50
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Untuk mengetahui tentang latar belakang kawin kontrak di kabupaten Jepara, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pertimbangan bahwa suatu peristiwa mempunyai makna tertentu yang tidak dapat diungkap dengan angka atau secara kuantitatif, selain itu dengan metode kualitatif
akan didapat data yang lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna, sehingga tujuan penelitian ini dapat dicapai.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2009: 4 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Kirk dan Miller dalam Moleong, 2009 : 4 mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Menurut Sarantakos dalam Poerwandari,2001: 22 metode kualitatif memiliki beberapa pandangan dasar yaitu 1 realitas sosial adalah sesuatu yang
subyektif dan diinterpretasikan, bukan sesuatu yang berbeda di luar individu, 2 manusia tidak secara sederhana mengikuti hukum-hukum alam di luar diri
melainkan menciptakan rangkian makna dalam menjalani kehidupannya, 3 ilmu didasarkan pada pengetahuan sehari-hari, bersifat induktif dan tidak bebas nilai,
4 penelitian bertujuan untuk memahami kehidupan sosial. Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati orang dalam
lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Dalam penelitian ini yang diamati
adalah individu, yaitu pelaku kawin kontrak pada wanita khususnya di Kabupaten Jepara dengan berbagai latar belakangnya. Baik yang sedang maupun sudah
melakukan kawin kontrak. Penggunaan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif disesuaikan
dengan tujuan yang akan dicapai yaitu untuk mengetahui latar belakang kawin kontrak di Jepara. Alasan digunakannya metode kualitatif ialah diharapkan
hasilnya akan lebih mendalam dan bersifat fleksibel. Selain itu, peneliti juga diharapkan mampu melakukan pendekatan secara lebih efektif dengan
narasumber penelitian. Data yang dihasilkan tidak berupa angka, akan tetapi berupa data yang deskriptif berupa kata-kata.
Beragam pendekatan dalam metode kualitatif pun cukup memudahkan peneliti untuk memperoleh data dari narasumber penelitian, hal ini tergantung
dari kebutuhan penelitian. Adapun beberapa pendekatan yang sering digunakan menurut Creswell dalam Herdiansyah, 2010 : 64 antara lain ialah pendekatan
biografi, fenomenologi, grounded theory, etnografi dan studi kasus. Dari beberapa pendekatan tersebut, peneliti memilih menggunakan pendekatan
fenomenologis. Hal ini dikarenakan pendekatan fenomenologis lebih
memfokuskan diri pada konsep suatu fenomena tertentu dan bentuk dari studinya adalah untuk melihat dan memahami arti dari suatu pengalaman individual yang
berkaitan dengan suatu fenomena tertentu. Polkinghorne dalam Herdiansyah 2010: 67 mendefinisikan fenomenologi
sebagai sebuah studi untuk memberikan gambaran tentang arti dari pengalaman- pengalaman beberapa individu mengenai konsep tertentu.
Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dalam penelitian latar belakang kawin kontrak di Jepara dengan alasan karena pendekatan ini
menekankan aspek subjektif dari perilaku seseorang. Dalam hal ini, peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya
sedemikian rupa sehingga para peneliti mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari Moleong 2009 : 17 .
3. 2 Unit Analisis
Unit analisis penelitian ini meliputi berbagai latar belakang yang mempengaruhi perilaku kawin kontrak di Jepara.
Tabel 3.1 Latar Belakang Kawin Kontrak
Studi fenomenologi pada wanita pelaku kawin kontrak di Kabupaten Jepara Unit Analisis
Sub Unit Analisis Narasumber Utama
Narasumber Sekunder Tokoh Masyarakat
Latar Belakang Kawin
Kontrak
1.Latar Belakang Internal
a.Pengalaman individu b.Dorongan biologis
c.Kebutuhan ekonomi d.Kebutuhan
Psikologis 1.Pandangan
narasumber sekunder mengenai fenomena
kawin kontrak di kabupaten Jepara
1.Pengetahuan dan pandangan tokoh
masyarakat mengenai adanya
praktek kawin kontrak di
kabupaten Jepara
2. Latar belakang Eksternal
a. Pengaruh faktor sosial dan budaya
b.Adanya Fasilitas untuk melakukan
kawin kontrak 2. Latar belakang
Eksternal narasumber utama melakukan
kawin kontrak a. Pengaruh faktor
ekonomi, sosial dan budaya
2. Pengetahuan tokoh Masyarakat
mengenai latar belakang
terjadinya kawin kontrak di
kabupaten Jepara
3. Pengetahuan dan pemahaman
narasumber utama mengenai aturan
kawin kontrak aturan agama,
hukum positif, dan norma setempat
3. Pendapat narasumber sekunder
tentang norma atau hukum setempat
mengenai kawin kontrak
3. Pengetahuan dan pemahaman
tokoh masyarakat mengenai aturan
kawin kontrak baik aturan
agama, hukum positif, dan norma
setempat
4.Penghayatan narasumber utama
terhadap kawin kontrak :
a. Makna perkawinan bagi narasumber
utama b.Harapan
narasumber utama terhadap kawin
kontrak yang dilakukannya
4. Pandangan tokoh masyarakat
terhadap: a. Perilaku kawin
kontrak b. Pelaku Kawin
Kontrak
5.Harapan tokoh masyarakat
terhadap pelaku kawin kontrak
3.3 Sumber Data