Tenaga Kerja Indonesia TKI

Apabila di dalam suatu keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis; seperti ayah dan ibu selalu cekcok, jarang tinggal rumah, anak akan merasa tidak aman dan tidak dapat memutuskan perhatiannya dalam belajar. Hal ini karena proses belajar memang menuntut ketenangan dan ketentraman di rumah. Adanya kesulitan belajar di rumah, maka sangat penting bimbingan keluarga dalam hal ini orang tua selama belajar di rumah. Menurut Turya 2010, ada beberapa alternatif usaha yang dapat dilaksanakan oleh keluarga orang tua adalah dalam mengatasi kesulitan belajar anak yaitu: 1 Memberikan perhatian dan menciptakan suasana lingkungan rumah. 2 Menyediakan perhatian dan menciptakan fasilitas belajar yang mendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan belajar, misalnya waktu, tempat dan perlengkapan. 3 Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah khususnya guru kelas untuk mengawasi perkembangan belajar anak.

4. Tenaga Kerja Indonesia TKI

Berdasarkan Undang-undang no 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di luar negeri yang dimaksud “TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah”. Bagi WNI Perempuan bekerja di luar negeri tidak selalu didorong oleh faktor kemiskinan, pengangguran dan sempitnya lapangan kerja saja di dalam negeri. Berbagai faktor, alasan dan motif yang ikut menentukan WNI bekerja di luar negeri, seperti kehilangan anggota keluarga penopang hidup yatim piatu, janda, menghadapi krisis ekonomi, anggota keluarga sakit membutuhkan biaya yang besar, bencana alam, impian mendapatkan gaji tinggi, konflik keluarga dan lain-lainya. Disamping faktor-faktor tersebut, juga didorong oleh faktor tersedianya informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri dan keterkaitan sejarah sosial masyarakat yang panjang, juga menentukan minat masyarakat bekerja di luar negeri, sebagai contoh WNI bekerja ke Arab Saudi mempunyai motif ganda yaitu motif ekonomi dan motif sosial keagamaan seperti naik haji dan umroh, walaupun hak-hak pekerja asing belum dihormati dan terlindungi dengan baik. Selain faktor-faktor tersebut diatas, faktor pendorong lainnya seperti struktur persediaan Tenaga Kerja di Negara asal dan struktur permintaan Tenaga Kerja di Negara-negara tujuan penempatan juga menjadi pendorong menentukan terjadinya Penempatan TKI di luar negeri. Manfaat penempatan TKI di luar negeri BNP2TKI. 2008: 1. Manfaat Ekonomi dan Sosial a. Manfaat Ekonomi Sejak awal pelayanan penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri didominasi oleh kegiatan ekonomi dan sosial yang melibatkan banyak pihak, dari pengurusan dokumen jati diri sampai kepulangan TKI ke kampung halamannya di tanah air terkait dengan unsur pelayanan aparat pemerintah terkait. Dengan adanya motif ekonomi pada setiap tahapan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI, memancing berbagai pihak untuk melibatkan diri secara langsung maupun tidak langsung guna mendapatkan manfaat ekonomi. Dengan banyaknya pihak-pihak yang melibatkan diri dalam proses pelayanan menimbulkan berbagai permasalahan yang semuanya bermotif ekonomi, dengan cara memanfaatkan celah-celah pelayanan yang menambah semakin ruwetnya permasalahan TKI. Setiap Menteri Tenaga Kerja mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan pembenahan, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan, sehingga pemerintah seolah-olah melakukan pembiaran-pembiaran terhadap permasalahan TKI selama ini. Begitu juga BNP2TKI saat ini berusaha sekuat tenaga melaksanakan upaya pembenahan-pembenahan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI. 1 Menumbuhkan Remitan dan Devisa Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri merupakan formulasi dari unsur pelayanan penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri. Masuknya remitan mendorong kemampuan Negara untuk membayar utang-utang luar negeri dan mengimpor barang-barang untuk menunjang pembangunan nasional. Remitan melalui pengiriman TKI merupakan devisa yang paling efisien, dibandingkan dengan devisa yang lainnya karena tidak membutuhkan modal terlalu besar. Pengiriman remitan dari negara-negara tujuan penempatan TKI diluar negeri perlu diawasi dengan ketat oleh otoritas moneter nasional agar tidak jatuh ke tangan-tangan orang-orang yang tidak bertanggung. Bila remitan yang besar jatuh pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan dapat mengganggu stabilitas pasar nilai valuta asing di Indonesia. Dari data yang ada, bila dirinci devisa yang masuk ke Indonesia dari hasil pelayanan penempatan dan perlindungan TKI untuk tahun 2007, sebesar TKI 5,98 US Milyar pertahun Sumber Deperindag, BI, Depnakertrans dan BNP2TKI. 2 Menumbuhkan Ekonomi Keluarga Dengan adanya pengiriman uang dari TKI ke anggota keluarganya di kampung halamannya di tanah air, maka kebutuhan anggota keluarganya untuk komsumsi barang dan jasa akan terpenuhi dan TKI memiliki modal usaha setelah masa kontrak habis, sehingga kesejahteraan keluarga TKI meningkat, begitu juga pendidikan anggota keluarganya akan lebih terjamin. 3 Pendorong Ekonomi Masyatakat Dengan adanya anggota masyarakat TKI yang bekerja ke luar negeri juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektor- sektor ekonomi lainnya di daerah asal TKI yang menyebabkan perputaran uang menjadi lebih cepat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat disekitarnya multy player effect economi . 4 Menaikan Tabungan Dengan adanya penempatan TKI ke luar negeri secara tidak langsung menaikan tabungan masyarakat hal tersebut dapat dilihat pada daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong TKI, Bank-bank yang menerima kiriman TKI selalu penuh dan tidak semua uang yang dikirim oleh TKI dari luar negeri ditarik untuk dibelanjakan barang dan jasa masih ada yang disimpan di Bank. b. Manfaat Sosial 1 Mengurangi Pengangguran Tujuan utama penempatan TKI ke luar negeri adalah mengurangi tingkat pengangguran yang tidak dapat terpecahkan oleh perekonomian di dalam negeri karena rendahnya pertumbuhan ekonomi sehingga belum mampu menciptakan lapangan kerja untuk menampung angkatan kerja yang setiap tahunnya terus bertambah. Apabila masalah pengangguran tidak dapat ditangani oleh Pemerintah dengan baik, akan menimbulkan berbagai kerawanan sosial seperti keamanan, kemiskinan dan juga membawa dampak negative terhadap perkembangan upah dan penurunan laba perusahan yang pada akhirnya menurunkan minat investor menanamkan modalnya. Menyadari hal tersebut, Pemerintah RI telah menetapkan pasar kerja luar negeri sebagai alternatif strategis untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2 Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga merangsang peningkatan pendidikan, khususnya bagi keluarga TKI, karena TKI mendapatkan penghasilan untuk membiayai anak-anak atau keluarganya sampai kejenjang pendidikan yang diinginkan. Hal ini sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah RI sebab investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang dikemudian hari akan memberikan hasil yang memuaskan, dengan demikian pembangunan nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah. 3 Mendapatkan Ketrampilan Baru Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri, karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan negara- negara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan moderen. Oleh sebab itu, TKI dituntut harus mampu mempergunakan tehnologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja. Dengan sering TKI menggunakan alat-alat kerja tersebut maka secara otomatis TKI akan menguasai penggunaan tehnologi tersebut. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto 2006; 130, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian populasi karena jumlah populasi yang sesuai dengan penelitian ini relatif sedikit. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua wali yang menjadi wali dari anak yang masih duduk di sekolah dasar yang salah satu atau kedua orang tua mereka bekerja di luar negeri sebagai TKI. Data jumlah TKI yang ada di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang serta jumlah TKI yang memenuhi syarat untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. Tabel 2. Jumlah TKI dan Subjek Penelitian Desa Kelurahan Jumlah Orang tua wali anak TKI Desa Ngasinan 15 Kelurahan Ketapang 17 Jumlah Responden 32 Sumber: Data Monografi Desa Ngasinan dan Kelurahan Katapang Tahun 2010 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dua daerah yang secara administrasi sangat berbeda. Desa Ngasinan yang berada di wilayah Kecamatan Weleri ini merupakan sebuah desa kecil yang tergolong dalam desa