ROM Read Only Memory RAM Random Access Memory

104 setiap saat, volatilitas harus diutamakan, tanpa program aplikasi, produksi mungkin akan tertunda. Hal lain yang harus diperhatikan adalah program yang tersimpan dalam memori harus mudah diubah-ubah. Mudah dalam pengubahan program aplikasi adalah hal yang penting, oleh karena memori terlibat dalam setiap interaksi antara pengguna dan pengontrol. Interaksi ini mulai dari memasukkan program dan berlanjut dengan perubahan program yang dibuat selama pembangkitan program dan sistem ketika awal mulai dijalankan. Diskusi berikut ini menggambarkan enam jenis memori dan bagaimana pengaruh karakteristik mereka yang mana instruksi yang diprogramkan dipertahankan atau diubah dalam PLC.

a. ROM Read Only Memory

ROM didisain untuk penyimpanan program secara permanen dan tidak diubah. Nama ROM ini diberikan dari kenyataan bahwa isinya dapat dibaca, namun tidak dapat diubah sekali informasi telah disimpan. Ini kontras dengan jenis memori yang dapat dibaca dan ditulis. Secara alamiah ROM umumnya kebal dari pengubahan yang disebabkan oleh derau listrik atau kehilangan daya listrik, program eksekutif sering disimpan dalam ROM ini. PLC jarang menggunakan ROM untuk menyimpan program aplikasi. Namun demikian dalam aplikasi yang memerlukan data tetap lebih menguntungkan apabila faktor kecepatan, biaya dan keandalan yang menjadi faktor pertimbangan. Umumnya pabrik membuat ROM yang berisi program PLC dibuat di pabrik. Sekali pabrik pembuat memrogram set instruksi, pengguna sudah tidak dapat lagi mengubahnya. Pendekatan pemrograman ROM berbasis PLC menganggap bahwa program telah diuji dan tidak akan lagi diubah. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan RAM berbasis PLC atau komputer. Program akhir kemudian dimasukan ke dalam ROM. Aplikasi ROM pada PLC hanya sedikit. 105

b. RAM Random Access Memory

RAM Random Access Memory, sering mengacu pada kata readwrite memory RW, ini didisain agar informasi dapat ditulis atau dibaca dari area penyimpanan memori. RAM tidak mempertahankan isinya jika daya hilang, oleh karena itu ini adalah jenis memori volatile. RAM umumnya menggunakan batere buckup untuk mempertahankan isinya dalam keadaan tidak ada daya. Sekarang PLC menggunakan RAM yang dilengkapi dengan batere untuk memori aplikasi. RAM mempunyai keunggulan dalam hal mudah membuat dan mengubah program. Sebagai perbandingan dengan jenis memori lain RAM relative cepat. Hanya kerugiannya adalah RAM memerlukan batere dan dengan adanya batere ini sering terjadi kesalahan. Batere yang digunakan di RAM harus benar-benar terbukti sesuai untuk kebanyakan aplikasi PLC. Jika batere buck-up tidak memungkinkan, opsi PLC dengan menggunakan EPROM dapat digunakan dalam suatu kombinasi dengan RAM. Susunan memori semacam ini memberikan keuntungan karena pada sistem terpasang memori volatile dan nonvolatile. Gambar 2.47 menunjukkan sebuah chip dari RAM. Gambar 2. 47 Memori RAM c. PROM Programmable Read Only Memori PROM Programmable Read Only Memori adalah jenis spesial dari ROM karena ini dapat diprogram. Sangat sedikit sekarang PLC menggunakan PROM untuk memori aplikasi. Jika digunakan, jenis ini kebanyakan digunakan untuk penyimpanan permanen program aplikasi sebagai backup RAM. Meskipun PROM dapat diprogram ulang dan seperti ROM lainnya adalah mempunyai 106 keuntungan nonvolatile, ini mempunyai kerugian memerlukan peralatan pemrogram khusus. Demikian pula, sekali diprogram, ini tidak dapat dengan mudah dihapus atau diubah, setiap pengubahan program memerlukan PROM baru. Sebuah memori PROM adalah cocok untuk penyimpanan program yang telah diperiksa. d. EPROM Erasable Programmable Read Only Memory EPROM Erasable Programmable Read Only Memory adalah sebuah PROM yang didisain secara khusus yang dapat diprogram setelah dihapus sebelumnya dengan menggunakan sinar ultraviolet. Penghapusan secara tuntas dari isi chip jendela lihat gambar 2.48 yang ada di chip harus terbuka yang memungkinkan sinar ultraviolet mengenai chip selama duapuluh menit. EPROM dapat dipertimbangkan sebagai sebuah alat penyimpanan semi permanen, karena ini menyimpan secara permanen sebuah program sampai program siap untuk diubah kembali. Gambar 2. 48 Memori EPROM. Sebuah memori aplikasi yang hanya menggunakan EPROM saja tidak sesuai jika dalam operasinya menghendaki perubahan atau masukan data. Oleh karena itu, banyak PLC menawarkan memori aplikasi EPROM sebagai sebuah backup pilihan terhadap RAM. EPROM dengan kemampuan dalam penyimpan permanennya dikombinasikan dengan RAM yang dapat dengan mudah diubah isinya, menjadi sebuah sistem memori yang sesuai untuk banyak aplikasi. 107 e. EAROM Electrically Alterable Read Only Memori EAROM Electrically Alterable Read Only Memori adalah mirip EPROM, tetapi memerlukan sumber cahaya ultraviolet untuk menghapusnya. Sangat sedikit PLC yang menggunakan EAPROM untuk memori aplikasi, tetapi seperti EPROM, EAROM ini adalah jenis nonvolatile, oleh karena itu dapat juga digunakan sebagai backup memori RAM. f. EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memori EAROM Electrically Alterable Read Only Memori adalah alat penyimpanan berupa memori rangkaian terpadu yang multi dibuat sekitar tahun 1970-an. Seperti ROM dan EPROM, ini adalah jenis memori nonvolatile, yang menawarkan fleksibelitas pemrograman seperti yang dilakukan pada RAM. Beberapa PLC ukuran kecil dan sedang sekarang menggunakan EEPROM sebagai memori dalam sistem. Ini digunakan untuk menyimpan program secara permanen dan dapat dengan mudah diubah dengan menggunakan peralatan pemrogam berupa komputer pribadi PC unit pemrogram manual. Dua keunggulan ini membantu untuk mengeliminasi waktu dalam pengubahan program. Salah satu dari kekurangan EEPROM adalah bahwa sebuah byte dapat dituliskan hanya setelah dihapus terlebih dahulu, dan ini memakan waktu. Perioda tunda waktu ini terlihat ketika sedang melakukan pengubahan program secara online. Kekurangan yang lain dari EEPROM adalah keterbatasan dalam jumlah berapa kali operasi sebuah penghapusanpenulisan byte tunggal, dalam hal ini kira-kira hanya 10.000 kali pengubahan 108

B. Struktur dan Kapasitas Memori