Validitas Uji Coba Instrumen

45 2. Data mengenai kinerja guru dalam proses pembelajaran diambil dengan observasi 3. Data tentang hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi diambil dengan menggunakan tes 4. Data mengenai tanggapan siswa tanggapan siswa tentang pembelajaran diambil dengan menggunakan angket.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan angket tanggapan siswa serta lembar observasi. Tes yang digunakan berupa tes objektif sedangkan angket menggunakan skala likert.

3.7 Uji Coba Instrumen

Uji coba soal dilakukan di luar sampel. Dalam penelitian ini yang digunaknan untuk uji coba adalah siswa kelas XI.IIS.3 SMA Negeri 1 Kersana sebanyak 33 siswa dengan jumlah butir soal sebanyak 40 butir. Pemilihan kelas untuk uji coba soal tersebut adalah dengan pertimbangan bahwa siswa tersebut terlebih dahulu diberi materi lingkungan hidup. 3.8 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Setelah dilakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba instrumen butir demi butir soal. Berdasarkan data hasil uji coba soal kemudian dihitung validitas, realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal serta uji komparasi.

3.8.1 Validitas

46 Validitas dalam penelitian ini, yaitu validitas isi dan validitas butir soal. 1 Validitas isi Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan silabus kurikulum yang digunakan untuk mata pelajaran geografi kelas XI.IIS semester 2 pada materi lingkungan hidup. Sebelum menyusun soal tes, terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal tes yang telah disusun, dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru pengampu. Demikian pula dengan angket yaitu disusun sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya. 2 Validitas butir soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi, Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikembangkan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 47 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Arikunto, 2010: 212 Keterangan: = Koefesien korelasi skor butir soal dan skor total = Banyaknya subjek ∑ = Banyaknya butir soal ∑ = Jumlah skor total ∑ = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total ∑ = Jumlah kuadrat skor butir soal ∑ = Jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel, jika tabel maka butir soal tersebut valid. Koefisien korelasi selalu terdapat -1,00 sampai + 1,00. Menurut arikunto 2006: 75 interpretasi mengenai koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 0,80 , soal dikatakan mempunyai validitas sangat tinggi 0,60 , soal dikatakan mempunyai validitas tinggi 0,40 ,soal dikatakan memounyai validitas cukup 48 0,20 , soal dikatakan mempunyai validitas rendah 0,00 , soal dikatakan mempunyai validitas sangat rendah Perhitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Soal Kriteria No Butir Soal Jumlah Valid 1,2,3,5,6,7,8,9,11,13,14,15,16,18,19,20,21,23, 24,26,27,28,30,32,33,34,35,36,37,38,39,40 32 Tidak valid 4,10,12,17,22,25,31,29 8 Sumber: Data Hasil Penelitian 2015

3.8.2 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERMEDIAKAN VIDEO INTERAKTIF DENGAN MODEL KONVENSIONAL BERMEDIAKAN SLIDE POWER POINT MATERI HIDROSFER SISWA KELAS VII BILLINGUAL

0 16 284

Pengaruh Metode Outdoor Study terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDI Harapan Ibu Jakarta

13 96 174

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI ANTARA METODE DRILL DENGAN METODE KONVENSIONAL DI SMA NEGERI I KARANGDOWO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 12

STUDI KOMPARASI METODE DISCOVERY INQUIRY DENGAN STUDI KOMPARASI METODE DISCOVERY INQUIRY DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUMPANG 1 KARTASURA.

0 0 15

Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Dengan Metode Konvensional Pada Pokok Bahasan Persamaan Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bantarbolang Kabupaten Pemalang tah

0 0 1

KOMPARASI METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE JIGSAW SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 18

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 19