Populasi Penelitian Variabel Penelitian

29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi 1998:103. Populasi dalam penelitian ini adalah PDRB Sektoral Kabupaten Semarang dan Jawa Tengah yang dihitung berdasarkan harga konstan tahun 1993. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi 1998:117. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purporsive sample yaitu cara pengambilan sampel didasarkan atas dasar adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yaitu karena keterbatasan tenaga, waktu dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel secara besar dan jauh. Adapun sampel penelitian ini adalah PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 data terbaru.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah subyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi 1998:33. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi subyek penelitian meliputi ; 1. Laju pertumbuhan ekonomi: Adalah kenaikan PDRB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar ataukah lebih kecil dari pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi berlaku atau tidak. Laju pertumbuhan ekonomi diukur dengan indikator perkembangan PDRB dari tahun ke 29 30 tahun yang dinyatakan dalam persen per tahun. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pembangunan daerah dilihat dari besarnya pertumbuhan PDRB tiap tahunnya. 2. Pertumbuhan sektor ekonomi: Definisi Pertumbuhan sektor ekonomi adalah pertumbuhan nilai barang dan jasa dari setiap sektor ekonomi yang dihitung dari angka PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993 dan dinyatakan dalam persentase. 3. Produk Domestik Regional Bruto PDRB: Pengertian PDRB di sini mengacu pada pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik BPS. Bila dipandang dari sudut produksi, PDRB merupakan jumlah nilai produksi neto barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam satu region atau wilayah selama jangka waktu tertentu yaitu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 sembilan kelompok lapangan usaha sektor. Dalam penyajian ini PDRB dihitung berdasarkan harga tetap harga konstan, yaitu pada harga-harga barang yang berlaku di tahun dasar yang dipilih, yakni tahun dasar 1993. Perhitungan berdasarkan harga konstan ini dilakukan karena sudah dibersihkan dari unsur inflasi. 4. Penduduk: BPS mendefinisikan bahwa yang dimaksud penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia 31 selama 6 enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap dalam satuan jiwa. 5. Sektor-sektor ekonomi: Sektor-sektor ekonomi yaitu sektor pembentuk angka PDRB yang berperan dalam menentukan laju pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini BPS membagi sektor-sektor ekonomi tersebut menjadi sembilan sektor seperti yang telah disebutkan dalam bab pertama. 6. Pengembangan sektor ekonomi potensial: Menurut Schumpeter dan Hicks dalam Jhingan 2002:4, Perkembangan ekonomi merupakan perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Berdasarkan pengertian di atas yang dimaksud dengan pengembangan sektor potensial dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengubahmenaikkan keadaan yang ada mengganti keseimbangan yang telah ada pada sektor-sektor ekonomi potensial unggul, mampu, strategis, guna meningkatkan PDRB Kabupaten Semarang secara umum. 7. Komponen Share: Adalah pertambahan PDRB suatu daerah seandainya pertambahannya sama dengan pertambahan PDRB propinsi selama periode waktu tertentu. 8. Komponen Net Shift: 32 Adalah komponen nilai untuk menunjukkan penyimpangan dari N j komponen Share dalam ekonomi regional. 9. Komponen Differential Shift: Adalah komponen untuk mengukur besarnya Shift Netto yang digunakan oleh sektor tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di daerah yang bersangkutan dibandingkan dengan Propinsi. 10. Komponen Proportional Shift: Adalah komponen yang dipakai untuk menghasilkan besarnya Shift Netto sebagai akibat dari PDRB daerah yang bersangkutan berubah. Komponen bernilai positif apabila derah tersebut berspesialisasi dalam sektor yang di tingkat propinsi tumbuh dengan cepat, sebaliknya akan bernilai negatif apabila berspesialisasi pada sektor yang di tingkat propinsi tumbuh dengan lambat. 11. Jarak: Jarak adalah bobot dari suatu wilayah ke wilayah lain yang dinyatakan dalam satuan Kilo Meter Km. Jarak dalam penelitian ini adalah jarak antara Kabupaten Semarang dengan kabupaten lain di kawasan Kedungsepur Jawa Tengah. 12. SWOT: SWOT merupakan suatu metode untuk menggali aspek-aspek kondisi sektoral yang terdapat di suatu kawasan yang direncanakan untuk menguraikan berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan sektoral. 33

C. Metode Pengumpulan Data