Latar Belakang Analisis biaya industri mainan edukatif dari kayu studi kasus CV Omocha Toys Bogor, dan Atham Toys, Tangerang

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kinerja total industri mainan Indonesia sebelum krisis moneter cukup baik. Hal tersebut diindikasikan dari pertumbuhan industri mainan pada periode 1989-1996 yang meningkat sebesar 60. Fenomena pertumbuhan tersebut disebabkan peningkatan permintaan pasar dunia Dianawati 2003. Resesi global yang terjadi serta ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi Indonesia pada tahun akhir tahun 1997 menyebabkan ketidakpercayaan terhadap kepastian pemenuhan order, sehingga importir beralih ke negara-negara lain yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan total industri mainan Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah industri mainan yang menurun dari 52 industri mainan skala besar dan 106 industri mainan skala kecil pada tahun 1998 menjadi 43 industri mainan skala besar dan 95 industri mainan skala kecil pada tahun 2000 sumber BPS 1998 dan 2000. Mulai pulihnya keadaan politik dan ekonomi dalam negeri menyebabkan industri mainan pun mulai kembali membaik. Pertumbuhan ekspor mainan meningkat dari 209,75 juta pada tahun 2006 menjadi 277,83 juta pada tahun 2008 sumber BPS 2007 dan 2008. Salah satu bahan baku yang banyak digunakan oleh industri mainan di Indonesia adalah kayu dan kayu olahan. Sifat kayu seperti kemudahan dalam proses pengerjaannya, awet, dan aman dalam penggunaanya karena tidak mengandung zat kimia yang berbahaya, merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kayu dipilih sebagai bahan baku mainan anak. Disamping itu, produk mainan kayu juga memiliki peminat yang cukup tinggi khususnya produk mainan kayu yang memiliki nilai edukasi atau disebut juga dengan mainan edukatif dari kayu. Sejak diberlakukannya Asean-China Free Trade Area ACFTA pada tahun 2010 membuat impor tarif sama dengan nol sehingga jumlah produk mainan kayu asal Cina yang masuk ke Indonesia menjadi meningkat. Walaupun demikian akibat minimnya standar keamanan dan kesehatan mainan buatan Cina 2 membuat masyarakat tetap memilih mainan kayu asal Indonesia 1 . Dilain pihak, untuk menjaga kelangsungan dan daya saing industri mainan kayu di Indonesia perlu dilakukan analisis biaya produksi mainan edukatif berbahan kayu dan MDF, sehingga industri mainan kayu dapat mengetahui biaya produksi, harga pokok mainan, tingkat Break Even Point BEP, dan tingkat profitabilitas dari industri mainan edukatif dari kayu. CV Omocha Toys dan Atham Toys dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan mainan edukatif dari kayu dan MDF Medium Density Fiberboard.

1.2. Tujuan Penelitian