2. Model Dinamik untuk Interaksi Multispesies
Generalisasi dari model dinamik Lotka-Voltera klasik dari n-spesies yang berinteraksi dapat dinyatakan dengan
1
, 1, 2,3..
n i
i i
ij j
j
dx x r
x dt
i
α
=
⎛ ⎞
= +
⎜ ⎟
⎝ ⎠
=
∑
3
3.
Titik Kritis critical point
Analisis sistem persamaan differensial sistem dua spesies sering digunakan untuk menentukan solusi yang tidak berubah terhadap waktu, yaitu untuk tiap
, =
= dt
dy dt
dx
. Titik kritis , y
x dari sistem dapat diperoleh dengan menentukan
, =
= dt
dy dt
dx 4
Sedangkan untuk interaksi tiga spesies titik kritis
, ,
x y z
∗
dapat diperoleh dengan menentukan
0, 0,
dx dt dy dt
dz dt =
= = 5
4.
Kontruksi Matrik Jacobi
Dengan melakukan pelinieran pada persamaan interaksi dua spesies maka diperoleh matriks Jacobi berikut
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
∂ ∂
∂ ∂
∂ ∂
∂ ∂
=
2 2
1 2
2 1
1 1
x f
x f
x f
x f
J
i
6 Sedangkan untuk interaksi tiga spesies diperoleh matrik Jacobi
1 1
1 1
2 3
2 2
2 1
2 3
3 3
3 1
2 3
i
f f
f x
x x
f f
f J
x x
x f
f f
x x
x ⎡
⎤ ∂
∂ ∂
⎢ ⎥
∂ ∂
∂ ⎢
⎥ ⎢
⎥ ∂
∂ ∂
= ⎢ ⎥
∂ ∂
∂ ⎢
⎥ ⎢
⎥ ∂
∂ ∂
⎢ ⎥
∂ ∂
∂ ⎣
⎦ 7
5.
Vektor Eigen dan Nilai Eigen
Diberikan matrik dengan koefisien konstan J berukuran n
n × dan SPD homogen berikut:
Jx x
= ,
x x
= 8
Suatu vektor
tak nol
x dalam ruang
n
ℜ
disebut vektor eigen dari J jika untuk suatu skalar
λ
berlaku:
x Jx
λ
=
9 Nilai skalar
λ
dinamakan nilai eigen dari J. Untuk mencari nilai eigen
λ
dari matrik J maka persamaan 9 dapat ditulis kembali sebagai:
= −
x I
J
λ 10
Dengan I matrik diagonal satuan. Persamaan 10 mempunyai solusi tak nol jika dan hanya jika
det =
− =
− =
I J
I J
p λ
λ λ
11 Persamaan 11 disebut persamaan karakteristik dari matrik Jacobi.
5. Model Dinamik Lotka-Volterra Untuk Interaksi Dua Spesies
Model mangsa-pemangsa klasik yang telah banyak dikenal adalah model Lotka-Volterra untuk dua spesies, yaitu:
dxy cy
dt dy
bxy ax
dt dx
+ −
= −
= 12
Keterangan: a :
menunjukkan kelahiran rata-rata dari mangsa tanpa adanya pemangsa. b :
merupakan jumlah mangsa yang dimangsa oleh pemangsa. c:
menunjukkan angka kematian pemangsa secara alami tanpa pengaruh ada atau tidak adanya mangsa.
d : menunjukkan jumlah kelahiran dari pemangsa yang dipengaruhi oleh adanya mangsa.
Pada model mangsa-pemangsa dua spesies di atas, misalkan x menyatakan banyaknya spesies sebagai mangsa di level pertama pada waktu t, y menyatakan banyaknya spesies sebagai pemangsa
di level dua pada waktu t. Dari persamaan tersebut perubahan laju populasi spesies x dipengaruhi oleh tingkat reproduksi yaitu laju pertumbuhan alami spesies tersebut. Kemudian terjadi proses
pemangsaan terhadap spesies x oleh spesies y, sehingga efek yang ditimbulkan dari pemangsaan tersebut akan mempengaruhi laju populasi spesies x. Perubahan laju populasi spesies y dipengaruhi
oleh laju kematian alami yang terjadi tanpa kehadiran spesies x sebagai mangsanya. Laju pemangsaan spesies x juga bergantung pada kontak atau bertemunya mangsa dan pemangsa.
Ada lima tahap yang dilakukan untuk menganalisis kondisi kastabilan pada model tersebut antara lain:
1. menentukan titk kritis
2. mengkontruksi matrik komunitas Jacobian dan mengevaluasinya di titik kritis yang
telah diperoleh. matrik komunitas menyatakan efek dari spesies ke-j terhadap spesies ke-i di sekitar titik kritisnya
3. Menentukan nilai eigen dan menganalisis kondisi kestabilan
4. Menentukan orbit kestabilan
5. Menafsirkan secara ekologis.
6. Analisis Model Dinamik untuk Interaksi Dua Spesies Penentuan titik kritis