semestinya  dan  dari  staff  internal  auditor  mengenai  beberapa  hal  yang berkaitan dengan fungsi internal auditor berikut ini :
1.  Status internal auditor dalam organisasi entitas. 2.  Penetapan standar professional.
3.  Perencanaan audit termasuk sifat, saat, dan ruang lingkup audit. 4.  Akses  ke  catatan  apakah  terdapat  pembatasan  atas  lingkup  aktivitas
mereka.
2.4 Penelitian Terdahulu
Beberapa  peneliti  telah  memfokuskan  penelitian  mereka  pada  judgement model  auditor  eksternal  terhadap  fungsi  internal  audit.  Secara  khusus  peneliti
tersebut  melihat  pada  evaluasi  eksternal  auditor  atas  profesionalisme  dan objektivitas  dari  internal  auditor  dan  keputusan  pendahulu  mereka  berkenaan
dengan luas kepercayaan yang sesuai. Menurut  Ward  dan  Robinson  1980  dikutip  dari  Haron,  dkk  2004
sebagian  besar  auditor  eksternal  mengandalkan  auditor  internal  sampai  taraf tertentu  dan  hal  ini  perlu  ditingkatkan  di  masa  datang.  Dalam  rangka  membuat
keputusan  tentang  tingkat  keandalan  pekerjaan  auditor  internal,  auditor  eksternal perlu mempertimbangkan dan menilai kualitas pengendalian internal.
Maletta,  1993  dikutip  dari  Haron,  dkk,  2004  menguji  efek  inhernt  risk pada tingkat mana onjektivitas, kompetensi, dan  work performed auditor internal
mempengaruhi keputusan auditor eksternal untuk mengandalkan pekerjaan auditor internal.  Telah  ditemukan  bahwa  ketiga  faktor  tersbut  mempengaruhi
pertimbangan  kepercayaan  auditor  eksternal.  Ada  intraksi  penting  antara objektivitas  dan  kompetensi,  objektivitas  dan  work  performed  dan  tiga  cara
interaksi di antara faktor-faktor tersebut. Tiga  cara  interaksi  tersebut  menyatakan  bahwa  Inhernt  Risk
mempengaruhi  keputusan  kepercayaan  auditor  eksternal.  Hasilnya  juga menunjukan
bahwa ketika
inhernt risk
tinggi, auditor
eksternal mempertimbangkan  sifat  alami  pekerjaan  yang  sebelumnya  dilakukan  oleh
internal  auditor  hanya  ketika  objektivitas  auditor  internal  tinggi.  Ketika  inhernt risk  rendah,  pekerjaan  yang  dilakukan  tida  mempunyai  efek  penting  pada
pertimbangan auditor eksternal. Fridati  2005  melakukan  penelitian  tentang  analisis  hubungan  antara
profesionalisme  auditor  dengan  pertimbangan  tingkat  materialitas  dalam  proses pengauditan  laporan  keuangan  di  jogjakarta  dari  hasil  penelitian  tersebut  dapat
diketahui  bahwa  variabel  profesionalisme  sangat  berpengaruh  signifikan  dengan variabel  pertimbangan  tingkat  materialitas  dalam  proses  pengauditan  laporan
keuangan,  yang  memiliki  tingkat  signifikan  sebesar τ  =  0,570  .  Masing-masing
dimensi  profesionalisme  auditor,  yaitu  :  pengabdian  pada  profesi,  kewajiban sosial,  kemandirian,  kepercayaan  terhadap  peraturan  profesi,  hubungan  dengan
rekan seprofesi. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa semakin seorang auditor itu  memiliki  dedikasi  yang  tinggi  terhadap  profesi,  memiliki  kesadaran  yang
tinggi bahwa profesi auditor adalah profesi yang dipercaya masyarakat, memiliki sikap  mental  mandiri,  memiliki  keyakinan  terhadap  kualitas  diri  dan  rekan
seprofesi  yang sama-sama memahami pekerjaan pengauditan dan memiliki relasi
dengan  sesama  profesi  yang  luas  akan  dapat  membuat  pertimbangan  tingkat materialitas yang lebih baik.
2.5 Kerangka Pemikiran