121
IV.3 Perbandingan drift antar tingkat dan gaya geser dasar
Dari hasil penggunaan program finite element method untuk struktur bangunan gedung tanpa dilatasi seperti yang telah dibahas di atas, bangunan gedung
yang dengan dilatasi juga dimodelkan di dalam program tersebut sehingga didapat perbedaan displacement dari bangunan yang menggunakan dilatasi dengan bangunan
yang tidak menggunakan dilatasi. Berikut perbedaannya yaitu : Tabel 4.24 Perbedaan
Drift Δs antar tingkat bangunan dengan dilatasi dibandingkan bangunan tanpa dilatasi dalam kondisi Kinerja Batas Layan
elevasi Drift Δs antar tingkat arah sumbu x
Drift Δs antar tingkat arah sumbu y dengan
tanpa dengan
tanpa dilatasi mm
dilatasi mm dilatasi mm
dilatasi mm 39
13.32 3.15
7.74 3.43
34.5 32.85
6.12 28.81
5.95 33.21
10.98 5.78
9.17 8.16
30.5 11.86
3.72 9.54
3.25 28.1
14.86 5.17
11.08 9.43
26.5 15.44
3.07 12.18
3.55 23.3
13.14 6.27
14.57 2.37
22.5 15.81
6.60 11.81
6.35 18.5
21.21 4.25
18.73 12.45
16.1 15.36
11.67 16.75
21.20 14
25.30 10.73
19.12 19.59
13.5 9.62
8.25 12.70
9.94 9
9.80 7.23
12.56 9.77
8.3 10.92
6.05 7.49
11.07 7.1
7.61 12.04
6.21 8.50
5 9.64
7.04 8.20
11.80 4.5
6.91 7.45
8.32 6.45
Universitas Sumatera Utara
122
Tabel 4.25 Perbedaan Drift Δm antar tingkat
bangunan dengan dilatasi dibandingkan bangunan tanpa dilatasi dalam kondisi Kinerja Batas Ultimit
elevasi Drift Δm antar tingkat arah sumbu x Drift Δm antar tingkat arah sumbu y
dengan tanpa
dengan tanpa
dilatasi mm dilatasi mm
dilatasi mm dilatasi mm
39 51.28
12.11 29.81
13.22 34.5
126.46 23.56
110.92 22.92
33.21 42.29
22.27 35.30
31.42 30.5
45.68 14.31
36.71 12.53
28.1 57.22
19.92 42.65
36.31 26.5
59.43 11.80
46.89 13.65
23.3 50.57
24.15 56.11
9.11 22.5
60.85 25.40
45.48 24.44
18.5 81.65
16.37 72.09
47.93 16.1
59.14 44.94
64.48 81.62
14 97.39
41.31 73.62
75.40 13.5
37.05 31.74
48.91 38.26
9 37.74
27.83 48.36
37.61 8.3
42.05 23.28
28.85 42.63
7.1 29.31
46.36 23.92
32.73 5
37.11 27.09
31.56 45.41
4.5 26.59
28.67 32.01
24.84
Dari hasil penggunaan program untuk bangunan yang memakai dilatasi didapat perhitungan gaya geser dasar adalah sebagai berikut :
Berat total bangunan W
t
= 60014,473 kN Untuk T
1
= 1,62 maka C = 0,478 maka:
Untuk arah x V
xek
=
C
x
I R
w
t
=
0,478 x 1 5,5
60014,473 = 5215,80 kN Untuk arah sumbu y
Universitas Sumatera Utara
123
V
yek
=
C
y
R
W
t
=
0,478 x 1 5.5
60014,473 = 5215,80 kN Selanjutnya nilai gaya geser yang didapat dari output software analisa
struktur dengan dilatasi, yaitu : V
xs
= 4105,97 kN V
ys
= 4674,17 kN Maka untuk arah x :
untuk arah y :
.......... 8
, 8
, 8
, 80
, 5215
97 ,
4105 8
, V
V
xek xs
OK ≥
≥ ≥
.......... 8
, 9
, 8
, 80
, 5215
17 ,
4674 8
, V
V
yek ys
OK ≥
≥ ≥
Sehingga perbandingan gaya geser dasar statik ekivalen dengan respon dinamik untuk arah x adalah 2.5 tanpa dilatasi dan 0.8 dilatasi ,
sedangkan untuk arah y adalah 2.9 tanpa dilatasi , dan 0.9 dilatasi , maka didapat bahwa gaya geser dasar dari bangunan tanpa dilatasi
memiliki gaya geser yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan yang memakai dilatasi.
IV.4 Checking beam column joint terhadap geser