7
barang-barang, jadi luas lingkup produksi mereka dan daerah pasar mereka yang terutama adalah bersifat lokal Glasson 1990:63-64.
5. SWOT. Istilah ini merupaan kependekatan dari variabel-variabel penilaian, yaitu:
a. S, merupakan kependekan dari Strenght atau kekuatan, yang berarti potensi yang dimiliki dalam suatu sektor, termasuk di sini adalah
potensi dasar sektor. b. W, merupakan kependekan dari Weakness atau kelemahan, yang
berarti masalah yang terdapat dalam sektor yang diteliti. c. O, merupakan kependekan dari Opportunity atau peluang, yang berarti
peluang pengembangan dalam sektor yang diteliti. d. T, merupakan Treatment atau ancaman, yang berarti perlakuan yang
harus diberikan kepada sektor yang diteliti untuk mengembangkanya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah, tampak bahwa Kabupaten Semarang berada dalam satu kawasan dengan Kabupaten
Kendal, Kabupatena Demak, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Kabupaten Purwodadi. Tetapi jika dilihat pertumbuhan ekonominya, data di BPS
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang masih kalah jika dibandingkan dengan Kota Semarang. Disamping itu Kabupaten
Semarang juga belum mampu memanfaatkan otonomi daerah yang diberikan untuk mendorong stabilnya pertumbuhan ekonomi.
8
Dari permasalahan yang dikemukakan di atas muncul pertanyaan- pertanyaan yang perlu mendapat jawaban dari penelitian ini yaitu:
1. Sektor-sektor ekonomi apakah yang paling strategis dan potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Semarang? 2. Sejauhmanakah keterkaitan Kabupaten Semarang dengan daerah-daerah
sekitarnya sehingga saling menunjang pertumbuhan ekonominya? 3. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamantantangan pada
sektor potensial yang ada, strategi sektoral apa sajakah yang dapat dirumuskan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
relatif stabil di Kabupaten Semarang guna mengembangkan sektor-sektor potensial yang ada?
Untuk memecahkan masalah di atas perlu adanya usaha peningkatan kemampuan dibidang ekonomi di Kabupaten Semarang melalui analisis
pertumbuhan ekonomi PDRB dengan pendekatan basis ekonomi, pendekatan basis ekonomi ini ditujukan untuk mengidentifikasi sektor-sektor
mana yang paling unggul dan strategis untuk dikembangkan, analisis keterkaitan antar daerah sekawasan dengan Kabupaten Semarang sebagai
pelengkap sehingga dapat diketahui sejauh mana daerah tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam pertumbuhan ekonominya. Dan analisis
SWOT untuk mengidentifikasi bagaimana pengembangan sektoral yang ada agar dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan mendapat prioritas
dalam alokasi investasi.
9
D. Tujuan dan Kegunaan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis sektor-sektor ekonomi mana yang paling strategis untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Semarang. 2. Untuk menganalisis keterkaitan–keterkaitan Kabupaten Semarang dengan
daerah-daerah sekitarnya sehingga saling menunjang pertumbuhan ekonominya.
3. Untuk mengetahui strategi kebijakan sektoral apa sajakah yang dapat dirumuskan dilihat dari kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancamantantangan sektor potensial yang ada, untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil di Kabupaten
Semarang, serta bertujuan untuk mengembangkan sektor-sektor potensial yang ada.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai : 1. Sumbangan pemikiran terhadap pembangunan yang ada.
2. Tambahan informasi dan bahan kajian tentang perkembangan perekonomian daerah khususnya daerah Kabupaten Semarang.
3. Masukan bagi para pembuat kebijakan yang berhubungan dengan pembangunan Kabupaten Semarang dalam rangka mempersiapkan
program pembangunan selanjutnya, serta terciptanya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
10
E. Sistematika Penulisan