Orang meninggalkan gereja ketika mereka tidak menemukan Yesus Kristus.

Orang ingin bergereja dengan orang-orang yang asli, dapat dipercaya, orang-orang yang tidak takut untuk diberi masukan di dalam menjalin hubungan, dan orang yang bersedia duduk disebelah anda ketika anda dalam situasi sulit. Ketika gereja dirasa palsu dan tidak aman untuk memberikan masukkan, orang akan pergi dan berharap mendapat tempat yg aman.

9. Orang meninggalkan gereja karena mereka merasa kesepian.

Akhirnya, ketika anda tidak menemukan sebuah persekutuan dalam gereja, dan mendapati sebagian jemaat di dalamnya memainkan sandiwara, dan menemukan bahwa pemimpin gereja tersebut adalah otoriter dan tidak cakap berkhotbah, dan mendapati bahwa tidak ada otentisitas dalam kehidupan gereja tersebut, maka anda akan menjadi orang yang kesepian. Orang meninggalkan gereja karena mereka merasa sebagai orang luar dan membuatnya merasa sepi. Hal ini adalah emosi yang menyakitkan. Jika meninggalkan gereja tersebut membuat perasaan kesepian itu hilang, maka orang tersebut akan melakukannya meskipun bukan jaminan bahwa ia juga tida akan menemukan hal yang sama di luar sana. Gereja justru hadir untuk mengeluarkan kita dari kesepian agar bisa berkumpul dalam komunitas rohani. Seharusnya tidak ada satupun orang yang mengeluhkan hal tersebut, kecuali itu adalah pilihan pribadinya.

10. Orang meninggalkan gereja ketika mereka tidak menemukan Yesus Kristus.

Mungkin kedengarannya konyol. Gereja dimanapun harusnya memiliki Yesus Kristus Gereja seharusnya menjadi tempat dimana orang-orang menemukan kebenaran, kasih sejati, merangkul yang terbuang, melayani para janda, imigran, dan kaum yatim-piatu. Gereja seharusnya menjadi rumah kasih karunia, dimana tidak ada diskriminasi, pandang muka, egosentris, dan semua anggota berlomba-lomba menjadi hamba dan pelayan bagi semua. Kita harus jujur dengan diri kita dan mengakui bahwa banyak orang menolak gereja kita karena mereka terlalu tertarik di dalam Yesus untuk menerima versi yang palsu. Ketika saya membaca cerita tentang Yesus Kristus, saya terus menerus digerakkan oleh orang- orang yang tertarik dengan kepribadian-Nya. Dengan pengecualian atas agama yang kolot, setiap orang rindu ingin bersama Yesus dan pergi mengikut-Nya kemana pun dan mengambil resiko besar utk menghabiskan waktu dengan Dia. Saya diyakinkan bahwa jika kita membangun komunitas yang mengasihi dalam iman yg murni dan asli, menjangkau yang terhilang dan dikenal dengan baik bagaimana kita mengasihi orang lain, maka tidak akan ada kursi kosong dalam gereja. Karena jika gereja sungguh seperti Yesus Kristus, orang tidak ingin berada ditempat lain. Judul asli : 10 Reasons Why People Leave Church 1. Banyak nya orang-orang yg lebih memilih membawa HP daripada Alkitab 2. Kebanyakan orang memakai pakaian yg minim saat ke gereja 3. Masyarakat gereja yang semakin berkurang karena kurang nya kesadaran diri 4. Problem mengenai perbedaan pendapat saat musyawarah mengenai kegiatan gereja Sejak sekolah hingga kuliah, aku banyak menjumpai orang yang menolak Yesus dan menjauh dari gereja. Saat pertama kali mendengar dan memikirkan pandangan mereka yang menjauhi gereja, aku tidak tahu bagaimana harus berespons. Tetapi pandangan-pandangan yang pernah kudengar itu kemudian mendorongku untuk lebih banyak merenungkan tentang kehidupan dan tentang firman Tuhan. Meski aku bukan mahasiswa sekolah teologia, aku ingin bisa siap menjawab pergumulan mereka yang mungkin kecewa dengan kekristenan dan menjauhi gereja. Tiga alasan yang paling sering kutemukan dari orang yang menolak Yesus dan menjauh dari gereja adalah sebagai berikut:

1. Orang yang rajin ke gereja itu adalah orang yang lemah dan penakut, tidak bisa apa-apa.