Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 34
B B
A A
B B
I I
I I
I I
I I
S S
U U
- -
I I
S S
U U
S S
T T
R R
A A
T T
E E
G G
I I
S S
B B
E E
R R
D D
A A
S S
A A
R R
K K
A A
N N
T T
U U
G G
A A
S S
D D
A A
N N
F F
U U
N N
G G
S S
I I
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh mengalami beberapa permasalahan bagi perwujudan program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kota
Payakumbuh yaitu sebagai berikut : a. Kemampuan staf dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan teknis belum merata.
b. Jumlah personil belum seimbang dengan beban tugas. c. Masih kurangnya data yang dibutuhkan untuk perencanaan teknis.
d. Jumlah sarana dan prasarana penunjang kerja belum optimal. e. Rendahnya kemampuan fiskal daerah dan minimnya anggaran Dinas Pekerjaan Umum
dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur. f.
Masih kurangnya koordinasi antar bidang. g. Belum adanya sistem dan prosedur kerja yang memadai.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program KDH Terpilih
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dirumuskan sebagai berikut : Terwujudnya Kota Payakumbuh Menjadi Kota yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat,
Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan yang Berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Untuk mewujudkan visi tersebut disusunlah Misi yang kemudian dijadikan pedoman dalam penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah, sebagai berikut :
a. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat. b. Menciptakan iklim perekonomian yang bergairah bagi setiap pelaku ekonomi serta rasa
aman dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktifitas usaha. c. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, professional dan bebas KKN.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 35
d. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat.
e. Mewujudkan pemerataan dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi secara ilmu dan moral.
f. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
g. Melakukan revitalisasi nagari dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan kota Payakumbuh.
h. Mengembangkan sarana dan prasarana olah raga, infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya.
i. Memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah RTRW. Program pembangunan prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang telah
disampaikan kepada masyarakat sebagai janji politik dalam Pemilukada yang lalu antara lain : a. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pendidikan tinggi di Payakumbuh.
b. Pembangunan bandar udara. c. Pembangunan kawasan Islamic centre dan Masjid Agung Kota Payakumbuh.
d. Pembangunan sarana dan prasarana kesehatan yang modern dan berkualitas. e. Pembangunan kawasan pusat kebudayaan asli Luhak Limo Puluah di Payakumbuh.
f. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui; peningkatan insentif dan tunjangan kepada
penggiat dakwah, guru TPATPSA, imam masjidgarin dan perangkat RtRW se Kota Payakumbuh, pemberian pinjaman bergulir bagi UKM, pembentukan bank pupuk dan bank
peternak bagi petani dan peternak. g. Penetapan City Branding Kota Payakumbuh sebagai kota kuliner.
h. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi kota seperti; pembangunan pasar satelit, gedung olah ragasport hallstadion, terminal agribisnis dan
terminal penumpang tipe Ap. Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai dinas teknis yang terkait dengan perwujudan
visi, misi dan program pembangunan prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 36
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab bersama SKPD terkait lainnya, untuk mewujudkan misi ke-8 yaitu mengembangkan sarana dan prasarana olah raga,
infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya, dan misi ke-9 yaitu memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
RTRW. Faktor utama yang dapat menjadi penghambat di dalam pencapaian visi, misi dan program
pembangunan prioritas adalah faktor rendahnya kemampuan fiskal daerah dan minimnya anggaran Dinas Pekerjaan Umum dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, namun
demikian dengan strategi pelibatan seluruh stakeholder pembangunan yaitu pemerintah pusat, pemprov dan pemkot, pihak swasta dan masyarakat, faktor penghambat tersebut dapat
diatasi.
3.3. Telahaan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Renstra SKPD Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014
3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010-2014
Pemerintah Indonesia telah merumuskan new deal pembangunan ekonomi Indonesia yang secara prinsip memuat triple track strategy, yaitu: pro-growth, pro-job, dan pro-poor. Track
pertama dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengutamakan ekspor dan investasi. Track kedua dilakukan dengan menggerakkan sektor riil untuk
menciptakan lapangan kerja, dan track ketiga, dilakukan dengan merevitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan ekonomi perdesaan untuk mengurangi kemiskinan. Secara
diagramatis, triple track strategy dapat dilihat pada gambar berikut.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 37
Gambar 10 Prinsip Triple Track Strategy
Sejalan dengan prinsip tersebut, maka peran pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman dalam pembangunan nasional pada dasarnya sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan. Dukungan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat dilaksanakan melalui upaya-upaya terutama: i program-program pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan
peningkatan kesempatan kerja; ii program-program pembangunan infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah, dukungan terhadap kawasan perbatasan dan kawasan
terpencil serta terisolir; dan iii program-program pembangunan infrastruktur PU dan permukiman yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat.
Dukungan terhadap peningkatan kualitas lingkungan dilaksanakan melalui upaya-upaya: i penerapan prinsip-prinsip green construction dalam pelaksanaan seluruh pembangunan
infrastruktur PU dan permukiman; ii mendorong pembangunan secara umum dan khususnya pembangunan infrastruktur PU dan permukiman yang berbasiskan penataan ruang; dan iii
pembangunan infrastruktur PU dan permukiman dalam rangka adaptasi terhadap perubahan iklim. Secara diagramatis, peran infrastruktur PU dan permukiman dalam pembangunan
nasional dapat dilihat pada gambar berikut.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 38
Gambar 11 Peran Infrastruktur PU dan Permukiman dalam Pembangunan Nasional
Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014
Visi: Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk
Mendukung Indonesia Sejahtera 2025 . Misi:
1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman
berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. 2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan
kelestarian fungsi keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.
3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal,
terpadu dan berkelanjutan.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 39
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan
berkelanjutan. 5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya
keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang.
6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penerapan IPTEK, norma, standar, pedoman, manual danatau kriteria pendukung infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan
Permukiman. 7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan
kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance. 8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional. Berdasarkan agenda, prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum Pembangunan Nasional,
maka arah kebijakan umum pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan RTRW dan pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis, tertinggal, perbatasan, daerah terisolir untuk mengurangi kesenjangan
wilayah, daerah rawan bencana, serta meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman dan cakupan pelayanan dasar bidang pekerjaan umum dan permukiman untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan inklusif. 2. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan RTRW dan pembangunan berkelanjutan
melalui peningkatan keandalan sistem di kawasan pusat produksi dan ketahanan pangan guna mendukung daya saing dan mendorong industri konstruksi untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi yang berkualitas. 3. Pembinaan penyelenggaraan infrastruktur melalui optimasi peran pelayanan publik bidang
pekerjaan umum dan permukiman untuk mendukung otonomi daerah dan penerapan
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 40
prinsip-prinsip perbaikan tata kelola pemerintahan, serta mendukung reformasi birokrasi dan mewujudkan good governance.
Isu-isu strategis yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pembangunan infrastruktur dapat membantu mengatasi besarnya kesenjangan antar-kawasan nusantara: antara Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur
Indonesia, antara Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, antara kota Jakarta dan kota-kota lainnya.
2. Fenomena yang terkait adalah urbanisasi yang cukup tinggi dengan laju 4,4 per tahun akibat tingginya mobilitas penduduk. Tingkat urbanisasi yang relatif tinggi ini belum disertai
oleh kemampuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk oleh urbanisasi tersebut maupun backlog yang telah ada
sebelumnya. 3. Ketersediaan infrastruktur yang belum merata ke semua golongan masyarakat, terutama
masyarakat miskin. Strategi pengembangan dari Rencana Strategis Kementerian PU adalah sebagai berikut:
1. Strategi pengembangan wilayah dan dukungan terhadap lintas sektor. 2. Strategi pembangunan berwawasan lingkungan dan antisipasi terhadap perubahan iklim
Climate Change. 3. Strategi peningkatan TURBINWAS pengaturan, pembinaan, dan pengawasan.
4. Reformasi birokrasi, pengembangan sumber daya manusia, dan pengarusutamaan jender. 5. Strategi pembiayaan.
Materi pokok yang terkandung dalam visi, misi, strategi dan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum merupakan faktor pendorong bagi Pemerintah Kota Payakumbuh untuk lebih
meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat seperti yang telah diamanatkan PP Nomor
65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal SPM dan Peraturan Menteri Pekerjaan
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 41
Umum No 14PRTM2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
3.3.2. RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015.
Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Sumbar Tahun 2010-2015 adalah Terwujudnya masyarakat Sumatera Barat madani yang adil, sejahtera dan
bermartabat Misi :
a. Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, beradat dan berbudaya berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
b. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan professional. c. Mewujudkan SDM yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi.
d. Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global.
e. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Prioritas pembangunan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2010-2015 adalah:
a. Pengamalan agama dan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dalam kehidupan masyarakat.
b. Pelaksanaan Reformasi birokrasi dalam Pemerintahan. c. Peningkatan pemerataaan dan kualitas pendidikan.
d. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat. e. Pengembangan pertanian berbasis kawasan dan komoditi unggulan.
f. Pengembangan industri olahan, perdagangan, UKM dan Koperasi dan iklim investasi.
g. Pengembangan kawasan wisata alam dan budaya. h. Percepatan penurunan tingkat kemiiskinan, pengangguran dan Daerah Tertinggal.
i. Pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi kerakyatan.
j. Penanggulangan bencana alam dan pelestarian lingkungan hidup.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 42
Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh sebagai dinas teknis berkewajiban untuk mendukung tercapainya Misi ke-5 RPJMD Provinsi Sumatera Barat yaitu mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan prioritas pembangunan
infrastruktur penunjang ekonomi kerakyatan dan
penanggulangan bencana alam dan pelestarian lingkungan hidup. Hal tersebut menjadi faktor pendorong perwujudan visi misi dan program pembangunan
prioritas Pemerintah Kota Payakumbuh terutama bidang pekerjaan umum, karena sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Kota Payakumbuh.
3.3.3. Renstra Dinas Prasjaltarkim dan Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat A. Renstra Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumbar Tahun 2010-2014
Visi Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumatera Barat tahun 2010-2014 yakni Mewujudkan Prasarana
Jalan Handal Guna Memacu Daya Saing Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Skala Besar dan Mewujudkan Penataan Ruang Yang Berkualitas Guna Pengembangan Wilayah Untuk
Permukiman Yang Berkelanjutan, Serasi dan Layak Huni Baik di Perkotaan Maupun Pendesaan . Dibidang prasarana jalan, program Prasjaltarkim Prov. Sumbar sejalan dengan program
pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Provinsi Sumatera Barat 2005-2025. Bahkan pada 5 lima poin agenda dan 10 sepuluh poin prioritas pembangunan
Sumatera Barat, 3 tiga poin prioritas merupakan programkegiatan Dinas Prasjaltarkim yakni prioritas pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat yakni dengan melaksanakan;
i pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jalan dan pengembangan jaringan jalan baru, ii pengembangan perumahan rakyat dan penataan bangunan dan lingkungan, serta iii
pembangunan infrastruktur permukiman. Di dalam Restra Dinas Prasjaltarkim Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015, selain rancangan
program dan kegiatan untuk tahun jamak, tahun reguler serta rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan, tahun ke tahun juga diterapkan indikator, anggaran serta pencapaian target.
Program Prioritas Dinas Prasjaltarkim Provinsi Sumatera Barat antara lain :
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 43
a. Program pembangunan jalan dan jembatan tahun 2012-2013 meliputi; pembangunan jalan evakuasi Alai By Pass, jalan Nipah-Teluk Bayur, jalan lingkar timur Kota Padang tahun jamak
II, dan pembangunan jalan Simpang Duku Ketaping BIM-Pariaman. b. Program pengembangan jaringan jalan baru tahun 2012-2013 meliputi; pengembangan
jalan Sicicin-Malalak, dan pengembangan jalan Malalak Balingka Ngarai Bukittinggi. c. Program perbaikan drainase dan trotoar tahun 2012-2013 meliputi; perbaikan drainase dan
trotoar di jalan Prof. DR. Hamka, dan Jl. Adinegoro Kota Padang, serta perbaikan drainase dan trotoar Muara Kalaban-Batas Jambi Kab. Sijunjung-Dharmasraya dan beberapa daerah
lainnya. d. Program pemeliharaanrehabilitasi jalan dan jembatan tahun 2012-2013 meliputi;
preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan Nasional Bukittinggi dan sekitarnya, pemeliharaan berkala jalan batas Kota Padang Panjang-Sicincin dan Bukit
Surungan-Bukit Kandung. Pelaksanaan keempat program prioritas Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumbar tersebut menjadi
faktor pendorong bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh karena telah membuka peluang bagi akses ke pusat kegiatan nasional di Kota Padang maupun akses antar pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal di antarintra kabupatenkota di Sumatera Barat. Hal ini akan berdampak pada semakin lancarnya aktivitas perekonomian yang akan turut
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi Dinas Prasjaltarkim yaitu meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan dan ekonomi skala besar.
B. Program Prioritas Pembangunan Dinas PSDA Prov. Sumbar Tahun 2010-2014
Pembangunan sektor sumber daya air dilakukan untuk menunjang sektor pertanian, karena banyaknya lahan-lahan potensial di Pulau Jawa yang telah beralih fungsi, di lain pihak Propinsi
Sumatera Barat sendiri memiliki banyak sumber air potensial untuk dikembangkan. Program prioritas Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2014 meliputi;
a. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya. b. DAK Irigasi.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 44
c. Penanganan Pasca Gempa. d. Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai.
e. Pengembangan, Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya. f.
Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku. g. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan.
Pembangunan bidang Sumber Daya Air Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat, sejalan dengan program prioritas pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kota Payakumbuh yaitu sama-sama
ditujukan untuk kemaslahatan masyarakat banyak, terutama masyarakat petani yang langsung berhubungan dengan penggunaan air untuk pertanian karena dangan tersedianya air yang
cukup akan meningkatkan pendapatan para petani itu sendiri. Kesamaan tersebut menjadi faktor pendorong sekaligus tantangan dan peluang bagi Pemerintah Kota Payakumbuh untuk
lebih mensinergikan pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air.
3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.4.1. Arah Pengembangan Ruang Kota menurut RTRW Kota Payakumbuh 2010-2030
A. Struktur Ruang
Agar pengembangan pemanfaatan ruang kota sesuai dengan arah pengembangan kota yang tertuang dalam rencana tata ruang wilayah, maka di setiap pusat kegiatan baik pusat utama
pusat kota maupun sub pusat perlu dilengkapi dengan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana yang sesuai dengan skala pelayanannya masing-masing. Hal ini guna mewujudkan
keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antarwilayah pengembangan kota. Pengembangan pemanfaatan ruang kota pusat atau sub pusat dilaksanakan berdasarkan 2
dua kriteria, yaitu pusat kegiatan yang dikembangkan atau didorong pertumbuhannya dan pusat kegiatan yang dikendalikan atau dibatasi pertumbuhannya. Pusat kegiatan yang
dikembangkan adalah pusat baru di masing-masing sub pusat pengembangan kota yang pengembangannya diprioritaskan dalam 5 lima tahun pertama RTRW 2010-2015,
sedangkan pusat kegiatan yang dikendalikan adalah inti pusat kota.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 45
Selain itu pengembangan infrastruktur yang meliputi; pengembangan jaringan jalan, pengembangan fasilitas
umum dan sosial,
pengembangan sarana transportasi;
pengembangan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase; pengembangan prasarana energi dan telekomunikasi serta pengembangan prasarana persampahan, limbah B3 dan
pemadam kebakaran merupakan prioritas pembangunan dalam 5 lima tahun pertama RTRW 2010-2015.
B. Pola Ruang
Pengembangan pemanfaatan ruang kota di dalam RTRW Kota Payakumbuh telah diarahkan pola pemanfaatan ruangnya kedalam dua kategori yaitu pemanfaatan ruang untuk kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung merupakan kawasan yang didalamnya
tidak diperbolehkan melakukan kegiatan budidaya apapun, kecuali pembangunan prasarana vital dengan luas areal maksimum 2 dari luas kawasan lindung. Di dalam kawasan non
hutan yang berfungsi lindung diperbolehkan kegiatan budidaya secara terbatas dengan tetap memelihara fungsi lindung kawasan yang bersangkutan serta wajib melaksanakan upaya
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Kegiatan budidaya yang sudah ada di Kawasan Lindung dan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan hidup, serta dapat mengganggu fungsi lindung, maka fungsi sebagai Kawasan Lindung dikembalikan secara bertahap disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dengan memperhatikan fungsi lindung, kawasan yang bersangkutan, dapat dilakukan eksplorasi mineral dan air tanah serta kegiatan lain yang berkaitan dengan
pencegahan bencana alam. Apabila ternyata di Kawasan Lindung terdapat indikasi adanya sumber daya mineral, kandungan air tanah, atau kekayaan lainnya yang bila diusahakan
dinilai amat berharga bagi Pemerintah, maka kegiatan budidaya di Kawasan Lindung tersebut dapat diizinkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk kawasan budidaya, peruntukan pemanfaatan ruangnya meliputi pengembangan kawasan perumahan; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan pemerintahan dan bangunan
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 46
umum; kawasan perindustrian dan pergudangan, kawasan pariwisata, kawasan pertanian dan peternakan, kawasan pendidikan.
3.4.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
A. Pengelolaan Lahan Perkotaan. Status kepemilikan lahan, secara umum di Propinsi Sumatera Barat seperti halnya di Kota
Payakumbuh penguasaan dan kepemilikan lahan sebagian besar berupa Tanah Ulayat, yang sangat signifikanterhadap pembebasan lahan prosedural yang panjang
dalam pembangunan sarana dan prasarana perkotaan.
B. Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1 Keseimbangan lingkungan dalam kegiatan pemanfaatan lahan
2 Kelestarian lingkungan, berkaitan dengan budidaya peternakan ayam ras yang berada pada pusat-pusat permukiman penduduk.
C. Pembangunan Prasarana Sarana Perkotaan. 1 Kondisi ketersediaan prasarana dan sarana kuantitas, kualitas, fungsional.
2 Kekurangan gap antara kebutuhan dan ketersediaan prasarana dan sarana perkotaan, sehingga dibutuhkan upaya optimasi dalam pembangunan prasarana dan sarana
perkotaan, yang menimbulkan ketimpangan pembangunan antar kawasan. 3 Pembangunan jalan lingkar utara yang akan dijadikan sebagai sentra pertumbuhan
perdagangan dan industri Kota Payakumbuh dan peningkatan fungsi jalan lingkar selatan. D. Pembangunan sektor dan kawasan strategis.
Seluruh kegiatan pembangunan tidak mungkin dilaksanakan secara sekaligus, akan tetapi perlu penetapan prioritas-prioritas pembangunan, yang ditentukan melalui proses
pengenalan persoalan-persoalan strategis, sektor-sektor strategis dan kawasan-kawasan strategis.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 47
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis 3.5.1. Metode Penentuan Isu-Isu Strategis
Pengertian isu kritikalstrategis adalah kebijakan fundamental atau perhatian program yang menentukan situasi yang sangat penting, dan pilihan-pilihan yang dihadapi organisasi pada
waktu sekarang dan di masa depan. Isu-isu kritikalstrategis menceminkan persoalan-persoalan yang berkepanjangan dalam organisasi, komunitas yang dilayani atau kegiatan-kegiatan
sekarang yang diantisipasi mempunyai dampak yang sangat nyata pada organisasi danatau komunitas yang dilayani Martinelli 1999.
Secara singkat, isu strategis adalah persoalan-persoalan yang memiliki dampak signifikan terhadap masalah ke-PU-an yang mungkin untuk diselesaikan dalam kurun waktu perencanaan.
Situasi dan kondisi lingkungan eksternal dan internal SKPD Dinas PU dapat menjadi isu yang penting untuk diperhatikan dan menjadi isu yang kritisstrategis.
Dalam perumusan isu strategis, perlu memperhatikan antara lain: a. Milenium Development Goals MDG s, khususnya tujuan dan target air bersih dan sanitasi
b. Standar Pelayanan Minimal SPM bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. c. Penyerahan urusan pemerintah bidang PU dan penataan ruang menjadi urusan daerah.
d. Visi misi kepala daerah terpilih e. Rencana strategis Kementerian PU yang masih berlaku
f. RPJP Daerah dan RPJM Daerah yang masih berlaku
g. Pencapaian kinerja Renstra SKPD Dinas PU terdahulu. Ketersediaan infrastruktur yang berkualitas merupakan salah satu faktor penentu daya tarik
suatu kawasanwilayah, di samping faktor kualitas lingkungan hidup, image, dan masyarakat budaya. Sementara itu, kinerja infrastruktur merupakan faktor kunci dalam menentukan daya
saing daerah, selain kinerja ekonomi makro, efisiensi pemerintah, dan efisiensi dunia usaha.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 48
3.5.2. Isu-Isu Strategis Bidang Pekerjaan Umum
Berdasarkan hasil rumusan faktor-faktor yang mendukung peluang dan potensi maupun yang menghambat kelemahan dan tantangan, maka dirumuskanlah isu-isu strategis bidang
pekerjaan umum yaitu : a. Pelayanan infrastruktur dasar berupa kondisi ketersediaan prasarana dan sarana kuantitas,
kualitas, fungsional sebagai amanat PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan
Minimal SPM dan
Permen PU Nomor 14PRTM2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
b. Kesepakatan MDGs untuk memenuhi sasaran mutu pelayanan infrastruktur terutama penyediaan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
c. Peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja aparatur ke-PU-an melalui reformasi birokrasi yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas birokrasi serta
mewujudkan disiplin dan etos kerja yang prima. d. Peningkatan kesetaraan dan keadilan jender, dimana setara dapat dilihat dari akses, kontrol
kewenangan dan kesempatan berpartisipasi, sementara keadilan dilihat dari aspek manfaatnya. Bahwasanya hasil pembangunan harus dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat secara aman dan nyaman bagi semua golongan masyarakat, termasuk golongan masyarakat dengan kebutuhan khusus special needs seperti lansia, anak-anak, dan difable.
Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 49
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum 4.1.1. Visi Dinas Pekerjaan Umum