3. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali
2006:105 berpendapat
bahwa uji
heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  mengetahui  dan  menguji  apakah  dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan  yang  lain.  Hasil  uji  Heterokedastisitas  dengan  menggunakan Uji  glejser  yang  dilakukan  dengan  SPSS  dapat  dilihat  pada  lampiran  9
halaman  115.  Secara  lebih  jelas  hasil  pengujian  heterokedastisitas  dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 7.767
2.244 3.461
.001 profesionalisme
-.080 .075
-.241 -1.069
.292 Objektivitas
-.073 .081
-.202 -.897
.376 a. Dependent Variable: abs_res
Berdasarkan  tabel  4.18  kedua  variabel  independen  tidak  signifikan secara  statistik  mempengaruhi  variabel  dependen  nilai  absolute.  Hal  ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat
disimpulkan model
regresi tidak
mengandung adanya
heteroskedastisitas.
4.2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis  pengaruh  profesionalisme  dan  objektivitas  auditor internal terhadap judgement auditor eksternal dapat dilihat pada lampiran
10 halaman 116 Secara lebih jelas hasil pengujian regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.19 sebagai berikut:
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1Constant 31.031
3.948 7.860
.000 Profesionalisme
-.421 .132
-.532  -3.197 .003
Objektivitas .890
.142 1.040
6.253 .000
a. Dependent Variable: VAR00003
Terlihat pada tabel 4.19 diatas, persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut yaitu:
Y = α + β
1
X
1 +
β
2
X
2
Y = 31,031 +- 0,421X1 + 0,890 X2
Dari persamaan diatas maka dapat jelaskan sebagai berikut: 1  Konstanta sebesar 31,031 berarti bahwa judgement auditor eksternal
tetap dapat  meningkat  sebesar nilai  konstantanya  meskipun variabel independennya benilai nol.
2  Koefisien  X1  profesionalisme  sebesar  0,421,  hal  ini  berarti  setiap kenaikan  satu  skor  untuk  variabel  profesionalisme  auditor  internal
akan  diikuti  penurunan  judgement  auditor  eksternal  sebesar  0,421 dengan asumsi varibel lain konstan.
3  Koefisien  X2  objektivitas  sebesar  0,890,  hal  ini  berarti  setiap kenaikan  satu  skor  untuk  variabel  objektivitas  auditor  internal  akan
diikuti  kenaikan  judgement  auditor  eksternal  sebesar  0,890  dengan asumsi varibel lain konstan.
4.2.3.3 Uji Hipotesis
1. Uji Simultan Uji F