2. Fungsi BAL bagi kesehatan
Organ mulut, lambung dan usus kaya akan mikroflora alami yang menghuninya, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Esofagus dan lambung
memiliki jenis mikroflora yang hampir sama. Namun, variasi jumlah dan jenis mikrofloranya meningkat sepanjang saluran pencernaan dengan konsentrasi
tertinggi di bagian kolon Lambert dan Hull, 1996. Lambert dan Hull 1996 juga menyatakan bahwa cairan lambung hanya mengandung sejumlah kecil
bakteri dan kamir, yaitu 10
2
-10
5
ml saat mencerna. Namun setelah pencernaan selesai, jumlah bakterinya meningkat 100-1000 kali dari jumlah awalnya.
Peningkatan jumlah ini dapat disebabkan adanya mikroflora yang ikut masuk bersama makanan.
Beberapa jenis BAL yang mendominasi lambung dan usus adalah Lactococcus
, Lactobacillus spp., Leuconostoc dan Bifidobacterium Lambert dan Hull, 1996. Beberapa pengaruh positif dari BAL di saluran pencernaan
adalah: 1 metabolik, nutritif, protektif, imunitas; 2 penggunaan karbohidrat dan fermentasi protein; 3 metabolisme asam empedu dan kolestrol; 4
metabolisme lignan dan isoflavon; dan 5 menghambat bakteri patogen Nestel, 1996.
Definisi bakteri probiotik menurut Donohue et al. 1998 adalah bakteri hidup, baik kultur tunggal maupun campuran, yang memiliki pengaruh
menguntungkan bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis BAL yang termasuk kelompok probiotik adalah Lactobacillus, Leuconostoc, Pediococcus dan
Streptococcus . Salah satu karakter penting yang harus dimiliki bakteri
probiotik adalah non invasif. Hal ini dapat dilihat melalui penelitian in vitro terhadap kemampuan mikroba tersebut dalam merusak integritas mukosa usus
dan kemampuannya mempenetrasi sel usus. Degradasi mukosa usus juga dapat dijadikan parameter toksisitas mikroba dimana bakteri yang tidak
mendegradasi lapisan mukosa usus dianggap tidak invasif. Mikroflora usus yang stabil dengan pola fermentasi normal dan ketahanan pada pH rendah
sangat penting untuk melindungi lapisan mukosa usus dari luka. Beberapa jenis penyakit dan masalah kesehatan yang dapat dibantu
dikurangi oleh BAL adalah intoleransi laktosa, infeksi enterik, diare, diare
akibat obat antibiotik, konstipasi dan kanker usus Salminen et al., 1998. Kemampuan BAL untuk menempel di permukaan mukosa usus, bersaing
dengan mikroflora lainnya dan produksi senyawa antibakteri menyebabkannya dapat bersaing dengan patogen lain yang merugikan dan
tahan terhadap asam dan cairan empedu Lambert dan Hull, 1996. Berdasarkan hasil pengujian secara in vitro menggunakan Caco-2 cells
terhadap beberapa jenis BAL, kemampuan invasif dari BAL terhadap perangkat pengujian tidak ditemukan Donohue dan Salminen, 1996. Hal ini
menunjukkan bahwa kolonisasi BAL di mukosa usus bersifat aman, tidak merusak dinding glikoprotein yang merupakan pelindung mukosa usus
sehingga tidak berpenetrasi ke dalam sel sehingga dapat dikateogrikan sebagai probiotik.
3. Lactobacillus sp.