7
menjalankan perannya di masyarakat dalam upayanya menanggulangi penyalahgunaan narkoba di Semarang.
2 Diharapkan dari hasil penelitian ini, masyarakat perlu meningkatkan
kerjasamanya dengan pihak Kepolisian di dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba di kota Semarang.
3 Memberikan masukan kepada orang tua, dan diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan berupa informasi yang akurat mengenai penyalahgunaan narkoba serta
dampaknya bagi kehidupan sehingga tanggung jawab orang tua terhadap anak semakin meningkat.
4 Diharapkan dari hasil penelitian ini mahasiswa dapat menghindari
dan mewaspadai akan bahaya narkoba.
1.5 Garis Besar Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian pokok skripsi, dan bagian akhir skripsi.
A. Bagian awal terdiri atas sampul, logo UNNES, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan,
prakata, sari, daftar isi, daftar bagan, daftar tabel dan daftar lampiran. B. Bagian pokok skripsi terdiri atas lima bab yang kemudian terbagi beberapa
sub-sub sebagai pengelompokan atas bab-bab tersebut.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang : latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan masalahan, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, dan sistematika skripsi.
8
Bab II : Penelaahan Kepustakaan
Bab ini berisi tentang : pengertian Polwiltabes Semarang, pengertian masyarakat dan penyakit masyarakat, pengertian
narkotika, psikotropika dan obat-obat berbahaya Narkoba, tindak pidana narkotika, psikotropika dan obat-obat berbahaya, upaya
penanggulangan penyalahgunaan Narkoba dan kerangka berfikir penelitian.
Bab III : Metode penelitian
Bab ini berisi tentang : lokasi penelitian, fokus penelitian, sumber data penelitian, teknik sampling, alat dan teknik pengumpulan
data, objektifitas dan keabsahan data, model analisis data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dan prosedur penelitian.
Bab IV : Hasil penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V : Penutup
Bab ini berisi tentang : simpulan dan saran yang didasarkan pada penelaahan kepustakaan, hasil dan pembahasan penelitian.
C. Bagian akhir skripsi berisi tentang : 1.
Daftar pustaka 2.
Lampiran-lampiran yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun skripsi ini.
BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
2. 1. Polwiltabes 2. 1. 1. Pengertian Polwiltabes
Menurut pasal 1 UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang dimaksud dengan Kepolisian adalah
segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang–undangan. Polwiltabes
Kepolisian Wilayah Kota Besar merupakan institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berada di wilayah Kotamadya atau
Kota. Berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
No. Pol. : Kep 59 X 2003, tanggal 24 Oktober 2003 tentang peningkatan status Poltabes Semarang menjadi Polwiltabes Semarang
yang membawahi 7 satuan kewilayahan Polres dan mulai operasional awal Tahun Anggaran 2004 yakni : Polresta Semarang
Barat, Polresta Semarang Selatan, Polresta Semarang Timur, Polresta Semarang, Polres Salatiga, Polres Demak, Polres Kendal.
2. 1. 2. Tugas Pokok Polwiltabes Semarang
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: a.
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. b.
Menegakkan hukum
10
c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat. Guna mewujudkan peran Polri sebagai Pelindung, Pengayom, dan
Pelayan masyarakat, maka tugas Polwiltabes Semarang Tahun Anggaran 2004 dirumuskan sebagai berikut :
1 Melaksanakan deteksi dini terhadap kecenderungan sosial politik, sosial
ekonomi, sosial budaya, kerawanan kamtibmas antara lain : kejahatan yang berdimensi baru, kejahatan kekerasan, kejahatan yang melibatkan
kelompok massa serta kejahatan ekonomi agar dapat dicegah sedini mungkin supaya tidak menjadi ancaman yang lebih luas.
2 Melakukan kegiatan preventif dalam rangka menangkal gangguan
kamtibmas melalui kegiatan bimbingan masyarakat dan pembinaan potensi masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam sistem
kamtibmas Sistem Bimbingan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat swakarsa.
3 Meningkatkan kegiatan preventif dalam rangka mencegah terjadinya
kejahatan dan pelanggaran, memberikan bantuan pertolongan dan perlindungan kepada masyarakat serta mengamankan kegiatan
masyarakat baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. 4
Meningkatkan kegiatan represif dalam rangka menegakkan hukum dan menindak tegas setiap pelaku tindak pidana yang meliputi 4 jenis
kejahatan atau tindak pidana yaitu : kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang
berimplikasi kontijensi.