Perizinan SIKPI Manajemen Sumberdaya Perairan Laut yang Komprehensif

Berdasarkan Pasal 1 angka 17, definsi Surat Izin Penangkapan Ikan SIPI adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP. Namun berdasarkan Pasal 27 ayat 5 kewajiban memilki SIPI tidak berkau bagi nelayan kecil. Berdasarkan Pasal 27 ayat 1 diatur bahwa “setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia danatau laut lepas wajib memiliki SIPI. Berdasarkan Pasal 27 ayat 2 diatur bahwa “setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan di ZEEI wajib memiliki SIPI.” Berdasarkan Pasal 27 ayat 3 diatur bahwa “setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia atau mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing di ZEEI wajib membawa SIPI asli. SIPI terdiri dari: a. SIPI untuk kapal penangkap ikan yang dioperasikan secara tunggal; b. SIPI untuk kapal penangkap ikan yang dioperasikan dalam satuan armada penangkapan ikan; c. SIPI untuk kapal pendukung operasi penangkapan ikan; d. SIPI untuk kapal latih atau penelitianeksplorasi perikanan 19 .

c. Perizinan SIKPI

Berdasarkan Pasal 1 angka 18 UU Perikanan, definisi Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan SIKPI adalah “izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkutan ikan.” Namun berdasarkan Pasal 28 ayat 4 19 Pasal 11 ayat 4 Permen KKP 302012 jo. Permen KKP 572014 kewajiban memiliki SIKPI tidak berlaku bagi nelayan kecil danatau pembudi daya- ikan kecil.” Berdasarkan Pasal 28 ayat 1 UU Perikanan diatur bahwa “setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal pengangkut ikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia wajib memiliki SIKPI; Berdasarkan Pasal 28 ayat 2 UU Perikanan diatur bahwa “setiap orang yang memiliki danatau mengoperasikan kapal pengangkut ikan berbendara asing yang digunakan untuk melakukan pengangkutan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia wajib memiliki SIKPI.” Berdasarkan Pasal 28 ayat 3 UU Perikanan diatur bahwa setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkut ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia wajib membawa SIKPI asli. Berdasarkan Pasal 7 ayat 2 UU Perikanan, setiap orangkorporasi melakukan usaha danatau kegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Menteri KKP, beberapa diantaranya seperti: a. jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapan ikan; b. persyaratan atau standar prosedur operasional penangkapan ikan; c. sistem pemantauan kapal perikanan; d. jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan, dimasukan, dan dikeluarkan ke dan dari wilayah Negara Republik Indonesia 20 . SIKPI terdiri dari: a. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan dari pelabuhan pangkalan ke pelabuhan muat; b. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan dari pelabuhan pangkalan ke pelabuhan muat; c. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan dengan pola kemitraan; d. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan tujuan eskpor; e. SIKPI untuk 20 Lebih lengkapnya, lihat Pasal 7 ayat 2 UU Perikanan 2009 kapal pengangkut ikan berbendera asing yang diageni oleh perusahaan bukan perusahaan perikanan; f. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan berbendera Indonesia yang diageni oleh perusahaan bukan perusahaan perikanan 21 .

d. Kewajiban Pendaftaran Kapal