Keadaan Umum Perusahaan Proses Produksi

BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. CV Omocha Toys

CV Omocha Toys merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan dan penjualan mainan edukatif. Mainan edukatif yang diproduksi oleh CV Omocha Toys pada umumnya berbahan baku kayu dan MDF Medium Density Fiberboard.

4.1.1. Keadaan Umum Perusahaan

CV Omocha Toys tergolong industri berorientasi pada tenaga kerja berdasarkan penggolongan lokasi usaha, karena lokasi berdirinya pabrik di daerah sekitar pemukiman para pekerjanya. Sedangkan menurut proses produksinya CV Omocha Toys tergolong sebagai industri hilir, karena produk yang dihasilkannya bisa langsung digunakan oleh konsumen. CV Omocha Toys didirikan oleh Yuni Yoyok. Ketertarikan Yuni terhadap mainan edukatif berawal dari berita di sebuah tabloid. Pada awalnya Yuni menjual mainan edukatif sendiri secara “kaki lima” di setiap hari minggu, sedangkan hari biasa Yuni berjualan dari pintu ke pintu, ke TK, RA, dan play group di Kota Bogor. Akibat tingkat penjualan yang terus bertambah, maka Yuni mulai merasa perlu mempunyai showroom dan tempat produksi yang lebih mumpuni, sehingga Yuni pun memberanikan diri untuk menyewa tempat di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Bogor. Internet menjadi salah satu sarana yang digunakan oleh Yuni untuk menawarkan barang-barang hasil produksinya. Tawaran berbagai pihak untuk menjadi distributor produk-produk mainan edukatif yang diproduksi oleh Yuni, semakin membuat CV Omocha Toys terus berkembang menjadi seperti saat ini. Modal CV Omocha Toys berasal dari uang pribadi pemilik perusahaan. Nilai investasi CV Omocha Toys sebesar Rp 319,15 juta investasi terbesar dialokasikan dalam pembelian tanah untuk workshop sebesar Rp 150 juta. Pembangunan workshop merupakan investasi terbesar berikutnya dengan nilai Rp 60 juta diikuti oleh pembelian mesin produksi Rp 51,15 juta, alat angkut Rp 40 27 juta dan sarana prasarana sebesar Rp 18 juta. CV Omocha Toys berlokasi di Griya Melati Blok A4 No. 12A14 Bubulak, Bogor Barat, Jawa Barat 16115 Indonesia.

4.1.2. Proses Produksi

Proses produksi pembuatan mainan edukatif di CV Omocha Toys dibagi menjadi 2 yaitu proses pembuatan balok dan proses pembuatan maze dan puzzle. Proses pembuatan balok dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan proses pembuatan maze dan puzzle terlihat pada Gambar 4. Pada Gambar 3 terlihat proses produksi mainan balok kayu di CV Omocha Toys dimulai dengan memilah bahan baku yang tepat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku kayu. Bahan baku kayu yang digunakan CV Omocha Toys berupa kayu utuh dan kadang pula menggunakan limbah dari industri kayu, kayu yang digunakan biasanaya jenis kayu pinus, karet dan sungkai atau jati belanda. Limbah industri kayu yang didapatkan memiliki spesifikasi ukuran yang tidak seragam dan juga memiliki cacat-cacat akibat proses industri, sehingga pemilahan kayu sebagai bahan baku menjadi sangat penting. Proses setelah pemilahan kayu adalah proses penyerutan dengan planer atau jika ukuran tebal sudah memenuhi bahan baku kayu langsung dipotong dengan menggunakan tabel saw. Kayu dipotong sesuai ukuran dan bentuk yang diinginkan dan memerhatikan spilasi pemotongan sebesar 4 mm. Pengamplasan Perakitan Gambar 2 Proses produksi balok 30 dan 42. Kayu yang telah terpotong menjadi bagian-bagian kecil kemudian diamplas dengan menggunakan belt sander untuk menghilangkan sifat tajam pada 28 ujung permukaan kayu. Proses selanjutnya bagian kayu diamplas menggunakan tangan untuk menghaluskan permukaan kayu sebelum memasuki proses pengecatan. Pengecatan di CV Omocha Toys dilakukan 2 tahap yaitu pemberian warna dasar, pemberian warna utama. Sebelum kayu diberi warna utama kayu diamplas untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan debu yang menempel. Setelah pemberian warna utama maka kayu diberi melamine agar terlihat lebih mengkilat dan cat yang telah diberikan menjadi lebih menempel pada kayu. Sebelum dilakukan proses pengepakan atau packing dilakukan terlebih dahulu proses perakitan produk, setelah produk dirakit maka produk akan dipacking dengan menggunakan bungkus plastik. Gambar 3 Alur proses pembuatan balok 41, balok 30 di CV Omocha Toys Sumber: Pengamatan langsung di CV Omocha Toys. Pada pembuatan puzzle dan maze bahan baku yaitu MDF ukuran 122 cm x 244 cm x 0,3 cm atau ukuran 122 cm x 244 cmx 0,6 cm dipotong berdasarkan ukuran yang ditentukan yaitu 20 cm x 30cm sampai ukuran 30 cm x 30 cm. Mesin scroll saw digunakan sebagai pemotong MDF, sehingga MDF dipotong membentuk alur pada maze dan bagian-bagian yang kecil atau kepingan puzzle Pemotongan bahan baku kayu menjadi bentuk tertentu dengan hand jig saw, scroll saw. Pemotongan bahan baku kayu menjadi ukuran panjang dan lebar yang diinginkan dengan menggunakan tabel saw Pemilahan bahan baku dengan cara manual Pengamplasan bahan dengan menggunakan belt sander dan amplas manual Penyerutan dengan planer untuk mendapatkan ketebalan yang diinginkan Pemberian warna dasar dengan mengunakan sprayer Coating dengan menggunakan sprayer Pemberian warna utama dengan menggunakan sprayer Packing dengan menggunakan pemotong packing dan pemanas packing Perakitan secara manual Pengamplasan dengan menggunakan Amplas tangan 29 atau maze. Setelah proses pemotongan maka ujung wadah puzzle atau maze diamplas dengan menggunakan belt sander. Amplas tangan digunakan untuk kepingan-kepingan puzzle atau maze. Proses pengamplasan bertujuan agar sudut- sudut tajam pada puzzle atau maze menjadi tumpul. Proses perakitan dilakukan secara manual setelah permukaan puzzle atau maze tidak tajam dan proses terakhir adalah proses packing puzzle maupun maze dengan menggunakan packing plastik dan pemanas packing. Untuk lebih jelas proses pembuatan puzzle dan maze dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Alur proses produksi maze dan puzzle di CV Omocha Toys Sumber: pengamatan langsung di CV Omocha Toys Desember 2010. Pemotongan dengan scroll saw Penempelan stiker Gambar 5 Proses produksi puzzle dan maze. Pemotongan MDF menjadi ukuran yang diinginkan dengan menggunakan tabel saw Penempelan stiker secara manual Pemotongan dengan scroll saw Penempelan alas secara manual Penumpulan ujung dengan belt sander dan amplas manual Perakitan secara manual Packing secara manual 30

4.1.3. Sistem Ketenagakerjaan