Tabel 3. Kriteria Deskriptif Variabel
No. Interval Kriteria
1. 20 – 36
Sangat Kurang 2.
37 – 53 Kurang
3. 54 – 70
Cukup 4.
71 – 87 Baik
5. 88 – 104
Sangat Baik Sumber: Data setelah diolah
Pembuatan pertanyaan dalam angket penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat di atas. Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusunlah
pertanyaan untuk angket sebanyak 60 item dan diajukan ke responden.
3.4.4. Uji Coba Instrumen
Menurut Arikunto 2002:142 instrumen yang belum ada persediaan di Lembaga Pengukuran dan Penilaian, maka peneliti harus menyusun sendiri,
mulai dari merencanakan, menyusun, mengadakan uji coba, merevisi. Jika sesudah diujicobakan ternyata instrumen belum baik, maka perlu diadakan
revisi sampai benar-benar diperoleh instrumen yang baik. Uji coba instrumen ini diberikan kepada 30 responden yang merupakan mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi FIS UNNES angkatan tahun 2000, dan 30 responden tersebut juga merupakan anggota sampel dalam
penelitian.
3.4.5. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang dikehendaki. Pada penelitian ini
untuk uji validitas data dengan menggunakan validitas logis. Untuk memperoleh validitas logis dalam penyusunan instrumen bertindak hati-hati
dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yaitu memecah variabel menjadi sub variabel baru memasukkan butir-butir pertanyaan
sehingga menurut logika dicapai validitas yang dikehendaki. Disamping validitas logis peneliti menggunakan validitas internal.
Validitas internal dengan analisis butir. Disini penulis menggunakan analisis butir dengan asumsi bahwa instrumen dapat dikatakan valid jika setiap butir
yang membentuk instrumen tersebut sudah valid Arikunto, 2002 : 144-153 Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir
yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total, skor butir dipandang sebagai nilai X dan dengan menggunakan korelasi product moment dengan angka
dasar yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut : R
xy
=
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
Dimana : R
xy
: Validitas Instrumen X
: Nilai skor butir Y : Nilai skor butir total
N : Jumlah Subyek
Arikunto, 2002 ; 154 Sedangkan untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan
cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien korelasi r pada taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan
95 . Apabila hasil perhitungan koefisien korelasi lebih besar dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel maka instrumen tersebut dinyatakan valid,
dengan SPSS harga r hasil setiap item soal didapatkan dari nilai Corrected Item-Total Correlation
. Nilai r hasil yang telah ada itu kemudian dibandingkan dengan nilai pada r tabel satu sisi pada df = 28, yaitu 0,24.
Apabila r hasil positif dan lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Pada lampiran 3, 4, dan 5 dapat terlihat bahwa r hasil untuk
setiap butir soal adalah lebih besar dari r tabel satu sisi pada df=28 yaitu 0,241. Dengan demikian setiap butir soal yang digunakan dalam penelitian ini
telah memiliki validitas yang teruji.
3.4.6. Reliabilitas