Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Miles dan Huberman mengemukakan bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi Miles dan Huberman, 1992:16. Miles dan Hubermen dalam Sugiyono, 2010:337 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Alur analisis dapat digambarkan sebagai berikut. Bagan 4. Komponen Analisis Data Model Interaktif Miles and Hubermen, 1992:20 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara pencarian data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan bentuk data yang ada dilapangan, kemudian melaksanakan pencatatan data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara, obsevasi, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap. Adapun pengumpulan data dalam bentuk dokumen diperoleh dari laporan program dan profil sekolah yang bersangkutan. 2. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Apabila data sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah mereduksi yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikannya sehingga nantinya mudah dilakukan penarikan kesimpulan. Data yang direduksi yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dengan Bapak Heri, Bapak Aris Purwadi, Bapak Henang, Bapak Haryanto, Ibu Atiek, Bapak Sukamto, Fadil, Dharma, Bapak Rahmat Subarkah, Ibu Wahyu, Bapak Mangun Song, dan Ristimengenai penerapan Tri Wawasan sebagai pembelajaran karakter di SMA Taruna Nusantara. Setelah data diperoleh, kemudian digolongkan berdasarkan sub-sub kajian yang dipelajari. Hal ini dilakukan karena data yang didapat tidak urut. Jika data kurang lengkap maka peneliti mencari kembali data yang diperlukan di lapangan. 3. Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif, yang merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, sehingga peneliti lebih mudah dalam menarik kesimpulan. 4. Penarikan kesimpulan penarikan kesimpulan dilakukan setelah data disajikan. Penarikan kesimpulan ini, didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian. 124

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa. 1. Penerapan Tri Wawasan sebagai pembelajaran karakter siswa SMA Taruna Nusantara dengan menggunakan kurikulum khusus dan kurikulum umum. Kurikulum khusus memuat mata pelajaran kenusantaraan, kepemimpinan, kewirausahaan, dan bela negara. penerapan Tri Wawasan terintegrasi pada keempat mata pelajaran tersebut. 2. Faktor pendukung penerapan Tri Wawasan sebagai pembelajaran di SMA Taruna Nusantara yaitu sarana dan prasarana, lokasi, pendidik dan tenaga kependidikan, sistem pendidikan, birokrasi, masyarakat, dan orang tua. 3. Kendala dalam penerapan Tri Wawasan sebagai pembelajaran karakter yaitu siswa yang beragam, berbeda, masih ada siswa yang kurang membuka diri, dan masih ada bawaan dari sukunya.

B. Saran

1. Kepada pendidik dan tenaga kependidikan SMA Taruna Nusantara, kegiatan siswa yang padat dengan disiplin sekolah yang tinggi, menjadikan siswa mengantuk saat proses pembelajaran, oleh karena itu dibutuhkan motivasi yang tinggi serta kreativitas dalam mengemas pembelajaran agar menarik serta dukungan dari segala pihak terutama oleh para pamong, guru dan teman. 2. Kepada pendidik, supayadapat meminimalisir hambatan pada proses bembelajaran di kelas, guru dapat menyelingi dengan bernyanyi misalnya lagu-lagu daerah Indonesia, menggunakan model-model pembelajaran yang lain agar proses pembelajaran lebih bervariasi dan inovatif.