Risiko kredit Credit risk
                                                                                are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 30 Juni 2016 dan Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS continued As of June 30, 2016 and
For the Six Months Period Then Ended Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
107
a. Risiko kredit a. Credit risk
Risiko kredit timbul sebagai akibat dari penjualan produk kepada  pelanggan. Kelompok  Usaha
mengelola  dan  mengendalikan  risiko  ini  dengan menetapkan  batasan  risiko  yang  dapat  diterima
dan memantau eksposur terkait dengan batasan- batasan tersebut.
Credit  risk  arises  as  a  result  of  the  sale  of products to customers. The Group manages and
controls this risk by setting acceptable risk limits and  monitoring  the  exposure  related  to  such
limits.
Risiko  kredit  adalah  risiko  bahwa  Kelompok Usaha  akan  mengalami  kerugian  yang  timbul
dari  pelanggan,  klien  atau  pihak  lawan  yang gagal  memenuhi  kewajiban  kontraktual  mereka.
Tidak  ada  risiko  kredit  yang  terpusat  secara signifikan.
Credit  risk is  the  risk that  the  Group  will  incur  a loss  arising  from  its  customers,  clients  or
counterparties  that  fail  to  discharge  their contractual  obligations.  There  are  no  significant
concentrations of credit risk.
Kelompok Usaha
menetapkan sejumlah
kebijakan  sebelum  memberikan  kredit  kepada pelanggan  baru,  antara  lain  dengan  melakukan
survei atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit  limit  yang  terbatas. Kesepakatan dengan
pelanggan ini dituangkan dalam suatu surat yang disebut  KUL  Kondisi  Untuk  Langganan  dan
Surat Perjanjian Jual Beli. Kelompok Usaha juga menetapkan kebijakan jangka waktu kredit yang
relatif  pendek,  yaitu  sampai  dengan  45  hari. Peningkatan    kredit limit  dan  perpanjangan
jangka  waktu  kredit  akan  diberikan  setelah melalui proses verifikasi. Atas piutang yang telah
jatuh  tempo,  akan  dipantau  secara  terus menerus  dan sedapat mungkin  akan  dimintakan
jaminan  dan  menghentikan  penyaluran    kredit kepada
pelanggan tersebut
dan hanya
melakukan  transaksi  penjualan  secara  kas. Tergantung  pada  penilaian  Kelompok  Usaha,
cadangan  khusus  mungkin  dibuat  jika  piutang dianggap tidak tertagih.
The  Group  has  adopted a number  of  policies prior  to  providing  credit  to  new customers,  such
as  customer  surveys  and  setting  of  strict  credit limits. The agreement with customers is outlined
in  a  document  entitled  KUL  Conditions  for Customers  and  in the sales  and  purchase
agreements. The Group also sets a credit period which  is relatively  short,  that  is  up  to  45  days.
Raising  of  the  credit  limit  and  extension  of  the credit  term  are  only  provided  after  a  process  of
verification.  Overdue  receivables  are  monitored continuously  and  where  possible  collateral  is
sought  with  termination of  customer  credit  and restriction to cash basis transactions being other
possible measures. Depending on the evaluation of  the  Group,  an  allowance  may  be  provided  if
receivables are deemed uncollectible.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 30 Juni 2016 dan Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS continued As of June 30, 2016 and
For the Six Months Period Then Ended Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
108 Berikut  ini  adalah  risiko  kredit  Kelompok  Usaha
berdasarkan  evaluasi  penurunan  nilai  pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015:
The  following  table  sets  out  the  Group’s  credit risk  based  on  evaluation  of  impairment  as  of
June 30, 2016 and December 31,  2015:
30 Juni 2016  June 30, 2016 Mengalami
Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Penurunan Nilai Total
Impaired Not impaired
Total
Piutang usaha - Accounts receivable -
pihak ketiga 33.902
2.985.831 3.019.733
trade - third parties Cadangan kerugian
Allowance for penurunan nilai
33.902 -
33.902 impairment losses
Neto -
2.985.831 2.985.831
Net 31 Desember 2015  December 31, 2015
Mengalami Tidak Mengalami
Penurunan Nilai Penurunan Nilai
Total Impaired
Not impaired Total
Piutang usaha - Accounts receivable -
pihak ketiga 34.237
2.709.134 2.743.371
trade - third parties Cadangan kerugian
Allowance for penurunan nilai
34.237 -
34.237 impairment losses
Neto -
2.709.134 2.709.134
Net
Piutang  usaha  pihak  ketiga  yang  mengalami penurunan  nilai  adalah  piutang  usaha  dengan
umur lebih dari 180 hari. Accounts  receivable - trade - third  parties  that
will be impaired are trade receivables which age is more than 180 days in age.
b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk
                                            
                