2.4 Asam Amino
Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dasar yang saling berikatan satu sama lain.
Bila suatu protein dihidrolisis dengan asam, alkali, atau enzim akan dihasilkan campuran asam-asam amino. Sebuah asam
amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil, sebuah atom hidrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang dikenal sebagai
karbon α, serta gugus R merupakan rantai cabang yang membedakan satu asam
amino dengan asam amino lainnya Winarno 2008. Protein yang terdapat dalam makanan akan dicernakan di dalam lambung
dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, dan sebagian lagi diedarkan ke
dalam jaringan di luar hati. Hati merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi
dalam jaringan diluar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbs melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam
sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan
untuk biosintesis protein, maka kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat dan diubah menjadi urea.
Nianda 2008. 2.4.1 Asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh dan harus diperoleh dari makanan sumber protein yang disebut juga asam
amino eksogen. Beberapa asam amino esensial dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Asam amino esensial Asam amino
Singkatan tiga huruf Berat molekul gmol
Histidin His 155,2
Arginin Arg 174,2
Treonin Thr 119,1
Valin Val 117,1
Metionin Met 149,2
Isoleusin Ile 131,2
Leusin Leu 131,2
Fenilalanin Phe 165,2
Lisin Lys 146,2
Triptofan Trp 204,2
Sumber: Hames dan Hooper 2005
Asam amino seringkali disebut dan dikenal sebagai zat pembangun yang merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Manfaat dari beberapa asam
amino menurut Siswono 2001 diuraikan sebagai berikut. Lisin ialah asam amino bersifat basa karena gugus –NH
lebih dari satu, artinya pada rantai samping terdapat pula gugus –NH
2
, asam amino ini seringkali dikenal sebagai zat pembangun yang merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Leusin, valin,
dan isoleusin mempunyai gugus –R bercabang dan mempunyai sifat kimia yang hampir sama, ketiga asam amino ini memiliki manfaat yaitu memperbaiki
kerusakan hati dan baik untuk kesehatan saraf. Fenilalanin merupakan asam amino yang mempunyai gugus –R aromatik dan tidak dapat disintesis oleh tubuh,
asam amino ini bermanfaat untuk sintesis neurotransmitter, meningkatkan kesehatan mental dan penanganan depresi. Metionin merupakan asam amino
yang diperoleh dari hasil hidrolisis kasein dan mengandung sulfur yaitu sebagai lipotropik membakar lemak dan membantu sintesis sistein. Asam amino histidin
bermanfaat untuk kesehatan radang sendi. Asam amino lisin dan arginin bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau produksi limfosit,
meningkatkan pengeluaran hormon pertumbuhan dan mempercepat penyembuhan.
2.4.2 Asam amino non esensial Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibuat dalam
tubuh disebut juga asam amino endogen. Beberapa asam amino non esensial
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Asam amino non esensial Asam amino
Singkatan tiga huruf Berat molekul gmol
Asam aspartat Asp
133,1 Asam glutamat
Glu 147,1
Serin Ser 105,1
Glisin Gly 75,1
Alanin Ala 89,1
Prolin Pro 115,1
Tirosin Tyr 181,2
Sistin Sis 121,2
Sumber: Hames dan Hooper 2005
Asam amino non esensial seperti juga asam amino esensial memiliki beberapa manfaat yang baik untuk tubuh makhluk hidup. Asam glutamat dan
asam aspartat dapat diperoleh masing-masing dari glutamin dan asparigin. Gugus amida yang terdapat pada molekul glutamin dan asparigin dapat diubah menjadi
gugus karboksilat melalui proses hidrolisis dengan asam atau basa. Asam glutamat bermanfaat untuk menahan keinginan konsumsi alkohol berlebih,
mempercepat penyembuhan luka pada usus, meningkatkan kesehatan mental serta meredam depresi. Asam aspartat merupakan komponen yang berperan dalam
biosintesis urea, prekursor glukogemik, dan prekursor pirimidin. Asam aspartat juga bermanfaat untuk penanganan pada kelelahan kronis dan peningkatan energi
Linder 1992. Tirosin merupakan asam amino yang mempunyai gugus fenol dan bersifat
asam lemah. Asam amino ini dapat diperoleh dari kasein, yaitu protein utama yang terdapat pada keju. Tirosin memiliki beberapa manfaat yaitu dapat
mengurangi stres, anti depresi serta detoksifikasi obat dan kokain. Glisin adalah asam amino yang dapat menghambat proses dalam otak yang menyebabkan
kekakuan gerak seperti pada multiple sclerosis Siswono 2001. Serin merupakan komponen dari fosfolipid yang mengandung gugus
hidroksil. Serin digunakan sebagai prekursor sfingolipid, etanolamin, dan kolin. Alanin merupakan asam amino dengan gugus R nonpolar yang digunakan sebagai
prekursor glukogenik dan pembawa nitrogen dari jaringan permukaan untuk ekskresi nitrogen Linder 1992.
2.5 Taurin