PENDAHULUAN A. Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat,Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Plastik merupakan bahan kemasan yang sangat digemari dan banyak digunakan pada zaman modern ini, sehingga permintaan terhadap plastik terus meningkat. Menurut Roach 2003, konsumsi dunia plastik pada tahun 2001 yaitu sebesar 500 Milyar sampai 1 Triliyun kantong. Informasi lain menunjukkan bahwa konsumsi plastik dunia sebanyak 5 juta ton per tahun pada dekade 50-an dan sekarang penggunaan plastik tersebut mencapai 100 juta ton per tahun. Oleh karena itu peningkatan konsumsi plastik mencapai 20 per tahun Anonim a , 2006. Situasi tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan bahaya pemakaian plastik yang memiliki sifat tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga penumpukan plastik terjadi dan dapat merusak lingkungan Martono et al., 2002. Menurut Kristanto 2002, bahan yang mengandung senyawa kimia tertentu sebagai bahan berbahaya dan beracun jika dilepaskan ke lingkungan, maka akan mengakibatkan pencemaran sungai, tanah maupun udara dan akhirnya dapat menurunkan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh penumpukan plastik yang tidak dapat didegradasi dapat dikurangi dengan mencari atau membuat plastik alternatif yang ramah lingkungan dan dapat terurai secara alami. Plastik alternatif ini dapat dibuat dengan bahan yang berasal dari pertanian seperti pati yang berasal dari singkong, sagu, ataupun jagung sebagai substratnya. Pada penelitian kali ini bahan yang digunakan adalah pati sagu sebagai substrat dan Ralstonia eutropha sebagai mikroorganismenya. Penggunaan sagu sebagai substrat dilakukan karena persediaan sagu di Indonesia cukup banyak dimana Indonesia memiliki areal sagu terbesar di dunia dengan luas areal sekitar 1.128.000 hektar atau 51,3 dari 2.201.000 hektar areal sagu dunia, namun pemanfaatannya belum maksimal Abner dan Miftahorrahman, 2002. Selain itu, penggunaan sagu sebagai substrat dimaksudkan untuk menurunkan biaya produksi bioplastik yang relatif tinggi. Poli- β-Hidroksialkanoat PHA merupakan salah satu poliester yang memiliki kekuatan dan kekerasan yang baik, serta dapat divariasikan untuk berbagai penggunaan dengan cara mengubah komposisinya. PHA pun telah memiliki image atau citra plastik yang dapat didegradasi secara biologis dan kompatibel. Penelitian terdahulu telah mencoba membuat plastik dengan minyak sawit sebagai substratnya, Ralstonia eutropha sebagai mikroorganisme, serta Dimetil Ftalat DMF dan Dietil Glikol DEG sebagai pemlastisnya. Plastik hasil penelitian tersebut kemudian diuji tingkat biodegradabilitasnya dalam media padat buatan tanah. Pengujian biodegradsi tersebut menghasilkan kesimpulam bahwa penambahan pemlastis dalam pembuatan plastik berpengaruh terhadap tingkat degradasi plastik yaitu menurunkan tingkat degradabilitas plastik. PHA yang ditambah pemlastis DMF lebih sulit didegradasi dibandingkan dengan PHA yang ditambah pemlastis DEG. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah CO 2 yang dihasilkan oleh PHA+DEG dan PHA+DMF berturut-turut sebesar 38,75 mg dan 36,54 mg Santo, 2003. Pada penelitian terdahulu, tanah yang digunakan sebagai media degradasi yaitu tanah tanpa adanya perlakuan. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini dicoba menggunakan tanah dengan dua perlakuan yaitu tanah dengan penambahan lumpur dan tanah tanpa penambahan lumpur. Lumpur yang digunakan adalah lumpur sawah, karena lumpur sawah memiliki sifat yang mirip dengan tanah dimana lumpur tersebut merupakan tanah yang tergenang akan tetapi jenis mikroorganisme yang hidup di dalamnya yaitu jasad renik anaerob fakultatif. Jadi dengan penambahan lumpur dimaksudkan untuk menambah variasi mikroorganisme yang dapat mendegradasi bioplastik. Plastik yang diuji biodegradasinya adalah plastik dengan penambahan pemlastis DMF 25, DEG 20 dan PEG 30 yang merupakan plastik terbaik hasil penelitian sebelumnya Juari, 2006; Delvia, 2007 dan Rais, 2007.

B. Tujuan

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1 . Mengetahui pengaruh penambahan lumpur pada media tanah terhadap laju biodegradasi bioplastik PHA. 2 . Mengetahui pengaruh penambahan pemlastis Dimetil Ftalat DMF, Dietil Glikol DEG dan Polietilen Glikol PEG terhadap biodegradasi bioplastik PHA.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Dokumen yang terkait

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksialkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat dan Dietil Glikol dalam Media Padat Buatan

0 11 77

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksi Alkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dietil Glikol dan Dimetil Ftalat pada Media Cair Buatan

0 8 77

Pengaruh Konsentrasi Pemlastis Dietil Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 7 94

Kajian Pengaruh Penambahan Dietilen Glikol sebagai Pemlastis pada Karakteristik Bioplastik dari Poli-Beta-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstronia eutropha pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu

0 13 96

Pembuatan Bioplastik Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Yang Dihasilkan Oleh Rastonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu Dengan Pemlastis Isopropil Palmitat

1 12 98

Pengaruh Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat, Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Dalam Proses Biodegradasi Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Pada Media Air Secara Aerobik

2 35 109

Pengaruh Penambahan Pemlastis Polietilen Glikol 400, Dietilen Glikol, dan Dimetil Ftalat terhadap Proses Biodegradasi Bioplastik Poli- -hidroksialkanoat pada Media Cair dengan Udara Terlimitasi

2 14 76

Karakterisasi Bioplastik Poli-Hidroksialkanoat (Pha) dengan Penambahan Polioksietilen-(20)-Sorbitan Monolaurat Sebagai Pemlastis

5 42 97

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-β-Hidroksialkanoat (PHA) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat Dietil Glikol Dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

0 8 79

Pengaruh konsentrasi pemlastis dietil glikol terhadap karakteristik bioplastik dari polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada substrat hidrolisat minyak sawit

0 4 3