Poli- TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Substrat Pati Sagu Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik yang terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa mempunyai struktur rantai lurus dengan ikatan α-1,4-D-glukosa sedangkan amilopektin selain mempunyai rantai lurus juga mempunyai cabang dengan ikatan α-1,6-D-glukosa sebanyak 4-5 dari berat total Winarno, 1989. Sirup glukosa hidrolisat pati adalah cairan jernih dan kental dengan komponen utama glukosa dan diperoleh dari hidrolisa pati dengan cara kimia atau enzimatik SNI 01-2978-1992. Konversi pati secara enzimatis terdiri dari dua tahap, yaitu likuifikasi dan sakarifikasi. Likuifikasi terjadi setelah gelatinisasi dengan adanya aktifitas enzim α-amilase yang memecah ikatan α-1,4 dibagian dalam rantai polisakarida secara acak sampai menghasilkan glukosa, maltosa, maltodekstrin dan α-limit dekstrin. Sakarifikasi dengan enzim amiloglukosidase AMG selanjutnya akan mengubah maltodekstrin menjadi glukosa. Tidak seperti likuifikasi yang hanya memakan waktu sekitar 60 menit, sakarifikasi biasanya memakan waktu yang lebih lama yaitu 24-96 jam.

B. Poli-

β-Hidroksialkanoat Poli- β-Hidroksialkanoat PHA adalah suatu famili poliester termoplastis bermolekul tinggi yang terbentuk secara alami atau melalui cara bioteknologi khusus Utz et al., 1991 . Menurut Lee dan Choi 1999, PHA terbagi dalam dua kelompok berdasarkan jumlah unit monomernya yaitu PHA berantai pendek Short-chain-length yang terdiri dari 3 sampai 5 atom karbon dan PHA berantai panjang Medium-chain-length yang terdiri dari 6 sampai 14 atom karbon. Struktur molekul PHA dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur PHA Atkinson dan Mavituna, 1991 Timmins et al. 1993 menyatakan bahwa PHA dibentuk dalam sitoplasma sel dalam bentuk granula yang sebagian dapat menjadi kristal dan sebagian lagi tidak. Granula tersebut mengandung PHA depolimerase yang terdapat dalam membran protein atau pada sitoplasma yang menyebabkan terjadinya degradasi polimer. PHA memiliki karakterisktik kimia dan fisik yang dibutuhkan bagi penggunaannya sebagai termoplastik komersial. Polimer ini dapat digunakan lebih lanjut melalui pencetakan larutan maupun pelelehan untuk membentuk serat, film, plastik fleksibel dan plastik rigid. Kelompok poliester PHA terdiri atas: 1 poli- β-hidroksibutirat PHB denga metil sebagai gugus alkilnya, 2 poli- β-hidroksivalerat PHV dengan etil sebagai alkilnya, 3 poli- β-hidroksikaproat PHC dengan propil sebagai gugus alkilnya, 4 poli- β-hidroksiheptanoat PHH dengan butil sebagai gugus alkilnya, 5 poli- β-hidroksioktanoat PHO dengan pentil sebagai gugus alkilnya, 6 poli- β-hidroksinonanoat PHN dengan heksil sebagai gugus alkilnya, 7 poli-β- hidroksidekanoat PHD dengan heptil sebagai gugus alkilnya, 8 poli- β- hidroksiundekanoat PHUD dengan oktil sebagai gugus alkilnya, dan 9 poli- β- hidroksidodekanoat PHOD dengan nonil sebagai gugus alkilnya Atkinson dan Mavituna, 1991. Menurut Ayorinde et al. 1998, galur-galur bakteri yang dikenal dapat memproduksi PHA adalah Pseodomonas oleovorans, Alcaligenes extorquens dan Pseudomonas cepacia . Galur-galur bakteri tersebut dan sumber karbon yang digunakan sangat berpengaruh terhadap PHA yang dihasilkan. PHA yang paling banyak diteliti secara intensif adalah poli- β- hidroksibutirat PHB serta kopolimer poli- β-hidroksivalerat PHB-co-PHV. Menurut Dawes dan Sutherland 1976, PHA tergolong homopolimer mikroba linier yang tersusun atas monomer yang sama. Holmes 1986 menyatakan bahwa PHB dan kopolimer-kopolimernya dapat didegradasi secara sempurna oleh berbagai bakteri dan jamur menjadi karbondioksida, air dan energi. Enzim ekstraseluler yang dikeluarkan oleh organisme akan membelah molekul PHB di permukaan polimer. Selain itu, membran lipida bakteri mengandung dua PHB depolimerase spesifik yang berbeda. Enzim yang satu dapat memecah polimer berbobot molekul tinggi menjadi dimer, sedangkan enzim yang lainnya memecah dimer menjadi monomer. Poli- β-Hidroksibutirat PHB adalah termoplastik biodegradable yang disintesis oleh mikroorganisme. Di dalam sel, PHB adalah cadangan makanan intraseluler yang disintesis selama kondisi pertumbuhan tidak seimbang. Beberapa bakteri mampu mensintesis dan mengakumulasi PHB selama fase pertumbuhan stasioner saat sel kekurangan zat nutrisi tetapi sumber karbon berlebih. Toshiomi,1997. PHB adalah materi atau bahan dengan berbagai sifat yang diinginkan, contohnya serat kaca glass fiber yang ditambahkan dapat meningkatkan kekuatan tarik. PHB juga sesuai untuk jaringan tubuh manusia dan memiliki sifat barrier atau menghambat terhadap gas yang serupa dengan film-film pelapis yang terbaik. PHB bersifat biodegradable dan apabila dicampurkan dengan polimer yang bukan biodegradable dapat menghasilkan plastik biodegradable bioplastik Toshiomi, 1997.

C. Ralstonia eutropha

Dokumen yang terkait

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksialkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat dan Dietil Glikol dalam Media Padat Buatan

0 11 77

Kajian Biodegradasi Bioplastik Poli-B-Hidroksi Alkanoat dengan Penambahan Pemlastis Dietil Glikol dan Dimetil Ftalat pada Media Cair Buatan

0 8 77

Pengaruh Konsentrasi Pemlastis Dietil Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 7 94

Kajian Pengaruh Penambahan Dietilen Glikol sebagai Pemlastis pada Karakteristik Bioplastik dari Poli-Beta-Hidroksialkanoat (PHA) yang Dihasilkan Ralstronia eutropha pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu

0 13 96

Pembuatan Bioplastik Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Yang Dihasilkan Oleh Rastonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu Dengan Pemlastis Isopropil Palmitat

1 12 98

Pengaruh Penambahan Pemlastis Dimetil Ftalat, Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Dalam Proses Biodegradasi Poli-Β-Hidroksialkanoat (Pha) Pada Media Air Secara Aerobik

2 35 109

Pengaruh Penambahan Pemlastis Polietilen Glikol 400, Dietilen Glikol, dan Dimetil Ftalat terhadap Proses Biodegradasi Bioplastik Poli- -hidroksialkanoat pada Media Cair dengan Udara Terlimitasi

2 14 76

Karakterisasi Bioplastik Poli-Hidroksialkanoat (Pha) dengan Penambahan Polioksietilen-(20)-Sorbitan Monolaurat Sebagai Pemlastis

5 42 97

Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-β-Hidroksialkanoat (PHA) Dengan Pemlastis Dimetil Ftalat Dietil Glikol Dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah Yang Berbeda

0 8 79

Pengaruh konsentrasi pemlastis dietil glikol terhadap karakteristik bioplastik dari polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada substrat hidrolisat minyak sawit

0 4 3