Kajian Empiris KAJIAN PUSTAKA

26 Inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa pengalaman belajar yang nyata dan aktif untuk memungkikan siswa dalam berbagai tahap perkembangan bekerja dengan masalah dan mencari solusi dari masalah- masalah tersebut. Setiap siswa harus memainkan dan memfungsikan talentanya masing- masing. Siswa harus mengajukan pertanyaan yang berarti dan berhubungan dengan materi selain itu siswa harus melaporkan hasil temuannya secara lisan dan tertulis. Inkuiri memungkinkan guru mempelajari siswa; siapa mereka, apa yang mereka ketahui dan bagaimana mereka bekerja. Pemahaman tentang siswa akan memungkinkan guru menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam proses pencarian ilmu. Guru harus mendorong siswa memecahkan masalah dalam kelompoknya, bukan mengajarkan kepada siswa dengan memberikan jawaban dari masalah yang sedang dihadapi. Sehingga siswa akan mendapat keuntungan jika dapat melihat dan melakukan sesuatu dari pada hanya sekedar mendengarkan ceramah dan guru dapat membantu siswa memahami konsep- konsep yang sulit dengan bantuan gambar maupun benda konkrit.

B. Kajian Empiris

Menurut hasil penelitian Kusnanto 2007 dengan judul Penerapan strategi inkuiri pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Tunjungan 0I Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora menyebutkan bahwa penelitian ini memberikan hasil daya serap siswa meningkat pada siklus I sebesar 27 76,5, siklus II sebesar 88,2 dan siklus III sebesar 91,3. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi inkuiri hasil belajar siswa meningkat. Menurut hasil penelitian Dian Agus Dermawan 2004 dengan judul Meningkatkan hasil belajar IPA melalui Strtegi Inkuiri siswa kelas VI SDN Cermo 03, Kecamatan Sambi, Kabupatan Boyolali menyebutkan bahwa rata- rata hasil belajar siswa sebelum perlakuan adalah 61,3 setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri pada siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 68,3 pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 79,5 dan siklus III hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,9 . Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok gerak lurus dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Menurut penelitian Reni Dewi Mailani 2009 dengan judul Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Fisiska melalui pembelajaran inkuiri pada siswa kelas VIII SMP N I Kota Agung menyebutkan bahwa rata- rata hasil belajar siswa sebelum perlakuan adalah 60,1 setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri pada siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 70,2 pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 78,4 dan siklus III hasil belajar siswa meningkat menjadi 84,7 . 28 h ttp:pustakailmiah.unila.ac.id20090716peningkatan-aktivitas-dan- hasil-belajar-f isika-siswa-melalui-pembelajaran-inkuiri-ptk-pada-siswa- kelas-viii-b-smpn-1-kotaagung-semester-genap Dari hasil penelitian yang relevan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi Inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep materi dengan bekerjasama dan saling membantu dalam kelompok kecil. Belajar kelompok memberikan motivasi pada siswa untuk dapat menguasai materi dan memecahkan masalah bersama. Melalui belajar kelompok siswa yang tadinya tidak bersemangat belajar akhirnya bersemangat dalam belajar karena mereka dapat bekerjasama dan saling membantu. Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator, mediator dan monitoring. Pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan lebih ditekankan pada siswa agar mereka dapat menguasai materi sendiri melalui belajar kelompok dangan strategi Inkuiri. Guru memantau jalannya diskusi kelompok, komunikasi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa berjalan lancar sehingga kegiatan belajar menyenangkan. Pada berbagai kajian empiris pembelajaran Inkuiri yang siswanya belajar dengan melakukan pengamatan dan penyelidikan secara langsung learning by doing sehingga lebih bermakna dan lebih dapat 29 meningkatkan keterampilan kognitif yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa.

C. Kerangka berpikir

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 13 285

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI BERBANTUKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 KOTA SEMARANG

0 8 543

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kreativitas Belajar Ips Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Koripan Kecamatan Matesih Kabupat

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPA KELAS IV Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Trimulyo 01 Kecamatan Juwana Pati Tahun 2

0 2 16

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1

(ABSTRAK) Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Kradenan 02 Kaliwungu Kabupaten Semarang.

0 0 1