Pola Ruang Telaahan Visi, Misi dan Program KDH Terpilih

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 45 Selain itu pengembangan infrastruktur yang meliputi; pengembangan jaringan jalan, pengembangan fasilitas umum dan sosial, pengembangan sarana transportasi; pengembangan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase; pengembangan prasarana energi dan telekomunikasi serta pengembangan prasarana persampahan, limbah B3 dan pemadam kebakaran merupakan prioritas pembangunan dalam 5 lima tahun pertama RTRW 2010-2015.

B. Pola Ruang

Pengembangan pemanfaatan ruang kota di dalam RTRW Kota Payakumbuh telah diarahkan pola pemanfaatan ruangnya kedalam dua kategori yaitu pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung merupakan kawasan yang didalamnya tidak diperbolehkan melakukan kegiatan budidaya apapun, kecuali pembangunan prasarana vital dengan luas areal maksimum 2 dari luas kawasan lindung. Di dalam kawasan non hutan yang berfungsi lindung diperbolehkan kegiatan budidaya secara terbatas dengan tetap memelihara fungsi lindung kawasan yang bersangkutan serta wajib melaksanakan upaya perlindungan terhadap lingkungan hidup. Kegiatan budidaya yang sudah ada di Kawasan Lindung dan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, serta dapat mengganggu fungsi lindung, maka fungsi sebagai Kawasan Lindung dikembalikan secara bertahap disesuaikan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Dengan memperhatikan fungsi lindung, kawasan yang bersangkutan, dapat dilakukan eksplorasi mineral dan air tanah serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana alam. Apabila ternyata di Kawasan Lindung terdapat indikasi adanya sumber daya mineral, kandungan air tanah, atau kekayaan lainnya yang bila diusahakan dinilai amat berharga bagi Pemerintah, maka kegiatan budidaya di Kawasan Lindung tersebut dapat diizinkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk kawasan budidaya, peruntukan pemanfaatan ruangnya meliputi pengembangan kawasan perumahan; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan pemerintahan dan bangunan Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 46 umum; kawasan perindustrian dan pergudangan, kawasan pariwisata, kawasan pertanian dan peternakan, kawasan pendidikan.

3.4.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis

A. Pengelolaan Lahan Perkotaan. Status kepemilikan lahan, secara umum di Propinsi Sumatera Barat seperti halnya di Kota Payakumbuh penguasaan dan kepemilikan lahan sebagian besar berupa Tanah Ulayat, yang sangat signifikanterhadap pembebasan lahan prosedural yang panjang dalam pembangunan sarana dan prasarana perkotaan. B. Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1 Keseimbangan lingkungan dalam kegiatan pemanfaatan lahan 2 Kelestarian lingkungan, berkaitan dengan budidaya peternakan ayam ras yang berada pada pusat-pusat permukiman penduduk. C. Pembangunan Prasarana Sarana Perkotaan. 1 Kondisi ketersediaan prasarana dan sarana kuantitas, kualitas, fungsional. 2 Kekurangan gap antara kebutuhan dan ketersediaan prasarana dan sarana perkotaan, sehingga dibutuhkan upaya optimasi dalam pembangunan prasarana dan sarana perkotaan, yang menimbulkan ketimpangan pembangunan antar kawasan. 3 Pembangunan jalan lingkar utara yang akan dijadikan sebagai sentra pertumbuhan perdagangan dan industri Kota Payakumbuh dan peningkatan fungsi jalan lingkar selatan. D. Pembangunan sektor dan kawasan strategis. Seluruh kegiatan pembangunan tidak mungkin dilaksanakan secara sekaligus, akan tetapi perlu penetapan prioritas-prioritas pembangunan, yang ditentukan melalui proses pengenalan persoalan-persoalan strategis, sektor-sektor strategis dan kawasan-kawasan strategis. Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 47 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis 3.5.1. Metode Penentuan Isu-Isu Strategis