membentuk suatu sistem yang rasional, capable and implementable
16
. Manajemen pengelolaan sumberdaya perairan laut harus terus memperhatikan analisis lingkungan,
baik internal berupa kekuatan dan kelemahan, maupun eksternal berupa peluang dan ancaman supaya dapat memilih strategi kebijakan dan langkah pembinaan dan
pengembangan yang tepat dan serasi. Sistem manajamen komprehensif juga harus memperhatikan pengembangan
kelembagaan dalam pengelolaan sumberdaya perairan laut, meliputi fungsi dari instansi yang menangani masalah pemanfaatan pengelolaan sumberdaya perairan laut,
dan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya perairan laut.
17
a. Perizinan SIUP
Berdasarkan Pasal 1 angka 16 UU Perikanan, definisi Surat Izin Usaha Perikanan SIUP adalah “izin tertulis yang harus dimiliki perusahaan perikanan untuk
melakukan usaha perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang tercantum dalam izin tersebut.”
Setiap orang yang melakukan usaha perikanan tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan WPP RI wajib memiliki izin usaha perikanan tangkap. Izin usaha
perikanan tangkap meliputi: a. surat izin perikanan yang diterbitkan dalam bentuk SIUP; b. izin penangkapan ikan yang diterbitkan dalam bentuk SIPI; c. izin kapal
pengangkut ikan yang diterbitkan dalam bentuk SIKPI
18
. SIUP tersebut terdiri dari: a. SIUP perorangan; b. SIUP Perusahaan; c. SIUP Penanaman Modal.
b. Perizinan SIPI
16 Ibid, hlm.92. 17 Ibidi, hlm.93.
18 Pasal 11 ayat 2 Permen KKP 302012 jo. Permen KKP 572014
Berdasarkan Pasal 1 angka 17, definsi Surat Izin Penangkapan Ikan SIPI adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan
ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP. Namun berdasarkan Pasal 27 ayat 5 kewajiban memilki SIPI tidak berkau bagi nelayan kecil.
Berdasarkan Pasal 27 ayat 1 diatur bahwa “setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia yang digunakan
untuk melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia danatau laut lepas wajib memiliki SIPI.
Berdasarkan Pasal 27 ayat 2 diatur bahwa “setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing yang digunakan
untuk melakukan penangkapan ikan di ZEEI wajib memiliki SIPI.” Berdasarkan Pasal 27 ayat 3 diatur bahwa “setiap orang yang mengoperasikan
kapal penangkap ikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing di
ZEEI wajib membawa SIPI asli. SIPI terdiri dari: a. SIPI untuk kapal penangkap ikan yang dioperasikan secara
tunggal; b. SIPI untuk kapal penangkap ikan yang dioperasikan dalam satuan armada penangkapan ikan; c. SIPI untuk kapal pendukung operasi penangkapan
ikan; d. SIPI untuk kapal latih atau penelitianeksplorasi perikanan
19
.
c. Perizinan SIKPI