36
Pelajaran II Frasa dan Klausa
Klausa
Klausa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas S–P baik disertai O, PEL, dan KET maupun tidak. Dengan ringkas, klausa ialah S P O
PEL KET. Tanda kurung menandakan bahwa yang terletak dalam kurung itu bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh: Ketika orang-orang mulai menyukai ayam bekisar, Edwin sudah
memelihara untuk dijual di pasaran.
Kalimat di atas terdiri dari empat klausa, yaitu: 1.
ketika orang-orang mulai S–P; 2.
menyukai ayam bekisar P–O; 3.
Edwin sudah memelihara S–P; dan 4.
untuk dijual di pasaran P–Ket..
A. Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa
Perhatikan kalimat di bawah ini Toni belum sempat mengunjungi kakeknya kemarin.
Klausa kalimat tersebut jika dianalisis secara fungsional, hasilnya sebagai berikut.
Toni belum sempat mengunjungi
kakeknya kemarin
S P
O
1
KET N
V N
Ket. Toni
belum sempat mengunjungi kakeknya
kemarin Frasa
P O
1
KET Kata
V N
ADV
Keterangan: N
= Nomina = kata benda
V = Verba
= kata kerja ADV = Adverbia
= kata keterangan
B. Klausa Berdasarkan Struktur
Klausa dapat digolongkan berdasarkan tiga dasar. 1.
Klausa Berdasarkan Struktur Intern
Unsur inti klausa ialah S dan P. Namun demikian, S sering kali dihilangkan dalam kalimat luas sebagai akibat penggabungan
klausa dan dalam kalimat jawaban. Klausa yang terdiri atas S dan P disebut klausa lengkap, sedangkan klausa yang tidak ber-S
disebut klausa tidak lengkap.
37
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI Bahasa
Contoh: 1.
din tidak masuk sekolah karena din sakit. Subjek
din dalam anak kalimat dapat dihilangkan akibat penggabungan klausa din tidak masuk sekolah dan din sakit.
2. Sedang bermain-main.
Sebagai jawaban pertanyaan Anak-anak itu sedang apa? Klausa dibagi menjadi dua macam, yaitu klausa lengkap dan
klausa tidak lengkap. Klausa lengkap, berdasarkan struktur internnya, dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu klausa
lengkap yang S-nya terletak di depan P, dan klausa lengkap yang S-nya terletak di belakang P. Klausa yang S-nya terletak di depan
P disebut klausa lengkap susun biasa. Klausa lengkap yang S-nya terletak di belakang P disebut klausa lengkap susun balik atau
klausa inversi. Contoh:
Klausa lengkap susun biasa
Klausa lengkap susun balik S
P Ket.
daun pohon itu para siswa
sangat rimbun masuklah
ke ruang kelas a.
b.
P S
Ket.
sangat rimbun masuklah
daun pohon itu para siswa
ke ruang kelas c.
d. Klausa tidak lengkap sudah tentu hanya terdiri atas unsur P,
disertai O, PEL, atau KET. Contoh:
e. sedang bermain-main
f. menulis surat
g. telah berangkat ke Jakarta Klausa e terdiri atas P, klausa f terdiri atas P diikuti O, dan klausa
g
terdiri atas P diikuti KET. 2.
Klausa Berdasarkan Ada Tidaknya Kata Negatif yang secara Gramatik Menegatifkan P
a.
Klausa Positif
Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P.
Contoh: 1 Mereka diliputi oleh perasaan senang.
2 Mertua itu sudah dianggap sebagai ibunya.
b. Klausa Negatif
Klausa negatif ialah klausa yang memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan P. Kata-kata
negatif itu ialah tiada, tak, bukan, belum, dan jangan.