Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TANAMAN PAGAN DINAS

PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

PINTA PORA SURBAKTI 122103083

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

NIM : 122103083

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TANAMAN PANGAN DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : Juli 2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP. 19741012 200003 2 003

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Tanggal : Juli 2015 DEKAN

(

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : PINTA PORA SURBAKTI

NIM : 122103083

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TANAMAN PANGAN DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, Juli 2015 Menyetujui Pembimbing

NIP. 19490919 197803 2 00 1 (Dra. Komariah Pandia, MS)


(4)

i

hikmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara”. Salawat dan salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, karena dengan syafaatnyalah kita dapat keluar dari alam kegelapan kealam yang terang benderang, kemudian dari awal yang tidak mengetahui menjadi mengetahui. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan Tugas Akhir ini. Maka dalam kesempatan ini dengan rasa kerendahan hati ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara 2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum SE, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM, selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. I


(5)

ii

5. Ibu Dra. Komariah Pandia, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Seluruh dosen DIII Kesekretariatan yang memberikan ilmu kepada penulis dan staff pegawai pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh Staff pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara yang memberikan penulis kesempatan untuk melaksanakan magang di kantor dinas tersebut.

8. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi dan hormati dalam kehidupan penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan membimbing penulis serta selalu sabar mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan saleha, buat kedua orang tua penulis Ayahanda Drs. Umar Surbakti dan Ibunda tersayang Samsidar Harahap.

9. Buat Abang tercinta Otawa Jiwa Surbakti dan Kakak tercinta Realita Surbakti yang selalu memberikan bantuan dan semangat bagi penulis dalam membuat Tugas Akhir ini.

10.Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2012 Program DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khusunya Uci, Irma, dan Anggun. Penulis ucapkan terima kasih atas semua dukungan dan perhatiannya selama ini

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar nantinya dapat menjadi lebih baik. Akhirnya penulis memohon agar Allah SWT


(6)

iii

Medan, Juli 2015 Penulis

Pinta Pora Surbakti NIM. 122103083


(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Jadwal Kegiatan ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ... 6

B. Struktur Organisasi ... 8

C. Job Description Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ... 10

D. Jaringan Kegiatan ... 21

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 21

F. Rencana Kegiatan ... 24

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian, Jenis-Jenis Motivasi dan Fungsi Motivasi ... 25

B. Teori Motivasi ... 27

C. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja ... 29

D. Pengertian Prestasi Kerja dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 39

B. Saran ... 39


(8)

v

Tabel 2.2 Perkembangan Realisasi Laporan UKP-4 2014 Ditjen

Tanaman Pangan ... 23 Tabel 3.1 Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Bagian Tanaman Pangan .... 23


(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pada Dinas Pertanian Provinsi


(10)

1

Manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena manusia hanya bisa mengetahui input-input yang perlu diambil dari lingkungan, cara mendapatkan dan menangkap input-input tersebut menggunakan teknologi, mampu mengolah atau mentransformasikan input-input tersebut menjadi output-output yang memenuhi publik. Manusia menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi, maka perhatian dari pimpinan sangat diperlukan. Betapa pentingnya perencanaan dan pengawasan dari pimpinan sangat diperlukan tanpa didukung oleh semangat kerja dari karyawan, maka tujuan dari organisasi sulit dicapai pada tingkat yang optimal.

Pada dasarnya setiap instansi pemerintah maupun swasta, bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Disinilah pentingnya peran motivasi untuk mendorong prestasi kerja dan semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Menurut John (2006:33), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang diperoleh seorang pegawai selama ia melakukan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi antara lain keterampilan, kesediaan pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh


(11)

2

semangat dan tanggungjawab, pendidikan, tingkat penghasilan, sikap etika kerja, teknologi dan motivasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi adalah motivasi. Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi ingin dicapai secara konsisten. Pimpinan akan melakukan pendekatan kepemimpinan yang mencerminkan suatu kesadaran bahwa produktivitas melalui karyawan merupakan bagian utama dan tidak dapat digantikan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemberian motivasi dari para pekerja akan saling berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan dan kondisi ekonominya.

Motivasi kerja adalah proses mempengaruhi atau mendorong seseorang berbuat untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan, motivasi diartikan juga sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu prilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Seseorang yang termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi kerja individu (Winardi, 2001:2)

Demikian juga yang terjadi pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara yang bergerak dalam melayani masyarakat khususnya dibidang pertanian, maka


(12)

motivasi menjadi sangat penting dan menjadi masalah pokok dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan hal-hal diatas, penulis tertarik untuk membahas suatu topik mengenai motivasi dan prestasi kerja pegawai pada perusahaan. Penulis memilih Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sebagai objek peneitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Untuk lebih memfokuskan dan menjelaskn topik yang akan dibahas penulisan paper ini maka penulis akan membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas hanya pada masalah bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan tentang pentingnya motivasi terhadap pegawai sehingga pelaksanaan dan tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik.


(13)

4

2. Bagi Penulis, merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan baik dari bangku kuliah maupun dari luar. 3. Bagi Pembaca, sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat

terhadap judul yang penulis teliti.

E. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1 untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan tugas akhir. Penelitian dilakukan di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Jl. A.H Nasution No.6 P.Masyur.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

No Kegiatan

Minggu ke

I II III

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan

Sumber: Penulis (2015)

Pada kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan pengumpulan data selama tiga minggu, dimulai tanggal 23 Maret 2015 sampai 10 April 2015 di Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.


(14)

F. Sistematika Penulisan

Adapun rencana isi dari penulisan ini adalah : BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan membahas Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Kegiatan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Pada bab ini penulis akan membahas sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran atas Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.


(15)

6 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara 1. Sebelum Kemerdekaan RI

Pemerintahan Hindia Belanda mencoba menyampaikan hasil percobaan kepada masyarakat tani untuk meningkatan produksi pertanian pada tahun 1870. Kegiatan Peringatan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara melalui penyuluhan pertanian berjalan terasa sangat lambat. Dalam menggugah swadaya pertanian begitu lamban, disebabkan terbatasnya pendidikan bagi masyarakat.

Usaha dalam peningkatan produksi Pertanian Tanaman Pangan menjadi lebih nyata setelah didirikan Departemen Vanland Bouw (nama Departemen Pertanian pada tahun 1905: Jawatan Pertanian Rakyat) dan tahun 1910 sebagai salah satu departemen yang mempunyai kegiatan melaksanakan penyuluhan pertanian, memberikan saran-saran dalam bidang pertanian, dan pemberian tanah kepada perusahaan-perusahaan bidang Pertanian.

Selain itu Dinas Pertanian juga mengadakan penelitian tentang ekonomi masyarakat dan membuat laporan keadaan Pertanian termasuk statistik. Pembangunan Balai Pendidikan Masyarakat Desa (BPMD) dan pembangunan objek-objek pencegahan serta Pembangunan Percobaan Perusahaan Tanah Kering (PPPTK).


(16)

2. Setelah Kemerdekaan RI

Rencana bagi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara di Medan Kemerdekaan dimulai dengan adanya “Plan Kasimo” yang merupakan rencana proklamasi tahun 1915-1950, namun rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya dikarenakan oleh gejola revolusi pada waktu itu.

Program pembangunan rakyat yang termasuk ke dalam Rencana Kesejahteraan Istimewah (RKI) meliputi: pembangunan balai-balai benih, perbaikan dan perluasan pengairan lahan pedesaan. Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1915-1940 masih bernama DINAS JAWATAN PERTANIAN RAKYAT kemudian diganti, dicabut dan diubah berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 1981 s/d Tahun 2001 namanya menjadi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 11 A Medan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan pada Tahun 1981 berpindah ke Jalan Dr. A.H. Nasution No. 6 Gedung Johor Medan. Dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dirubah menjadi DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA berdasarkan PERDA No. 3 Tahun 2001.

Gedung Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara disesuaikan berdirinya pada tahun 1981 yang beralamat di Jalan Dr. Abdul Harris Nasution No. 6 Gedung Johor Medan, yang dibangun pada tahun 1950.


(17)

8

Visi Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara menetapkan visi yaitu :

“Pertanian yang maju dan mandiri serta mensejahterakan masyarakat pertanian” Misi Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

Untuk mencapai visi disusunlah Misi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

1. Terwujudnya sarana dan prasarana pertanian serta pengelolaannya yang mampu mendukung ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis. 2. Terwujudnya swasembada pangan khususnya beras.

3. Berkembanganya potensi daerah yang mampu mendukung sektor perekonomian daerah.

4. Terwujudnya sumber daya partanian yang produktif, berkualitas dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan persaingan global.

5. Terwujudnya pembangunan pertanian yang berkesinambungan konsisten dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

6. Terwujudnya perangkat daerah yang profesional dan berwibawa menuju tata pemerintahan yang baik di dalam kebhinekaan Sumatera Utara

7. Transparansi pemerintah daerah yang bebas KKN serta karir pegawai dan pengembangan Good Governance.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(18)

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara (2015)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM BIDANG BINA TANAMAN PANGAN SEKSI BUDIDAYA SAYURAN & BIOFARMAKA SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG BINA HORTIKULTURA BIDANG PENGELOLAHAN LAHAN,AIR & SARANA BIDANG BINA USAHA TANI

SEKSI AIR DAN PENGKAJIAN IKLIM SEKSI PENGOLAHAN HASIL DAN PASCA PANEN SEKSI BUDIDAYA SEREALIA SEKSI BUDIDAYA BUAH-BUAHAN & TANAMAN HIAS SEKSI LAHAN DAN PERLUASAN AREAL SEKSI INFORMASI PASAR SEKSI BUDIDAYA KACANG-KACANGAN & UMBI UMBIAN SEKSI PROMOSI DAN KEMITRAAN SEKSI SARANA PERTANIAN SEKSI FASILITAS BENIH DAN PAKET TEKNOLOGI SEKSI FASILITAS BENIH DAN PAKET TEKNOLOGI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA DINAS


(19)

10

C. Job Description Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

1. Kepala Dinas Uraian tugas:

a. Menyelenggarakan pembinaan, singkronisasi, pengendalian tugas dan fungsi dinas.

b. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah. c. Menyelenggarakan penetapan, pengkajian, dan menetapkan pemberian

dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah. d. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan

tugas atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang pertanian. e. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan

program Bina Tanaman Pangan, Bina Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana , Bina Usaha Tani.

f. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertanian sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah.

g. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

h. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, Bina Tanaman Pangan, Bina Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana, Bina Usaha Tani.


(20)

i. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang pertanian.

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertanian lintas Kabupaten/Kota.

k. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas.

l. Menyelenggarakan koordinasi dengan Unit Kerja lain.

m. Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian, pengelolaan keuangan, dan perencanaan program. Untuk melaksanakan tugas, sekretariat menyelenggarakan fungsi antara lain sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan urusan umum, pengelolaan keuangan dan penyusunan program dinas.

b. Penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan administrasi dan perlengkapan,peningkatan pendayagunaan organisasi dan personil dinas sesuai ketentuan dan standaar yang ditetapkan.

c. Penyelenggaraan perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggung jawaban keuangan dinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. d. Penyelenggaraan pengelolaan data statistik pertanian dan perumusan

program, penganggaran, monitoring evaluasi dan pelaporan dinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.


(21)

12

e. Penyelenggaraan pembinaan, arahan dan bimbingan kepada pegawai dan pejabat struktural pada lingkup kesekretariat dinas.

f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

g. Penyelenggaraan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

h. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud, sekretaris dibantu :

1) Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas antara lain sebagai berikut : a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk bahan

pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b) Melaksanakan penyusunan dan pengolaan data kepegawaian.

c) Melaksanakan penyiapan dan pengusutan kenaikan pangkat,kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai,cpeninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas ijin belanja, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.

d) Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.


(22)

e) Melaksanakan tugas pembinaan kepegawaian pada unit pelaksana teknis dinas.

2) Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :

a) Melaksanakan pengadministrasian pembukuan belanja dinas.

b) Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah.

c) Melaksanakan verifikasi keuangan.

d) Melaksanakan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan.

e) Melaksanakan penyusunan laporan realisasi anggaran. 3) Sub Bagian Program

Kepala sub bagian program mempunyai tugas antara lain sebagian berikut a) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk

kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b) Melaksanakan penyusunan perencanaan dan penganggaran dinas. c) Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis,laporan

akuntabilitas (LAKIP), LKPJ, dan LPPD serta laporan tahun dinas.

d) Melaksanakan penyusunan bahan pengkoordinasian monitoring evaluasi dan pelaporan.


(23)

14

e) Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi pertanian.

f) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya. 3.Bidang Bina Tanaman Pangan

Bagian Bina Tanaman Pangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang serelia, kacang-kacangan, umbi-umbian, serta fasilitas benih dan paket teknologi tanaman pangan. Adapun tugasnya antara lain sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian tugas dan fungsi bidang tanaman pangan.

b. Menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada bidang tanaman pangan.

c. Menyelenggarakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan, memberikan informasi untuk revialisasi perbaikan budidaya Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai ketentuan perundang-undangan. Untuk membantu melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas Kepala Bidang Tanaman Pangan dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Budidaya Serelia

Kepala Seksi Budidaya Serelia mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:

1) Melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.


(24)

2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Seksi Fasilitas Benih dan Paket Teknologi.

Kepala Seksi Fasilitas Benih dan Paket Teknologi mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:

1) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk pengadaan benih unggul bermutu dengan instansi terkait antara pemerintah dengan pihak perguruan tinggi dan swasta sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

2) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk penerapan dan pengembangan paket teknologi serta fasilitas pembenihan dengan instansi terkait antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan swasta. 4. Bidang Bina Hortikultural

Bidang Bina Hortikultural mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang budi daya sayuran dan biofarmaka, buah-buahan, tanaman hias serta fasilitas benih dan paket benih teknologi tanaman hortikultural. Kepala Bidang Bina Hortikultural dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Budidaya Sayuran dan Biofarmaka

Kepala Seksi Budidaya Sayuran dan Biofarmaka mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian bahan atau data untuk penyusunan rencana jangka tahun dan menengah dalam budidaya sayuran dan biofarmaka sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(25)

16

2) Melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanakan tugasnya kepada Bidang Bina Hortikultural sesuai tugas dan fungsinya.

3) Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan tim penggerak PKK dalam pemberdayaan tanaman PKK tingkat provinsi.

b. Kepala Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias

Kepala Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:

1) Melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta laporan dibidang budidaya buah-buahan dan tanaman hias sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

2) Melaksanakan, melaporkan serta mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala Bidang Bina Holtikultural sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Seksi Fasilitas Benih dan Paket Teknologi

Kepala Seksi Fasilitas Benih dan Paket Teknologinmempunyai tugas sebagai berikut, antara lain:

1) Melaksanakan fasilitas kebutuhan dan pengadaan benih dan bibit holtikultural wilayah provinsi.

2) Melaksanakan pembinaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


(26)

5. Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana

Kepala seksi Pengolahan Lahan, Air dan Sarana mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang pembinaan, monitoring dan evaluasi pemamfaatan air dan pengkajian lahan dan perluasan areal dan penyiapan sarana pertanian. Kepala Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Sarana dibantu oleh:

a. Kepala Seksi air dan Pengkajian Iklim

Kepala Seksi Air dan Pengkajian Iklim mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :

1) Melaksanakan sosialisasi, pembinaan, bimbingan teknis, pertemuan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan irigasi tingkat usaha tani irigasi daerah, konversasi air, tata air, mikro irigasi bertekanan, pencatatan curah hujan, informasi pengkajian iklim sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang

Pengolahan Lahan, Airdan Sarana sesuai bidang tugasnya. b. Kepala Seksi Lahan dan Perluasan Areal

Kepala seksi lahan dan Perluasan Areal mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:

1) Melaksanakan bimbingan teknis, pertemuan, monitoring, pengontrolan, pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan di bidang pemanfaatan pengolahan jalan usaha tani, pengembangan lahan,


(27)

18

perluasan areal, konservasi lahan, dan studi dampak lingkungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Melaksanakan sosialisasi dan kerja sama untuk mengembalikan fungsi lahan.

c. Kepala Seksi Sarana Pertanian

Kepala Seksi Sarana Pertanian mempunyai tugas beerikut antara lain: 1) Melaksanakan perencanaan dan pelaporan dalam penyiapan sumber daya

sarana pertanian dalam penanganan dan pengendalian pembiayaan dan Penyaluran pupuk pestisida dan alat mesin pertanian agar kabupaten atau kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku.

2) Melaksanakan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Pengolahan Lahan, Air dan Sarana sesuai standar yang ditetapkan.

6. Bidang Bina Usaha Tani

Bidang Usaha Tani mempunyai tugas membantu kepala Dinas dalam urusan pemerintahan di Bidang Penanganan Pengolahan Hasil dan Pasca Panen, Pengembangan Informasi Pasar dan Peningkatan Promosi dan Kemitraan. Bidang Bina Usaha Tani dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Penanganan Pengolahan Hasil dan Pasca Panen

Kepala Seksi Penanganan Pengolahan Hasil dan Pasca Panen mempunyai tugas sebagai berikut antara lain :

1) Melaksanakan Pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan


(28)

tugas-tugas dinas dalam pembinaan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil, serta peningkatan mutu.

2) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan, penanganan pacsa panen dan kemasan hasil tanaman pangan dan holtikultura yang bersih di wilayah provinsi.

3) Melaksanakan pembinaan, pertemuan bimbingan teknis, sosialisasi panen, pasca panen, pengolahan hasil dan mutu.

b. Kepala Seksi Informasi Pasar

Kepala Seksi Informasi Pasar mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daeah Kabupaten atau Kota dan standar ketentuan sesuai dengan peraturan perundng-undangan dan standar yang sudah ditetapkan.

2) Melaksanakan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pangan daerah dan pengembangan tenaga fungsional mutu yang tersertifikasi untuk pengembangan sistem informasi pasar.

3) Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai standar yang diterapkan.


(29)

20

c. Kepala Seksi Promosi dan Kemitraan

Kepala Seksi Promosi dan Kemitraan mempunyai tugas antara lain sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/ Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam bidang peningkatan promosi komoditas tanaman pangan dan holtikultura sesuai ketentuan peraturan yang sudah ditetapkan. 2) Melaksanakan monitoring, pemantauan evaluasi, analisa usaha tani

tanaman pangan dan holtikultura serta promosi dan kemitraan wilayah provinsi sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam bidang fungsional yaitu :

a. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas kegiatan koordinasi oleh seorang pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pertanian.

b. Setiap Sub Kelompok Fungsional dipimpin oleh seorang Sub Koordinator yang ditunjuk Kepala Dinas dari Pejabat Fungsional Senior Sub Kelompok Fungsional tersebut.

c. Tugas, fungsi dan uraian tugas Kelompok jabatan Fungsional akan diatur dengan peraturan Gubernur Sumatra Utara.


(30)

D. Jaringan Kegiatan

Institusi adalah unsur pelaksana pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan di bidang pertanian yang bermutu dan berkualitas, melakukan Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Program Pengembangan Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Pengembangan Kawasan Agropolitan DTBB, Program Pengembangan Kawasan Agropolitan DTBB

Dengan demikian, diharapkan Dinas Pertanian dapat meningkatkan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura dan mengembangkan sarana dan prasarana pertanian agar lebih baik kedepannya. E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap instansi/perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi/perusahaan tersebut, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, instansi ini terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh instansi dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan


(31)

22

instansi/perusahaan adalah menyelenggarakan beberapa program prioritas, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Kinerja pelayanan SKPD Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, yakni:

1. Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya per Hektar. 2. Produktivitas Hortikultura.

3. Pertumbuhan sektor Pertanian.

4. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB.

5. Kontribusi Sektor Pertanian Tanaman Pangan (Palawija) terhadap PDRB.

6. Kontribusi Produksi Kelompok Petani terhadap PDRB. 7. Cakupan Bina Kelompok Tani.

8. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian (NTP Pangan dan NTP Hortikultura).

Sasaran kinerja kegiatan terkini khususnya pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, dimana berhubung penulis hanya melakukan penelitian pada Bagian Tanaman Pangan maka dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini:


(32)

Tabel 2.2

Perkembangan Realisasi laporan UKP-4 2014 Ditjen Tanaman Pangan (B-06)

(Posisi laporan: 9 Mei 2014) N o. Ukuran Keberhasilan Satuan B-03 B-06 Targe t Realis asi % Capai an Target Realis asi s.d 9 mei 14 % capai an 1 Teridentifika sinya data indikatif DUPBB Ton 12.00 0 15.27 1.1 125.3 2 102.85 0 30.94 9 30.09 2 Tersalurnya bantuan SLPTT Padi Ha 462.5 00 35.57 1 7.69 1.618.7 50 320.0 00 19,77 3 Tersalurnya bantuan SLPTT Jagung Ha 26.00 0

5.000 19.23 78.000 14.25 0 18,27 4 Tersalurnya bantuan SLPTT Kedelai

Ha 7.750 1.000 12.90 23.250 9.348 40,21

5 Tersalurnya bantuan sarana pasca panen tanaman pangan Kelom pok

130 - - 393 14 356

Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara (2014)

Dapat disimpulkan dari Tabel 2.2 bahwa target dengan realisasi yang diwujudkan mengalami naik turun dalam pencapaiannya pada ukuran keberhasilan dari: Teridentifikasinya data indikatif DUPBB, Tersalurnya bantuan SLPTT Padi, Tersalurnya bantuan SLPTT Jagung, Tersalurnya bantuan SLPTT Kedelai dan Tersalurnya bantuan sarana pasca panen tanaman pangan.


(33)

24

Adapun program dari Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara adalah peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu hasil tanaman pangan.

Kegiatan:

1. Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi 2. Pengelolaan produksi tanaman serealia

3. Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan 4. Penanganan paskah panen tanaman pangan

5. Pengembangan metode penguji mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium penguji benih

F. Rencana Kegiatan

Usulan penjabaran lebih rinci program prioritas yang akan dilaksanakan masing-masing Unit Kerja Eselon Tiga SKPD Dinas Pertanian Provinsi Sumatera untuk periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 7. Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan. 8. Program Peningkatan Produksi Hortikultura. 9. Program Pengembangan Teknologi Pertanian. 10. Program Pengembangan Agribisnis.


(34)

25

A. Pengertian Motivasi, Jenis-Jenis Motivasi dan Fungsi Motivasi 1. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti “menggerakkan” (to move). Menurut Daft (2010:373) Motivasi adalah kekuatan yang muncul dari dalam ataupun dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Sedangkan Robbins dan Judge (2009:222) menyatakan bahwa Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Dari beberapa pengertian motivasi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong atau penggerak yang diberikan pimpinan kepada pegawai dengan maksud agar pegawai mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Jenis - Jenis Motivasi

Menurut Daft (2010:373) motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu:

a. Imbalan-imbalan Ektrinsik (misalnya: upah/gaji, promosi-promosi, pujian-pujian, dan sebagainya) tidak tergantung pada tugas yang dilaksanakan dan mereka dikendalikan oleh pihak lain.

Dalam keadaan ini motivasi terhadap pekerjaan perlu dibangkitkan oleh manajer agar mereka mau dan ingin bekerja secara lebih baik.


(35)

26

b. Imbalan-imbalan Intrinsik (misalnya suatu perasaan keberhasilan dalam hal melaksanakan tugas tertentu yang sangat menarik dan menantang) merupakan bagian integral dari tugas yang dihadapi dan mereka ditentukan oleh individu yang melaksanakan tugas tersebut.

Jadi, dapat dikatakan bahwa motivasi Ekstrinsik timbul karena antisipasi akan dicapainya imbalan-imbalan ekstrinsik, sedangkan motivasi Intrinsik timbul karena imbalan-imbalan intrinsik potensial.

3. Fungsi Motivasi

Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta merubah kelakuan. Fungsi motivasi tersebut adalah:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul sesuatu tindakan atau perbuatan.

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diingginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Maka jenis dan fungsi motivasi di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara adalah bagian terpenting untuk mendorong pegawai melakukan kerja yang sesuai dengan tanggung jawab masing-masing untuk hasil kinerja yang maksimal.


(36)

B. Teori Motivasi

1) Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Menurut Ingham (2009:34), Maslow mengemukakan jika semua kebutuhan seseorang tidak terpuaskan pada satu waktu tertentu, pemuas kebutuhan yang lebih dominan akan lebih mendesak dari pada yang lain. Kebutuhan yang timbul lebih dulu harus dipuaskan sebelum kebutuhan yang lebih tinggi muncul. Maslow menyebutkan bahwa orang harus berupaya untuk memuaskan 5 (lima) kebutuhan dasar, kelima tingkatan kebutuhan tersebut yakni:

a. Kebutuhan Psikologis, memiliki kecukupan air, makanan, kehangatan, seks, olahraga, dan tidur.

b. Kebutuhan akan keamanan dari bahaya dan kesulitan hidup. Tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan, seperti kecelakaan, serangan, bencana, dan sakit. Memiliki keamanan dalam hal pekerjaan dan finansial.

c. Kebutuhan sosial, seperti: persahabatan, keharmonisan, penerimaan, dan keterkaitan.

d. Kebutuhan harga diri, seperti: disegani, diakui, dihormati.

e. Aktualisasi diri, menjadi yang terbaik dan melepaskan potensi diri demi kepuasan pribadi.

2) Teori Motivasi Berprestasi McClelland

Menurut Danim (2004:32), David McClelland bersama kolega atau asosiasinya dari Harvard Univercity di Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai dorongan berprestasi pegawai selama lebih dari 20 tahun. Menurut McClelland ada tiga kebutuhan pokok manusia, yaitu:


(37)

28

a. Kebutuhan berprestasi b. Kebutuhan berafiliasi c. Kebutuhan akan kekuasaan

Kebutuhan berprestasi merupakan motif yang secara kontras dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya. Kebutuhan berafiliasi hampir sama atau dapat dibedakan sama dengan kebutuhan akan rasa disertakan, cinta, aktivitas sosial yang dikemukakan Maslaw. Kebutuhan akan kekuasaan merupakan dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk duduk pada posisi paling dominan atau pengatur di dalam kelompoknya.

3) Teori X dan Y

Menurut Robbins dan Judge (2009:225), Douglas Mc. Gregor mengemukakan bahwa dalam diri setiap orang pada dasarnya terdapat dua pandangan, yakni persepsi negatif disebut teori X, dan persepsi dasar positif disebut teori Y.

a. Katergori dalam teori X mempunyai empat asumsi:

1) pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindari pekerjaan tersebut.

2) pegawai harus ditekan, dimonitor, diancam sanksi agar bekerja sesuai dengan tujuan.

3) pegawai tidak mau bertanggung jawab dan hanya mau melaksanakan perintah saja.

4) pegawai mementingkan jaminan kepastian kerja dan tidak mempunyai ambisi.


(38)

b. Kategori dalam teori Y mempunyai empat asumsi:

1) pegawai bisa memandang kerja seperti halnya istirahat, dan rekreasi (artinya: kejenuhan teratasi dengan “kerja-istirahat-rekreasi”)

2) pegawai dapat mengendalikan diri, bila diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (pegawai di dalam lingkungan kerjanya tidak akan berbuat semaunya)

3) umumnya pegawai bisa menerima, bahkan mencari tanggung jawab misal: jarang menolak bila dipromosikan ke jenjang lebih tinggi

4) kemauan untuk lebih mengembangkan kemampuan mereka tinggi, sehingga pegawai memiliki kesempatan untuk belajar.

Gregor beranggapan bahwa teori Y lebih baik dari pada teori X, secara kondusif lebih berpatisipasi dalam pengambilan keputusan, peluang dan nilai yang akan meningkatkan motivasi kerja pegawai.

C. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja

Menurut Daft (2010:372), membangun motivasi adalah sebuah tantangan untuk manajer ataupun pimpinan di perusahaan tersebut karena seorang manajer atau pimpinan harus mengetahui latar belakang munculnya motivasi kerja pada tiap pegawai dan perbedaannya.

Dalam sistem pemberian motivasi terhadap pegawai di kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ada dua jenis motivasi yang diberikan yaitu seperti:


(39)

30

1. Motivasi Positif

Dimana motivasi positif ini memberikan dorongan atau dukungan kepada pegawainya untuk bekerja keras sesuai aturan yang telah ditentukan, dan hal yang menyangkut motivasi positif diberikan berupa sebagai berikut ini:

a. Gaji pokok

Dimana sistem gaji pokok ini dibayarkan setiap bulan pada tanggal 1 diawal bulan. Sistem pembayaran gaji ini dilakukan secara adil, karena sistem pembayaran gaji pada kantor dinas milik pemerintahan maka sistem pembayarannya sesuai dengan golongan dari tingkat pegawai tersebut, dari dolongan 1A, 1B, 1C, sampai dengan golongan 4B. Ketentuan ini telah ditetapkan oleh pemerintahan dalam pembayaran gaji pokok untuk para pegawainya.

b. Tunjangan Tetap

Dimana sistem untuk tunjangan tetap ini, dibayarkan tiap bulannya dengan gaji pokok yang diterima. Sistem ini telah diperhitungkan. Seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan jabatan, dan lain-lain.

c. Tunjangan Tidak Tetap

Dimana sistem untuk tunjangan tidak tetap ini, para pegawainya mendapatkan tunjangan daerah dimana pemberian tunjangan ini tidak diberlakukan untuk tiap bulannya melainkan sesuai dengan ketentuan pembayarannya.

d. Reward

Dimana reward yang diberikan untuk pegawai pada pemerintahan, di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara berupa promosi jabatan dan penghargaan


(40)

“Satia Lencana” yang diberikan oleh Presiden. Sistem pemberian penghargaan ini sesuai dengan lamanya jabatan tersebut, untuk masa jabatan 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun.

2. Motivasi Negatif

Motivasi negatif ini dimaksudkan untuk melihat tingkat disiplin para pegawai di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, dengan melihat sistem absensi sehari-hari dalam bekerja.

Apabila pegawai melakukan masalah baik dalam sekala besar ataupun kecil maka pegawai tersebut akan diberi sanksi atau hukuman. Jadi jenis-jenis hukuman tingkat disiplin terdiri dari:

a. Hukuman ringan : teguran ringan ini, karena pegawai tidak hadir tanpa keterangan apapun atau tanpa surat keterangan yang diberikan. Maka ketentuan untuk hukuman ringan ini berikan sanksi berupa teguran lisan, teguran tulisan, atau pernyataan tidak puas secara tertulis apabila tidak hadir selama tiga hari berturut-turut.

b. Hukuman sedang : teguran sedang ini dimaksudkan karena pegawai pada saat cuti bersama dan pada saat diwajibkan hadir, namun pegawai tersebut tidak hadir tanpa keterangan apapun, dan pada saat ada pemeriksaan dari pusat maka sanksi yang diterima ialah penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun.

c. Hukuman berat : teguran berat ini karena pegawai tidak masuk sama sekali selama setahun, mengkonsumsi narkoba, mencuri, dan melakukan perilaku buruk lainnya yang merugikan. Maka sanksi yang diberikan adalah penurunan


(41)

32

gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala satu tahun, penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun, penurunan pangkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Maka fungsi motivasi terhadap kerja pegawai di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara adalah untuk memberikan dorongan kepada pegawai baik secara positif dan negatif yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara tersebut.

Teori kebutuhan yang dikembangkan oleh David McClelland dan Abraham Maslaw mengemukakan bahwa jenis kebetuhan tertentu diperoleh seseorang selama perjalanan hidupnya. Salah satunya saja dari teori kebutuhan yaitu: kebutuhan akan prestasi. Keinginan untuk menyelesaikan suatu yang sulit, mengapai kesuksesan standar tinggi, menguasai tugas-tugas yang rumit, dan mengungguli orang lain.

Mengingat terbatasnya waktu dan tenaga maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Adapun prestasi kerja pegawai dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:


(42)

Tabel 3.1

Tabel Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2014.

Kategori

Tahun 2013

(orang)

2014 (orang)

Baik 5 8

Cukup 2 1

Kurang 4 2

Jumlah 11 11

Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara (2014)

Keterangan : Jumlah Pegawai pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ada 11 orang.

Dari Tabel 3.1 penilaian prestasi kerja pegawai pada Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara terjadi peningkatan untuk tahun 2013 ke tahun 2014. dimana ditahun 2013 kategori baik 5 orang kemudian naik menjadi 8 orang ditahun 2014. Tahun 2013 kategori cukup 2 orang kemudian berkurang menjadi 1 orang ditahun 2014. Tahun 2013 kategori kurang 4 orang kemudian berkurang menjadi 2 orang ditahun 2014. Adapun sistem penilaian prestasi kerja pegawai menggunakan alat ukur seperti: disiplin, tanggungjawab, prestasi kerja, kerja sama tim, kejujuran, kecermatan, ketelitian, kecepatan kerja, ketaatan, kesetiaan, dan kepemimpinan. faktor dari peningkatan prestasi kerja tersebut karena adanya motivasi kerja yang diberikan oleh pimpinan Bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.


(43)

34

D. Pengertian Prestasi Kerja dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut John (2006:33), pengertian prestasi kerja dan faktor-faktor prestasi kerja adalah:

1. Pengertian Prestasi Kerja

Berbagai istilah yang dipakai sebagai sinonim istilah penilaian pegawai atau yang sekarang dikenal dengan prestasi kerja pegawai. Ukuran akhir dari suatu keberhasilan departemen personalia adalah prestasi atau pelaksanaan kerja (performance) pegawai. Dalam prakteknya para manager departemen-departemen lainnya seiring tidak memahami pentingnya penilaian prestasi kerja pegawai.

Penilaian prestasi kerja pegawai adalah sebuah penilaian periodik secara sistematis akan peranan seseorang terhadap organisasi atau perusahaan, biasanya dilakukan oleh seorang supervisor atau seorang lainnya dalam situasi memperhatikan cara pelaksanaan kerja tersebut. Sedangkan prestasi kerja ialah suatu hasil kerja yang diperoleh seorang pegawai selama ia melakukan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pegawai

Prestasi kerja pegawai bagi suatu perusahaan bukan merupakan sesuatu yang secara kebetulan diiliki oleh perusahaan tersebut. Produktivitas kerja yang dimiliki perusahaan pada hakekatnya merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Pegawai akan bekerja dengan penuh semangat apabila ia merasa bahwa kebutuhannya, baik fisik maupun non fisik terpenuhi melalui keterlibatannya dalam proses produksi pada perusahaan yang bersangkutan. Kedua bentuk kebutuhan itu pada dasarnya sesuai dengan eksistensi


(44)

pegawai yang bersifat monodualistis, karena manusia tersusun dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani.

Menurut John (2006:33), ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu:

a. Keterampilan

Keterampilan atau kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya merupakan faktor yang sangat penting agar dapat diperoleh hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu tugas penting seorang manager personalia/kepegawaian adalah melaksanakan program pendidikan dan latihan sesuai dengan pendidikan dan kemampuan yang dimiliki pegawai seperti yang terdapat pada analisa jabatan.

b. Kesediaan pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan tanggungjawab

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pegawai tidak hanya mengejar kebutuhan fisik semata, tetapi juga kebutuhan non fisik. Adapun kebutuhan hidup pegawai yang sangat penting adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis, kebutuhan-kebutuhan utama yang dirasakan oleh pegawai seperti: kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk berhasil, dll. Selain kebutuhan psikologis pegawai juga memiliki kebutuhan yang bersifat ekonomis dan bersifat fisik. Kebutuhan yang bersifat fisik yang memungkinkan pegawai bekerja dengan penuh semangat meliputi tata ruang kerja yang nyaman sehingga memungkinkan pegawai bekerja dengan tenang, pakaian kerja, alat pelindung diri pada saat melakukan pekerjaan dan lingkungan kerja seperti udara, suara,


(45)

36

cahaya, warna, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.

c. Pendidikan

Umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas yang lebih baik, dengan demikian produktivitas kerja ditentukan juga oleh tingkat pendidikannya.

d. Tingkat Penghasilan

Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja pegawai akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Karena semakin besar upah yang diterima maka akan semakin meningkat pula produktivitas kerjanya.

e. Sikap Etika Kerja

Sikap seseorang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang bagi sesama pegawai atau orang lain diluar perusahaan juga ikut mempengaruhi prestasi kerjanya. Lingkungan kerja yang baik harus selalu dijaga agar dapat menciptakan suasana yang tentram dalam bekerja.

f. Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin canggih dan otomatis serta praktis dalam penggunaannya dapat mendukung dan mempermudah manusia dalam melakukan suatu pekerjaan.

Sedangkan faktor-faktor motivasi adalah hal-hal yang membuat pegawai bersedia bekerja mengatasi segala kesulitan dalam pekerjaan, mengusahakannya lebih keras lagi. Faktor-faktor tersebut termasuk kesempatan mendapat promosi, kemungkinan untuk berkembang dalam pekerjaan yang sedang dilakukan,


(46)

memperoleh penghargaan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan sangat memuaskan, dan mendapat pekerjaan yang pada dasarnya disukai dan dambakan untuk dikerjakan.

Menurut Danim (2004:29), faktor-faktor motivasi terdapat di dalam pekerjaan itu sendiri. Jika dalam pekerjaan ada faktor motivasi, pekerjaan terpuaskan. Jika tidak ada, pekerja tidak akan terpuaskan. Motivasi sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Motivasi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas tinggi dan motivasi yang rendah akan menurunkan produktivitas. Menurut Danim (2004:29), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu:

a. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, yang tampak dan tidak tampak oleh bawahanya.

b. Sikap individu

Sikap individu adalah perilaku atau interaksi yang dilakukan oleh manusia atau individu dalam menanggapi objek situasi atau kondisi dilingkungan sekitarnya.

c. Situasi kerja.

Situasi kerja adalah serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para pegawai yang bekerja dalam lingkungan tersebut.

Jadi dapat disimpulkan pengertian prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang diperoleh seorang pegawai selama ia melakukan suatu pekerjaan dalam


(47)

38

kurun waktu tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi antara lain keterampilan, kesediaan pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan tanggungjawab, pendidikan, tingkat penghasilan, sikap etika kerja, teknologi dan motivasi. Dimana faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh pada sukses atau tidaknya suatu perusahaan.

Dari pengertian faktor-faktor motivasi diatas juga dapat disimpulkan jika pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi, maka pegawai tersebut akan bekerja dengan penuh tanggungjawab, semangat dan disiplin yang tinggi sehingga prestasi kerjanya meningkat. Dimana hal tersebut dapat menguntungkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(48)

39

Dari hasil pembahasan yang telah di kemukakan sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Pegawai akan merasa terlindungi dengan adanya kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan, yaitu berupa asuransi kesehatan, Tunjangan Jabatan, dan Gaji Pensiunan.

2. Adanya penghargaan terhadap pegawai dari perusahaan akan menyebabkan motivasi kerja pegawai menjadi semakin meningkat, pegawai yang mendapat penghargaan akan memiliki motivasi yang tinggi.

3. Bahwa seorang pegawai akan memiliki motivasi kerja yang tinggi bila didukung oleh lingkungan kerja yang baik dan nyaman. Namun, dilingkungan kerja pada bagian Tanaman Pangan kondisi pada fasilitasnya masih belum memadai.

4.2SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas dan melihat kenyataan yang terjadi pada bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara maka penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi beberapa pihak.


(49)

40

1. Perusahaan harus bisa memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pegawai berdasarkan standar kehidupan yang layak, secara kongkret bisa dengan menetapkan standar insentif minimum perusahaan.

2. Perusahaan harus memberikan perhatian lebih terhadap segala aspek yang berpengaruh terhadap pola motivasi kerja pegawai termasuk memberikan penghargaan kepada pegawai, agar kestabilan kerja terus berlanjut.

3. Sebaiknya Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara lebih memperhatikan kondisi lingkungan kerja pegawai, dan memberikan fasilitas yang cukup untuk para pegawainya. Karena dengan adanya fasilitas tersebut akan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif untuk pegawai menyelesaikan pekerjaan mereka.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Tugu Publisher. Ingham, Gavin. 2006. Memotivasi Orang. Jakarta: Penerbit Erlangga

Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasai. Jakarta: Salemba Empat

Winardi, J. 2001. Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Website :


(1)

36

cahaya, warna, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan.

c. Pendidikan

Umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas yang lebih baik, dengan demikian produktivitas kerja ditentukan juga oleh tingkat pendidikannya.

d. Tingkat Penghasilan

Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja pegawai akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Karena semakin besar upah yang diterima maka akan semakin meningkat pula produktivitas kerjanya.

e. Sikap Etika Kerja

Sikap seseorang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang bagi sesama pegawai atau orang lain diluar perusahaan juga ikut mempengaruhi prestasi kerjanya. Lingkungan kerja yang baik harus selalu dijaga agar dapat menciptakan suasana yang tentram dalam bekerja.

f. Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin canggih dan otomatis serta praktis dalam penggunaannya dapat mendukung dan mempermudah manusia dalam melakukan suatu pekerjaan.

Sedangkan faktor-faktor motivasi adalah hal-hal yang membuat pegawai bersedia bekerja mengatasi segala kesulitan dalam pekerjaan, mengusahakannya lebih keras lagi. Faktor-faktor tersebut termasuk kesempatan mendapat promosi, kemungkinan untuk berkembang dalam pekerjaan yang sedang dilakukan,


(2)

memperoleh penghargaan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan sangat memuaskan, dan mendapat pekerjaan yang pada dasarnya disukai dan dambakan untuk dikerjakan.

Menurut Danim (2004:29), faktor-faktor motivasi terdapat di dalam pekerjaan itu sendiri. Jika dalam pekerjaan ada faktor motivasi, pekerjaan terpuaskan. Jika tidak ada, pekerja tidak akan terpuaskan. Motivasi sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Motivasi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas tinggi dan motivasi yang rendah akan menurunkan produktivitas. Menurut Danim (2004:29), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu:

a. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, yang tampak dan tidak tampak oleh bawahanya.

b. Sikap individu

Sikap individu adalah perilaku atau interaksi yang dilakukan oleh manusia atau individu dalam menanggapi objek situasi atau kondisi dilingkungan sekitarnya.

c. Situasi kerja.

Situasi kerja adalah serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para pegawai yang bekerja dalam lingkungan tersebut.

Jadi dapat disimpulkan pengertian prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang diperoleh seorang pegawai selama ia melakukan suatu pekerjaan dalam


(3)

38

kurun waktu tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi antara lain keterampilan, kesediaan pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan tanggungjawab, pendidikan, tingkat penghasilan, sikap etika kerja, teknologi dan motivasi. Dimana faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh pada sukses atau tidaknya suatu perusahaan.

Dari pengertian faktor-faktor motivasi diatas juga dapat disimpulkan jika pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi, maka pegawai tersebut akan bekerja dengan penuh tanggungjawab, semangat dan disiplin yang tinggi sehingga prestasi kerjanya meningkat. Dimana hal tersebut dapat menguntungkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(4)

39

Dari hasil pembahasan yang telah di kemukakan sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Pegawai akan merasa terlindungi dengan adanya kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan, yaitu berupa asuransi kesehatan, Tunjangan Jabatan, dan Gaji Pensiunan.

2. Adanya penghargaan terhadap pegawai dari perusahaan akan menyebabkan motivasi kerja pegawai menjadi semakin meningkat, pegawai yang mendapat penghargaan akan memiliki motivasi yang tinggi.

3. Bahwa seorang pegawai akan memiliki motivasi kerja yang tinggi bila didukung oleh lingkungan kerja yang baik dan nyaman. Namun, dilingkungan kerja pada bagian Tanaman Pangan kondisi pada fasilitasnya masih belum memadai.

4.2SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas dan melihat kenyataan yang terjadi pada bagian Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara maka penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi beberapa pihak.


(5)

40

1. Perusahaan harus bisa memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pegawai berdasarkan standar kehidupan yang layak, secara kongkret bisa dengan menetapkan standar insentif minimum perusahaan.

2. Perusahaan harus memberikan perhatian lebih terhadap segala aspek yang berpengaruh terhadap pola motivasi kerja pegawai termasuk memberikan penghargaan kepada pegawai, agar kestabilan kerja terus berlanjut.

3. Sebaiknya Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara lebih memperhatikan kondisi lingkungan kerja pegawai, dan memberikan fasilitas yang cukup untuk para pegawainya. Karena dengan adanya fasilitas tersebut akan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif untuk pegawai menyelesaikan pekerjaan mereka.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.

Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Tugu Publisher. Ingham, Gavin. 2006. Memotivasi Orang. Jakarta: Penerbit Erlangga

Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasai. Jakarta: Salemba Empat

Winardi, J. 2001. Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Website :