Model
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL pola searah yang terdiri atas tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari tiga
ulangan. Model rancangan menurut Steel dan Torrie 1993 :
Y
ij
= µ + P
i
+ ε
ij
Keterangan : Y
ij
= nilai pengamatan waktu peletakan telur, jumlah telur per induk, persentase jumlah telur per induk pada oviposisi hari pertama dan
hari kedua, akumulasi telur sampai oviposisi hari kedua, bobot telur pada oviposisi hari pertama dan hari kedua serta bobot telur per
induk pada ulangan ke-j dan jenis kandang ke-i µ
= rataan umum P
i
= pengaruh jenis kandang ke-i ; i=1, 2, 3 ε
ij
= galat percobaan pada ulangan ke-j dari jenis kandang ke-i ; j=1, 2, 3.
Peubah yang Diamati 1. Waktu Peletakan Telur hari.
Waktu peletakan telur adalah waktu yang dibutuhkan ngengat betina untuk meletakkan telur sampai tidak menghasilkan telur lagi.
2. Jumlah Telur per Induk butir.
Jumlah telur dihitung secara manual untuk setiap kandang dari masing- masing perlakuan. Setiap hari telur dikoleksi sampai ngengat betina tidak
menghasilkan telur lagi.
3. Persentase Jumlah Telur per Induk pada Oviposisi Hari Pertama .
Persentase ini didapatkan setelah diketahui jumlah telur yang dihasilkan pada oviposisi hari pertama dibagi dengan jumlah telur total yang dihasilkan
oleh induk dan dikali dengan 100.
4. Persentase Jumlah Telur per Induk pada Oviposisi Hari Kedua .
Persentase ini didapatkan setelah diketahui jumlah telur yang dihasilkan pada oviposisi hari kedua dibagi dengan jumlah telur total yang dihasilkan
oleh induk dan dikali dengan 100.
5. Akumulasi Telur per Induk sampai Oviposisi Hari Kedua .
Akumulasi telur dihitung dengan cara menjumlahkan jumlah telur yang dioviposisikan pada hari pertama dan kedua dibagi dengan jumlah telur
keseluruhan dan dikalikan 100.
6. Rataan Bobot Telur pada Oviposisi Hari Pertama miligram.
Dihitung dengan cara menimbang telur per induk yang dihasilkan pada oviposisi hari pertama.
7. Rataan Bobot Telur pada Oviposisi Hari Kedua miligram.
Rataan bobot
telur dihitung dengan cara menimbang telur per induk yang
dihasilkan pada oviposisi hari kedua.
8. Rataan Bobot Telur per Induk miligram.
Penimbangan telur dilakukan setelah proses perhitungan jumlah telur, dengan cara menimbang telur per induk dibagi jumlah telur per induk akan diperoleh
rataan bobot telur.
9. Waktu Penetasan Telur hari.
Lamanya telur menetas dihitung dari waktu pada saat induk meletakkan telur oviposisi sampai telur menetas.
10. Persentase Daya Tetas. Persentase daya tetas dihitung berdasarkan jumlah