Pengertian Karakter Pembelajaran Karakter
Sidik yang berarti benar, mencerminkan bahwa Rasulullah berkomitmen pada kebenaran, selalu berkata dan berbuat benar, dan
berjuang untuk menegakkan kebenaran. Amanah yang berarti jujur atau terpercaya, mencerminkan bahwa apa yang dikatakan dan apa yang
dilakukan Rasulullah dapat dipercaya oleh siapapun, baik oleh kaum muslimin maupun nonmuslimin. Fatonah yang berarti cerdaspandai,
arif, luas wawasan, terampil, dan profesional. Artinya perilaku Rasulullah dapat dipertanggungjawabkan kehandalannnya dalam
memecahkan masalah.
Tablig yang
bermakna komunikatif
mencerminkan bahwa siapapun yang menjadi lawan bicara Rasulullah, maka
orang tersebut
akan mudah
memahami apa
yang dibicarakandimaksudkan oleh Rasulullah Kesuma, 2012:11.
Dalam kajian Pusat Pengkajian Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia P3 UPI dalam Garnasih, 2012:16 nilai yang
perlu diperkuat untuk pembangunan bangsa saat ini adalah sebagai berikut.
a. jujur
Makna jujur. Jujur merupakan sebuah karakter yang kami anggap dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa yang bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jujur dalam kamus bahasa Indonesia dimaknai dengan lurus hati dan tidak curang. Dalam pandangan
umum, kata jujur seri ng dimaknai “adanya kesamaan antara realitas
kenyataan den gan ucapan”, dengan kata lain “apa adanya”.
Dalam konteks pembangunan karakter di sekolah, kejujuran menjadi amat penting untuk menjadi karakter anak-anak Indonesia
saat ini. Karakter ini dapat dilihat secara langsung dalam kehidupan di kelas, semisal ketika anak melaksanakan ujian. Perbuatan
mencontek merupakan perbuatan yang mencerminkan anak tidak berbuat jujur kepada diri, teman, orang tua, dan gurunya. Apa yang
ditipu oleh anak. Dalam memanipulasi nilai yang didapatkannya seolah-oalah merupakan kondisi yang sebenarnya dari kemampuan
anak, padahal nilai yang didapatkannya bukan merupakan kondisi yang sebenarnya.
b. Kerja keras
Makna kerja keras. Kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya yang terus dilakukan tidak pernah
menyerah dalam menyelesaikan pekerjaanyang menjadi tugasnya sampai tuntas.
c. Ikhlas
Ikhlas dalam bahasa Arab memiliki arti ”murni”, ”suci”,
“tidak bercampur”, “bebas” atau “pengabdian yang tulus”. Dalam kamus bahasa Indonesia, ikhlas memiliki arti tulus hati; dengan hati
bersih dan jujur. Sedangkan ikhlas menurut Islam adalah setiap kegiatan
yang kita
kerjakan semata-mata
hanya karena
mengharapkan ridha Allah SWT. Perilaku yang mencerminkan ikhlas memiliki sejumlah karakter yaitu:
1 Konsistensi dari waktu ke waktu dan dari satu kondisi ke
kondisi lainnya. Konsistensi sebagai ciri ikhlasnya seseorang bukan dari cara pemecahan masalah yang dihadapi, tetapi
perilaku seseorang yang memihak kepada yang benar tidak berubah dan terus melakukan apapun yang dihadapi yang
bersangkutan sebagai konsekuensi dari tindakan
yang dilakukannya.
2 Pengharapan dan kepuasan bagi pelaku adalah keridhaan dari
Tuhannya, bukan dari siapapun. Hal ini sangat berguna untuk evaluasi diri kita dalam mengidentifikasi perilaku yang kita
lakukan, apakah karena Allah, atau karena makhluknya. 3
Memiliki karakteristik kebermutuan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Artinya, perilaku yang diperbuat oleh yang
bersangkutan selalu diperbaiki dari waktu ke waktu. Dengan demikian jika perilaku seseorang tidak ada perbaikan seiring
dengan bertambahnya
waktu, maka
perilaku tersebut
kemungkinan besar bukan didasari oleh keikhlasan atau mengharap ridha Allah SWT