Karakteristik Orang Tua Wali

c. Hubungan sosial antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Jadi keluarga orang tua wali dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai kelompok sosial yang merupakan ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak tersebut belajar dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua kandung anak tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.

2. Karakteristik Orang Tua Wali

Karakteristik Orang Tua Wali juga menjadi salah satu penunjang dalam belajar anak. Hal tersebut akan nampak berbeda dalam bimbingan yang mereka lakukan di rumah, sebagai contoh latar belakang pendidikan orang tua, jenis pekerjaan maupun hal-hal lain. Karakteristik-karakteristik tersebut dapat meliputi karakteristik demografi, sosial dan ekonomi. a. Kondisi Demografis Demografis mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di suatu wilayah yang meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk Mantra. 2003; 2. Dalam penelitian ini yang menjadi kajian dalam kondisi demografis meliputi: 1 Umur dan Jenis Kelamin Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah laku demografis maupun sosial ekonomi. 2 Status Kawin Berdasarkan status perkawinannya, penduduk berumur 10 tahun ke atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:  Belum Kawin  Kawin  Cerai  Duda janda 3 Jumlah Anak Jumlah tanggungan anak yaitu jumlah anak usia sekolah yang menjadi tanggung jawab orang tua. Semakin banyak tanggungan orang berarti semakin tinggi pula kebutuhan ekonomi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. b. Kondisi Sosial Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi karena adanya interaksi sosial. Kondisi sosial keluarga akan diwarnai oleh bagaimana interaksi sosial yang terjadi diantara anggota keluarga dan interaksi sosial dengan masyarakat lingkungannya. Interaksi sosial di dalam keluarga biasanya didasarkan atas rasa kasih sayang dan tanggung jawab yang diwujudkan dengan memperhatikan orang lain, bekerja sama, saling membantu dan saling memperdulikan termasuk terhadap masa depan anggota keluarga. Kondisi-kondisi sosial dalam penelitian ini adalah: 1 Tingkat pendidikan Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya, dan sebagainya Soetjiningsih dalam Rokhana, 2005:19. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua wali akan mempengaruhi cara pembimbingan dalam belajar anak. Pengelompokan tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah sebagai berikut: tamat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. 2 Tempat Tinggal Menurut Kaare dalam Irawati 2004: 12 untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari rumah tempat tinggalnya.  Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.  Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang kondisi ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen. c. Kondisi Ekonomi Faktor Ekonomi keluarga banyak menentukan dalam belajar anak. Misalnya anak dalam keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak dapat membeli alat- alat itu. Dengan alat serba tidak lengkap inilah maka hati anak-anak menjadi kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang Ahmadi. 2007: 266. Menurut Gerungan 2009: 196 keadaan ekonomi keluarga tentulah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di keluarganya itu lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada prasarananya. Menurut Soemanto Sumarto. 2006. 3 agar dapat melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dibutuhkan adanya sarana dan kelengkapan yang memadai. Untuk memenuhi sarana dan kelengkapan tersebut diperlukan dana. Masalah ketersediaan dana untuk melanjutkan sekolah berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi orangtua. Beberapa kondisi ekonomi yang mempengaruhi pendidikan anak adalah: 1 Jenis Pekerjaan Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia dengan berbagai tujuan. Ada yang melakukan pekerjaan dengan terpaksa ada juga yang ikhlas. Ada yang melakukan pekerjaan karena memang dia membutuhkan pekerjaan itu, ada juga yang melakukan pekerjaan itu karena untuk memenuhi kebutuhan hidup http:www.Anneahira.comjenispekerjaan.html. 2 Pendapatan Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers dalam Rokhana. 2005:8, yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. Menurut Bayu wijayanto Rokhana. 2005: 8, menyatakan bahwa pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja Jadi yang dimaksud pendapatan keluarga dalam penelitian ini adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik BPS tahun 2009, tingkat pendapatan rumah tangga, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Tabel 1. Klasifikasi pendapatan orang tua No Klasifikasi pendapatan Jumlah pendapatan 1. Pendapatan sangat tinggi 3.100.000 2. Pendapatan tinggi 2.026.000-3.100.000 3. Pendapatan menengah 1.000.000-2.025.000 4. Pendapatan rendah 1.000.000 Sumber: Badan Pusat Statistik BPS, 2009

3. Peran Serta Orang TuaWali dalam Pendidikan Anak