Produsen Pedagang Penerima Pedagang PemotongPengecer Pedagang Pemborong Total Marjin

74 kerja yang dikeluarkan terdiri dari biaya pemotongan yaitu sebesar Rp 40.000ekor dan biaya penjualan potongan hasil ternak di pasar yaitu sebesar Rp 125.000hari. Tabel 14. Struktur Biaya, Besar Biaya dan Marjin Pemasaran pada Setiap Lembaga dan Saluran Pemasaran Ternak Sapi Potong PT GGLC di Wilayah DKI Jakarta Selama Bulan Mei 2006 Lembaga Pemasaran Saluran I Saluran II Rpkg bobot hidup Rpkg bobot hidup

1. Produsen

Harga jual 17.074,47 93,76 17.056,16 84,75

2. Pedagang Penerima

1. Harga beli 17.074,47 94,05 17.056,16 87,88 2. Biaya pemasaran a. Biaya transportasi 300,00 1,52 300,00 1,51 b. Biaya tenaga kerja 15,53 0,08 15,53 0,08 c. Biaya retribusi RPH 5,00 0,03 5,19 0,03 d. Biaya pakan 40,02 0,20 41,50 0,21 e. Biaya perawatan kandang 12,01 0,06 12,45 0,06 Total 372,56 1,89 374,67 1,88 3. Marjin keuntungan 763,04 3,87 775,12 3,90 4. Marjin pemasaran 1.135,60 5,76 1.149,80 5,78 5. Harga jual 18.210,08 92,35 18.205,96 91,53

3. Pedagang PemotongPengecer

1. Harga beli 18.210,08 94,70 18.205,96 95,21 2. Biaya pemasaran a. Biaya transportasi 100,06 0,51 103,76 0,52 b. Biaya tenaga kerja 162,55 0,82 168,78 0,85 c. Biaya retribusi RPH 92,06 0,47 95,46 0,48 d. Biaya retribusi pasar 4,29 0,02 6,43 0,03 e. Biaya sewa kios 3,55 0,02 4,61 0,02 Total 362,51 1,84 379,05 1,88 3. Marjin keuntungan 1.145,67 5,81 1.305,69 6,56 4. Marjin pemasaran 1.508,18 7,65 1.684,73 8,47 5. Harga jual 19.718,26 100,00 19.890,69 100,00

4. Pedagang Pemborong

1. Harga beli 19.890,69 95,21 2. Biaya pemasaran a. Biaya transportasi 3,46 0,02 b. Biaya tenaga kerja 7,78 0,04 c. Biaya retribusi pasar 0,93 0,00 d. Biaya sewa kios 0,56 0,00 Total 12,73 0,06 3. Marjin keuntungan 222,32 1,10 4. Marjin pemasaran 235,06 1,17 5. Harga jual 20.125,75 100,00

5. Total Marjin

Pemasaran 2.643,78 13,41 3.069,59 15,42 Biaya lain yang dikeluarkan oleh pedagang pemotongpengecer adalah biaya transportasi sebesar Rp 50.000hari, biaya retribusi RPH sebesar Rp 48.500ekor, 75 biaya retribusi pasar sebesar Rp 4000hari dan biaya sewa kios. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pemborong adalah biaya transportasi yaitu sebesar Rp 50.000hari, biaya tenaga kerja yaitu sebesar Rp 75.000hari, biaya retribusi pasar yaitu sebesar Rp 9.000hari dan biaya sewa kios sebesar Rp 1.666.666tahun. Farmer’s share yang diterima oleh produsen pada saluran I adalah sebesar 86,59 artinya produsen menerima harga sebesar 86,59 dari harga yang dibayarkan konsumen Rp 19.718,26kg bobot hidup, sedangkan sisanya dinikmati oleh lembaga pemasaran yang terlibat. Farmer’s share yang diterima produsen pada saluran II adalah sebesar 84,75 dari harga yang dibayarkan oleh konsumen yaitu sebesar Rp 20.125,75kg bobot hidup. Farmer’s share pada saluran I lebih besar daripada saluran II karena pada saluran II rantai pemasarannya lebih panjang dan lembaga pemasaran yang terlibat lebih banyak. Total marjin pemasaran pada saluran I dan II masing-masing sebesar Rp 2.643,78kg bobot hidup 46,27 dan Rp 3.069,59kg bobot hidup 53,73. Total marjin pemasaran pada saluran II lebih besar bila dibandingkan saluran I, karena lembaga pemasaran yang terlibat lebih banyak. Berdasarkan Rpkg bobot hidup, maka marjin keuntungan yang diterima oleh pedagang pemotongpengecer pada saluran II lebih besar Rp 1.305,69kg bobot hidup bila dibandingkan saluran I Rp 1.135,60kg bobot hidup. Namun berdasarkan total volume penjualan maka pedagang penerima lebih menyukai saluran I karena total keuntungan yang didapat lebih besar Rp 59.499.226. Berdasarkan satuan Rpkg bobot hidup, maka saluran II memiliki total marjin pemasaran yang paling tinggi 53,73. Namun berdasarkan total volume penjualan maka saluran I total marjin pemasaran yang diterima oleh lembaga pemasaran adalah yang paling besar yaitu: Rp 222.051.082. Efisiensi pemasaran juga bisa diukur melalui kesesuaian antara keuntungan yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan. Rasio keuntunganbiaya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 menunjukkan bahwa keuntungan yang diterima oleh pedagang penerima pada saluran I adalah sebesar Rp 763,04kg bobot hidup dan biaya pemasaran yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 372,56kg bobot hidup. Sehingga rasio keuntunganbiaya pemasaran yang diterima adalah sebesar 1,048, lebih kecil bila rasio keuntunganbiaya pemasaran yang diterima pada saluran II yaitu sebesar 2,069. Hal ini disebabkan pada saluran II keuntungan yang diterima lebih besar yaitu 76 sebesar Rp 775,12kg bobot hidup dan biaya pemasaran yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 374,67kg bobot hidup. Tabel 15. Keuntungan, Biaya Pemasaran dan Rasio KeuntunganBiaya Pemasaran pada Masing-masing Lembaga dan Saluran Pemasaran Ternak Sapi Potong PT GGLC di Wilayah DKI Jakarta Lembaga Pemasaran Saluran Pemasaran I II

1. Pedagang Penerima