38
Pelajaran II Frasa dan Klausa
Contoh: 1 Orang tuanya sudah tiada.
2 Yang dicari bukan dia.
3. Penggolongan Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa yang
Menduduki Fungsi P P mungkin terdiri atas kata atau frasa golongan N, V, Bil,
dan FD. Berdasarkan golongan atau kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi P, klausa dapat digolongkan menjadi empat
golongan.
a. Klausa Nominal
Klausa nominal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan N.
Contoh: 1 Ia guru.
2 Yang dibeli orang itu sepeda.
Kata golongan N ialah kata-kata yang secara gramatik mempunyai perilaku sebagai berikut.
1 Pada tataran klausa dapat menduduki fungsi S, P, dan O. 2 Pada tataran frasa tidak dapat dinegatifkan dengan kata
tidak, melainkan dengan kata bukan, dapat diikuti kata itu sebagai atributnya, dan dapat mengikuti kata depan di
atau pada sebagai aksisnya.
b. Klausa Verbal
Klausa verbal ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan V.
Contoh: 1 Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun.
2 Dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan murid.
Kata golongan V ialah kata yang pada tataran klausa cenderung menduduki fungsi P dan pada tataran frasa dapat
dinegatifkan dengan kata tidak. Misalnya kata-kata berdiri, gugup, menoleh, berhati-hati, membaca, tidur, dan kurus.
Berdasarkan golongan kata verbal itu, klausa verbal dapat digolongkan sebagai berikut.
1 Klausa verbal adjektif Klausa ini P-nya terdiri atas kata golongan V yang
termasuk golongan kata sifat atau terdiri atas frasa golongan V yang unsur pusatnya berupa kata sifat.
Contoh: a Udaranya panas sekali.
b Harga buku sangat mahal.
2 Klausa verbal intransitif Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang ter-
masuk golongan kata kerja intransitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja intransitif.
Contoh: a Burung-burung beterbangan di atas permukaan air laut.
b Anak-anak sedang bermain-main di teras belakang.
39
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI Bahasa
3 Klausa verbal aktif Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang ter-
masuk golongan kata kerja transitif atau terdiri atas frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja transitif.
Contoh: a Arifin menghirup kopinya.
b Ahmad sedang membaca buku novel.
4 Klausa verbal pasif Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang ter-
masuk golongan kata kerja pasif atau terdiri atas frasa ver- bal yang unsur pusatnya berupa kata kerja pasif.
Contoh: a Tepat di muka pintu, aku disambut oleh seorang
petugas. b Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR untuk
jangka waktu lima tahun. 5 Klausa verbal yang refleksif
Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang ter- masuk golongan kata kerja refleksif, yaitu kata kerja yang
menyatakan perbuatan yang mengenai pelaku per- buatan itu sendiri. Pada umumnya kata kerja ini berbentuk
kata kerja meN- diikuti kata diri. Contoh:
a Anak-anak itu menyembunyikan diri. b Mereka sedang memanaskan diri.
6 Klausa verbal yang resiprokal Klausa ini P-nya terdiri atas kata verbal yang ter-
masuk golongan kata kerja resiprokal, yaitu kata kerja yang menyatakan kesalingan . Bentuknya ialah saling
meN-, saling ber-an dengan proses pengulangan atau tidak dan saling meN-.
Contoh: a Pemuda dan gadis itu berpandang-pandangan.
b Mereka saling memukul.
c. Klausa Bilangan
Klausa bilangan atau klausa numeral ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa golongan bilangan.
Contoh: 1 Roda truk itu ada enam.
2 Kerbau petani itu hanya dua ekor.
Kata bilangan ialah kata-kata yang dapat diikuti oleh kata penyukat. rang, ekor, batang, keping, buah, kodi, helai, dan masih
banyak lagi. Misalnya kata satu, dua, dan seterusnya; kedua, ketiga, dan seterusnya; beberapa, setiap, dan sebagainya; sedang-
kan frasa bilangan ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan, misalnya dua ekor, tiga batang, lima
buah, setiap jengkal, beberapa butir, dan sebagainya.