. Monitoring dan perumusan perencanaan PNPM Mandiri tahun 2013  Output : Terciptanya koordinasi program PNPM Mandiri  Outcome : Peningkatan taraf hidup  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 29.690.800,-  Kendala : Tidak ada 9. Program Perencanaan Pembangunan Daerah a. Penyusunan Rancangan RPJMD  Input : Dana tersedia sebesar Rp.336.871.000,-  Proses : penyusunan Rancangan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2013- 2017 diawali dengan persiapan-persiapan seperti Persiapan Administrasi dan Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan RPJMD Tahun 2013-2017 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Payakumbuh. 15 Dalam pelaksanaannya dilakukan rapat-rapat persiapan Tim, penyusunan Rancangan awal RPJMD, penyusunan rancangan renstra, sinkronisasi ranc. Awal RPJMD dengan ranc. Renstra kemudian penyusunan rancangan RPJMD. Waktu pelaksanaan kegiatan direncanakan mulai bulan April sampai Desember 2012. Ruang lingkup pelaksanaan meliputi prioritas pembangunan tahun 2013-2017. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 334.406.000,-  Output : Tersusunnya rancangan awal RPJMD sebanyak 50 buku  Outcome : Tersedianya bahan untuk Musrenbang RPJMD  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : Rp. 235.526.350,-  Kendala : Tidak ada b. Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD  Input : Dana tersedia sebesar Rp.74.597.000,-  Proses : Waktu pelaksanaan kegiatan ini mulai dari persiapan sampai monev direncanakan Agustus sd Desember 2012 seangkan pelaksanaan Musrenbang dilakukan selam 3 tiga hari pada akhir bulan November 2012. Ruang lingkup kegiatan ini adalah ranc awal RPJMD, Renstra SKPD, hasil pelaksanaan Musrenbang RPJMD, dan rancangan RPJMD Kota Payakumbuh. Peserta Musrenbang adalah Walikota, wakil walikota, pimpinan DPRD dan anggota, kepala bappeda propinsi dan kota, kepala SKPD,akademisi, LSM, unsur pengusaha, BUMN, kementrian tk. Pusat, dan seluruh unsur masyarakat yang terkait.  Output : Terlaksananya Musrenbang RPJMD Kota Payakumbuh  Outcome : Terhimpunnya aspirasi masyarakat untuk pembangunan 5 tahun kedepan  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : Rp. 40.062.800  Kendala : Tidak ada c. Penyusunan Rancangan RKPD  Input : Dana tersedia sebesar Rp.122.835.000,-  Proses : penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2013 diawali dengan persiapan-persiapan seperti Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2013 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Payakumbuh. Sambil menunggu diterbitkannya Keputusan Walikota tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2013, dilaksanakan rapat persiapan untuk penyusunan Draft Awal 16 RKPD Tahun 2013, karena draft awal ini harus selesai disusun sebelum pelaksanaan Forum SKPD dan Musrenbang RKPD Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2012 untuk dibagikan kepada SKPD se Kota Payakumbuh. Dalam menyusun Rancangan RKPD ini, telah dilalui beberapa tahap penyusunan draft sebelum sampai pada draft akhir atau final. Penyempurnaan-penyempurnaan dimaksud dilaksanakan bersama-sama baik oleh Tim maupun dengan SKPD dalam beberapa kali pertemuan dan rapat teknis. Terakhir untuk memfinalisasikan Rancangan RKPD maka dilaksanakanlah pembahasan dengan seluruh SKPD se Kota Payakumbuh RKPD Final. Kemudian dilakukan penggandaan untuk dibagikan kepada Tim dan SKPD.  Output : Tersusunnya rancangan awal RKPD sebanyak 50 buku  Outcome : Tersedianya bahan untuk Musrenbang RKPD  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : Rp. 121.263.775,-  Kendala : Tidak ada d. Penyelenggaran Musrenbang RKPD  Input : Dana tersedia sebesar Rp.94.087.000,-  Proses : Melalui kegiatan Penyelenggaran Musrenbang RKPD ini dilaksanakan 2 sub kegiatan yaitu Forum SKPD dan Musrenbang RKPD. Maksud dan Tujuan Forum SKPD :  Mensinkronkan prioritas kegiatan Pembangunan dari kecamatan dengan Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD.  Menetapkan kegiatan prioritas yang akan dimuat dalam Renja SKPD.  Menyesuaikan prioritas Renja SKPD dengan plafonpagu dana SKPD yang termuat dalam prioritas pembangunan daerah Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.  Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD, terutama untuk mendukung terlaksananya Renja SKPD Dan maksud penyelenggaraan Musrenbang adalah mendapatkan masukan untuk penyempurnaan rancangan awal RKPD yang memuat prioritas pembangunan pembangunan daerah, pagu indikatif pendanaan berdasarkan fungsi SKPD. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 106.807.000,-  Output : Terlaksananya Forum SKPD dan Musrenbang RKPD Kota Payakumbuh 1 paket 17  Outcome : Terhimpunnya aspirasi masyarakat  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 79.732.150,-  Kendala : Tidak ada e. Penetapan RKPD  Input : Dana tersedia sebesar Rp.30.915.000,-  Proses : Kegiatan Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Payakumbuh tahun 2013 merupakan tahap akhir dari penyusunan dokumen perencanaan tahunan daerah. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah, RKPD tidak hanya memuat rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan APBD Kota Payakumbuh tetapi juga rencana program dan kegiatan yang akan dibiayai dengan dana APBD Propinsi Sumatera Barat serta program dan kegiatan yang akan diusulkan untuk dibiayai dengan dana APBN. Disamping itu, peran masyarakat dan dunia usaha juga sangat diperlukan karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang belum mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat dalam waktu satu tahun. Setelah Rencana Kerja Pemerintah Daerah disempurnakan maka dilakukan penetapan dengan Peraturan Walikota Payakumbuh dan selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja Kota Payakumbuh dalam menyusun perencanaan kegiatan pembangunan tahun 2013 sehingga tercapai sinergitas dalam pelaksanaan program pembangunan  Output : Terbitnya Peraturan Walikota Payakumbuh tentang RKPD tahun 2013 sebanyak 100 buku.  Outcome : Tersedianya pedoman penyusunan KUA, PPAS dan RAPBD Tahun 2013  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : Rp. 23.616.200.-  Kendala : Tidak ada f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp.121.011.300,-  Proses : Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan evaluasi sesuai dengan surat keputusan kepala Bappenas No. Kep. 178K072000 tentang evaluasi kinerja proyek pembangunan. Adapun dalam pelaksanaannya dibagi atas 4 triwulan. Sedangkan pelaporan menggunakan instrumen yang telah ditentukan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 74.137.300,-  Output : Tersedianya bahan evaluasi untuk penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2012 sebanyak 50 buku 18  Outcome : Tersedianya data kinerja pembangunan tahun 2011  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : Rp. 106.485.340,-  Kendala : tidak ada g. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana  Input : Dana tersedia sebesar Rp.33.329.000,-  Proses : kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Januari sd Desember 2012 yang meliputi rapat koordinasi pembangunan bidang fisik, monitoring dan evaluasi, perumusan perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana. Pada pasca pelaksanaan dilakukan kegiatan seperti rapat evaluasi, pembuatan laporan akhir kegiatan. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 17.176.800,-  Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana dengan 7 SKPD  Outcome : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan bidang fisik dan prasarana  Realisasi : Fisik : 100  Keuangan : Rp. 26.228.800,-  Kendala : Tidak ada h. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 92.153.500,-  Proses : Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan membentuk 3 tim pelaksana yaitu:  TKPK  Tim Penyusunan Propil Program Penanggulangan Kemiskinan  Tim penyusunan LP2KD Kota Payakumbuh. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 88.913.500,-  Output : Terlaksananya koordinasi penanggulangan kemiskinan, tersusunnya buku propil Program penanggulangan kemiskinan, tersusunnya LP2KD  Outcome : Terwujudnya koordinasi dan perencanaan penanggulangan kemiskinan dan tersedianya data dan informasi tentang penanggulangan kemiskinan  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 77.559.530,-  Kendala : Tidak ada 19 10. Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi  Input : Dana tersedia sebesar Rp.25.752.000,-  Proses : Untuk memproses kegiatan ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : o Inventarisasi programkegiatan koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi o Tim melakukan rapat konsultasi, observasi dan pengkajian data untuk menyamakan persepsi o Hasil konsultasi dan observasi di analisis serta di evaluasi dalam mewujudkan keserasian dan keterpaduan pelaksanaan perencanaan pembangunan ekonomi o Koordinasi dengan pemprov dan bappeda Propinsi Sumbar o Keikutsertaan dalam Musrenbangnas  Output : Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi lintas SKPD lingkup bidang ekonomi sebanyak 4 kali  Outcome : Meningkatnya kualitas perencanaan programkegiatan pembangunan daerah di bidang ekonomi  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 22.635.900,-  Kendala : Tidak ada 11. Program Perencanaan Sosial Budaya a. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya  Input : Dana tersedia sebesar Rp.100.939.100,-  Proses : Untuk pelaksanaan kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya dibentuk Tim Koordinasi yang terdiri dari unsur masing-masing SKPD di lungkup bidang sosial budaya dan dari Bappeda sendiri. Tugas dan tanggung jawab Tim adalah sebagai berikut :  Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mulai dari tw I sampai tw IV TA. 2012  Melihat apasaja program yang tak terlaksana dan apa alasannya.  Mengkoordinasikan usulan pelaksnaan programkegiatan APBD yang memerlukan perubahan anggaran dalam TA. 2012.  Mengkoordinasikan dan membimbing masing-masing SKPD dalam mengusulkan Program dan kegiatan anggaran tahun 2013. Waktu pelaksanaan kegiatan 12 bulan. Ruang lingkup kegitan adalah SKPD dibawah koordinasi bidang sosial 20 budaya. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp.47.395.650,-  Output : Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya  Outcome : Terwujudnya koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 91.876.700,-  Kendala : Tidak ada b. Pengembangan jaringan kerjasama penelitian kebijakan pendidikan  Input : Dana tersedia sebesar Rp.52.516.450,-  Proses : Pelaksanaan Pengembangan Jaringan Kerjasama Penelitian Kebijakan Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 terlebih dahulu dibentuk Tim Pokja Jarlit yang memberdayakan kegiatan jarlit di daerah, dimana Pokja Jarlit terdiri dari berbagai unsur dan stakeholder di bidang pendidikan. Setelah itu dilaksanakan pertemuan untuk mencari permasalahan-permasalahan pendidikan yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam penanganan oleh Jarlit, kemudian dilakukan dengan kerjasama dengan lembaga yang independen baik berupa dari Perguruan Tinggi maupun lembaga lainnya yang berkompeten dibidang pendidikan dengan membuat suatu perjanjian kerjasama. Waktu pelaksanaan selama 5 lima bulan mulai Mei-September 2012. Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 46.266.450,-  Output : Tersedianya analisis kebijakan pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012  Outcome : diperolehnya data tentang kondisi aktual yang ada di Kota Payakumbuh.  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 45.260.800,-  Kendala : tidak ada 12. Program Pengembangan DataInformasiStatistik Daerah a. Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 56.808.750,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulai Januari sd Desember 2012 dan dilaksanakan secara swakelola. Penyusunan buku PDA mengacu kepada petunjuk penyusunan yang telah baku secara nasional. 21  Output : Tersedianya buku, buku saku dan CD Payakumbuh Dalam Angka  Outcome : Tersedianya data tentang gambaran umum kota Payakumbuh tahun 2011  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 52.009.700,-  Kendala : Tidak ada b. Penyusunan dan Pengumpulan data PDRB  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 91.400.000,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan :  Pembuatan SK tim teknis  Telaah staf izin prinsip  Pembuatan SPK  Rapat teknis dengan BPS  Penyusunan PDRB menurut penggunaan  Penyusunan PDRB menurut lapangan usaha  Mengikuti Konreg PDRB-ISE se Sumatera di Kota Jambi Propinsi Jambi tahun 2012 Kegiatan ini mengalami perubahan anggaran dimana pagu dana awalnya sebesar Rp. 90.000.000,-  Output : Tersusunnya buku dan leaflet PDRB tahun 2011 menurut lapangan usaha dan menurut penggunaan 200 buku dan 200 leaflet  Outcome : Tersedianya data statistik ekonomi regional sebagai bahan evaluasi kinerja dan perencanaan pembangunan ekonomi daerah  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp 91.391.000,-  Kendala : Tidak ada c. Karakteristik kependudukan daerak Kota Payakumbuh  Input : Dana tersedia sebesar Rp. 71.000.000,-  Proses : Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari sd September 2012 dilaksanakan secara swakelola. Penyusunan buku sesuai dengan sistematika yang telah ada  Output : Tersusunnya buku karakteristik kependudukan kota di Payakumbuh  Outcome : tersedianya data mengenai kondisi kepandudukan Kota Payakumbuh  Realisasi : Fisik : 100 Keuangan : Rp. 65.134.900,-  Kendala : Tidak ada 22

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD A. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh, tugas pokok Bappeda adalah “melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah” Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan. 2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Bappeda didukung dengan struktur organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Badan 2. Sekretariat yang terdiri dari : a. Sub Bagian Penyusunan Program b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Sosial Budaya yang terdiri dari : a. Sub Bidang Pemerintahan, Pendidikan dan Tenaga Kerja b. Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan dan Kesejahteraan Rakyat 4. Bidang Fisik dan Prasarana yang terdiri dari : a. Sub Bidang Sarana dan Prasarana b. Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Sumber Daya Alam 5. Bidang Ekonomi yang terdiri dari : a. Sub Bidang Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan b. Sub Bidang Koperasi, UKM dan Kerjasama 6. Bidang Pendataan dan Litbang yang terdiri dari : a. Sub Bidang Pendataan dan Analisa Data b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Untuk gambaran lebih jelas mengenai tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur diatas, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kepala Bappeda. Tugas pokok Kepada Bappeda adalah membantu Walikota dalam bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kepala Bappeda mempunyai fungsi : 23 a. Pengkoordinasian perumusan penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan daerah b. Pengendalian pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah c. Pengkoordinasian evaluasi terhadap pelaksanaan program SKPDUnit Kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi daerah d. Pengkoordinasian perencanaan kerja sama pembangunan daerah e. Pengkoordinasian perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan pengawasan tugas-tugas sekretariat dan bidang dengan prinsip pelayanan prima yang terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme KKN. 2. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan dan penyusunan produk hukum daerah yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah, menyelenggarakan administrasi umum, surat menyurat dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian tugas-tugas kedinasan dengan seluruh bidang b. Penyelenggaraan tugas ketatausahaan Badan meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan serta administrasi umum dan perlengkapan, c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja Badan d. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan tugas-tugas Badan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, Sekretaris dibantu oleh : a. Sub Bagian Penyusunan Program b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Sosial Budaya Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya b. Pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan penyusunan Pra Rencana Kerja dan Anggaran di bidang sosial budaya c. Pelaksanaan bimbingan, koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan di bidang sosial budaya d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pembangunan di bidang sosial budaya Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, bidang sosial budaya dibantu oleh : a. Sub Bidang Pemerintahan, Pendidikan dan Tenaga Kerja