Perwatakan Penokohan Setti Klausa Verbal

7 0 Pelajaran IV Sastra Naratif Setting atau tempat kejadian cerita sering disebut juga latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi. a. Setting tempat Setting tempat adalah tempat terjadinya cerita dalam drama. Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. Setting tempat ber- hubungan dengan setting ruang dan waktu. Misalnya: Untuk cerita Diponegoro setting tempatnya jelas di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 1925–1830, tempatnya di desa, baik di dalam rumah maupun di medan gerilya. b. Setting waktu Setting waktu adalah waktuzamanperiode sejarah terjadinya cerita dalam drama. Setting waktu juga terjadi di waktu siang, pagi, sore, ataupun malam. Setting waktu dapat digambarkan dengan tata lampu. Misalnya: Untuk cerita yang terjadi pada waktu malam digunakan lampu yang berwarna gelap dan lampu dihidupkan redup. c. Setting ruang Setting ruang dapat berarti ruang dalam rumah atau latar rumah. Hiasan, warna, dan peralatan dalam ruang akan memberi corak tersendiri dalam drama yang dipentaskan. Misalnya: Di ruang tamu keluarga modern yang kaya akan berbeda dengan ruang tamu keluarga tradisional yang miskin. Ruang tamu keluarga modern akan dipenuhi dengan barang-barang berharga dan sofa yang nyaman dan besar. Sebaliknya ruang tamu keluarga miskin hanya dapat ditemukan bangku atau kursi yang sudah tua atau reyot. Penokohan dan setting dalam drama tampak jelas dalam dialog.

4. Dialog Percakapan

Naskah drama memiliki ciri khas berbentuk cakapan atau dialog. Dialog yang ditulis oleh pengarang naskah drama adalah dialog yang akan diucapkan di atas panggung. Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama. a. Dialog harus mencerminkan percakapan sehari-hari, karena drama merupakan mimetik tiruan dari kehidupan sehari-hari. b. Ragam bahasa yang digunakan dalam dialog drama adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. c. Diksi pilihan kata yang digunakan dalam drama harus berhubungan dengan konflik dan plot. Misalnya, pada awal cerita disajikan dialog-dialog panjang, tetapi menjelang klimaks dialognya sudah agak pendek. d. Dialog dalam naskah drama juga harus bersifat estetis, artinya memiliki bahasa yang indah. e. Dialog harus dapat mewakili tokoh yang dibawakan, baik watak secara psikologis, sosiologis, maupun fisiologis. f. Saat memainkan drama seorang tokoh harus berperilaku seperti yang digambarkan dalam dialog. Sumber: Drama Teori dan Pengajarannya, Herman J. Waluyo, 2003, Yogyakarta, Hanindita Graha Widya 7 1 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI Bahasa Sekarang tutuplah buku Anda. uru Anda akan menunjuk tiga orang teman Anda untuk memerankan drama ”Bentrokan dalam Asrama”. Setelah menonton, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut 1. Siapa sajakah tokoh yang ada dalam drama Bentrokan dalam Asrama? Tunjukkan pula tokoh antagonis dan protagonisnya? 2. Bagaimanakah watak dan karakter tokoh-tokohnya? 3. Apakah pilihan kata yang digunakan dalam drama Bentrokan dalam Asrama sudah dapat menggambarkan konflik dan karakter tokoh? Ungkapkanlah pendapat Anda 4. Apakah dialog dalam drama Bentrokan dalam Asrama sudah mencerminkan percakapan sehari-hari yang komunikatif? Jelaskan jawaban Anda 5. Apakah dialog dalam drama Bentrokan dalam Asrama memiliki bahasa yang indah? Tunjukkan keindahan bahasa tersebut Menceritakan secara Lisan Cerpen yang Pernah Dibaca Anda akan membaca cerpen kemudian menceritakan secara lisan narasi yang berasal dari cerita pendek yang pernah dibaca. Anda akan menceritakan secara lisan narasi dalam cerpen yang dibaca. Bagaimana cara menceritakan narasi dalam cerpen? Langkah-Langkah Menceritakan Narasi secara Lisan Langkah-langkah menceritakan narasi dalam cerpen. 1. Bacalah cerpen dengan saksama 2. Catatlah setiap peristiwa yang terdapat dalam cerpen sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa • Aku tiba di stasiun saat dini hari. • Udara sangat dingin sekali. • Aku naik becak sampai di depan rumah. 3. Ceritakan kembali cerpen yang telah dibaca berdasarkan peristiwa- peristiwa yang telah dicatat Contoh: Aku tiba di stasiun saat dini hari. Suasana kala itu sangat sunyi. Udara di luar sangat dingin. Akhirnya kuputuskan untuk naik becak sampai di rumah. Saat menceritakan kembali cerpen ceritakan dengan urut peristiwa- peristiwa yang dicatat dengan menggunakan bahasa yang menarik dan jelas. Jangan terlalu cepat saat menceritakan kembali cerpen. Usahakan teman-teman Anda memahami cerita yang Anda sampaikan 6 Teks Mendengarkan halaman 244 246