Ralstonia eutropha Pemlastis TINJAUAN PUSTAKA A.

Menurut Dawes dan Sutherland 1976, PHA tergolong homopolimer mikroba linier yang tersusun atas monomer yang sama. Holmes 1986 menyatakan bahwa PHB dan kopolimer-kopolimernya dapat didegradasi secara sempurna oleh berbagai bakteri dan jamur menjadi karbondioksida, air dan energi. Enzim ekstraseluler yang dikeluarkan oleh organisme akan membelah molekul PHB di permukaan polimer. Selain itu, membran lipida bakteri mengandung dua PHB depolimerase spesifik yang berbeda. Enzim yang satu dapat memecah polimer berbobot molekul tinggi menjadi dimer, sedangkan enzim yang lainnya memecah dimer menjadi monomer. Poli- β-Hidroksibutirat PHB adalah termoplastik biodegradable yang disintesis oleh mikroorganisme. Di dalam sel, PHB adalah cadangan makanan intraseluler yang disintesis selama kondisi pertumbuhan tidak seimbang. Beberapa bakteri mampu mensintesis dan mengakumulasi PHB selama fase pertumbuhan stasioner saat sel kekurangan zat nutrisi tetapi sumber karbon berlebih. Toshiomi,1997. PHB adalah materi atau bahan dengan berbagai sifat yang diinginkan, contohnya serat kaca glass fiber yang ditambahkan dapat meningkatkan kekuatan tarik. PHB juga sesuai untuk jaringan tubuh manusia dan memiliki sifat barrier atau menghambat terhadap gas yang serupa dengan film-film pelapis yang terbaik. PHB bersifat biodegradable dan apabila dicampurkan dengan polimer yang bukan biodegradable dapat menghasilkan plastik biodegradable bioplastik Toshiomi, 1997.

C. Ralstonia eutropha

Bakteri Ralstonia eutropha dahulu lebih dikenal dengan nama Alcaligenes eutrophus . Genus bakteri Ralstonia eutropha mampu menyimpan PHB dalam jumlah yang cukup besar menurut Schlegel dan Gottschalk, 1962 yang dikutif dalam Lafferty, 1988. Ralstonia eutropha merupakan bakteri kemoautotrof fakultatif yang dapat mengakumulasi PHA sebagai cadangan energi dalam kondisi kultur yang mengandung sedikit mineral atau oksigen. Akumulasi PHA terjadi setelah kondisi keterbatasan oksigen terjadi. Bobot kering sel dan perolehan PHA lebih tinggi pada kondisi keterbatasan oksigen dibandingkan kondisi keterbatasan amonium. Ralstonia eutropha mampu mengakumulasi hingga 80 polimer dalam bobot kering sel Chakraborty, 2004. Ralstonia eutropha berbentuk batang, batang bulat maupun bulat dengan diameter 0,5-1,0 mikrometer dan panjang 0,5-2,6 mikrometer. Koloni Ralstonia eutropha pada nutrient agar tidak berwarna, uji oksidase dan katalase positif dan biasanya tidak menghidrolisis selulosa, gelatin dan DNA Ishizaki dan Tanaka, 1991.

D. Pemlastis

Pemlastis adalah bahan kimia dengan bobot molekul kecil yang tidak mudah menguap. Penambahan pemlastis dimaksudkan untuk memperbaiki sifat plastik sehingga dapat mengakibatkan terjadinya modifikasi pada susunan tiga dimensi molekul, menurunkan gaya tarik intermolekul, meningkatkan mobilitas rantai dan menurunkan Tg glass transition temperature bahan amorf Cuq, 1997. Dimetil Ftalat DMF dapat larut dalam alkohol, eter dan kloroform serta memiliki titik didih 134-138 o C. penampakan Dimetil Ftalat adalah tidak berwarna dan tidak berbau MERCK, 1999. Struktur kimia Dimetil Ftalat dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur Dimetil Ftalat MERCK, 1999 Dietil Glikol DEG merupakan pemlastis dengan senyawa yang tidak berwarna, hampir tidak berbau, higroskopik dan memiliki rasa manis yang tajam, dan titik didih 244-245 o C. Dietil Glikol dapat bercampur dengan air, alkohol, eter, aseton, etilen glikol, dan tidak dapat bercampur dengan karbon tetraklorida, benzene dan toluene MERCK, 1999. Struktur kimia DEG dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Struktur DEG MERCK, 1999 Polietilen Glikol PEG merupakan golongan senyawa polieter dari etilen oksida. Rumus umum PEG adalah C 2n H 4n+2 O n+1 dengan bobot molekul rata-rata sesuai dengan angka yang tertera setelahnya. PEG 400 misalnya, memiliki bobot molekul rata-rata 400 gmol atau berkisar antara 380-420 gmol Anonim b , 2006. Struktur kimia PEG dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Struktur PEG MERCK, 1999

E. Tanah dan Mikroorganisme Pendegradasi

Dokumen yang terkait

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksialkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat dan Dietil Glikol dalam Media Padat Buatan

0 11 77

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksi Alkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dietil Glikol dan Dimetil Ftalat pada Media Cair Buatan

0 8 77

Pengaruh Konsentrasi Pemlastis Dietil Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 7 94

Kajian Pengaruh Penambahan Dietilen Glikol sebagai Pemlastis pada Karakteristik Bioplastik dari Poli-Beta-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstronia eutropha pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu

0 13 96

Pembuatan Bioplastik Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Yang Dihasilkan Oleh Rastonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu Dengan Pemlastis Isopropil Palmitat

1 12 98

Pengaruh Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat, Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Dalam Proses Biodegradasi Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Pada Media Air Secara Aerobik

2 35 109

Pengaruh Penambahan Pemlastis Polietilen Glikol 400, Dietilen Glikol, dan Dimetil Ftalat terhadap Proses Biodegradasi Bioplastik Poli- -hidroksialkanoat pada Media Cair dengan Udara Terlimitasi

2 14 76

Karakterisasi Bioplastik Poli-Hidroksialkanoat (Pha) dengan Penambahan Polioksietilen-(20)-Sorbitan Monolaurat Sebagai Pemlastis

5 42 97

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-β-Hidroksialkanoat (PHA) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat Dietil Glikol Dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

0 8 79

Pengaruh konsentrasi pemlastis dietil glikol terhadap karakteristik bioplastik dari polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada substrat hidrolisat minyak sawit

0 4 3