UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional

Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 5 tujuan organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum utama yang mengatur tentang sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang penyusunan Renstra SKPD khususnya dan perencanaan pada umumnya, yaitu:

A. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional

Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN, maka definisi dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sistem perencanaan pembangunan nasional menghasilkan dokumen-dokumen rencana di tingkat daerah sebagai berikut: 1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD 3 Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 4 Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Renstra SKPD 5 Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja SKPD Di antara dokumen rencana tersebut, dokumen rencana yang wajib disusun oleh setiap SKPD adalah Renstra SKPD dan Renja SKPD. Dengan demikian Dinas Pekerjaan Umum wajib menyusun Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Renja Dinas Pekerjaan Umum. Dalam penyusunan dokumen rencana ini, UU Nomor 25 Tahun 2004 mengamanatkan lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu: Renstra Dinas PU Kota Payakumbuh 2013-2017 6 1 politik 2 teknokratik 3 partisipatif 4 atas-bawah top-down 5 bawah-atas bottom-up Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan PresidenKepala Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program- program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon PresidenKepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan PresidenKepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan stakeholders terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupatenkota, kecamatan, dan desa. Mengacu pada UU ini, maka penyusunan Renstra dan Renja Dinas Pekerjaan Umum juga harus menerapkan lima pendekatan perencanaan tersebut.

B. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara