Bakteri Coli Colifekal BAHAN DAN METODE

k. TSS Total Suspended Solid

Zat padat tersuspensi Total Suspended Solid adalah semua zat padat pasir, lumpur, dan tanah liat atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup biotik seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati abiotik seperti detritus dan partikel- partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna. Sebaran zat padat tersuspensi di laut antara lain dipengaruhi oleh masukan yang berasal dari darat melalui aliran sungai, ataupun dari udara dan perpindahan karena resuspensi endapan akibat pengikisan Sastrawijaya, 1991.

l. Kandungan Organik Substrat

Substrat dikeringkan dan diayak, kemudian tanah atau substrat ditimbang sebanyak 0,5 gram, dimasukkan dalam erlenmeyer 250 ml, ditambahkan 5 ml Kalium bikromat K 2 Cr 2 O 7 IN. Kemudian ditambahkan l0 ml H 2 SO 4 pekat dan dibiarkan selama 30 menit, ditambahkan 100 ml aquadest, 5 ml asam posphat H 3 PO 4 85 2,5 ml NaFe 4, 5 tetes diphenil amino. Kemudian dititrasi dengan Fe NH 4 SO 4 0,5 N dicatat volume titrasi yang merupakan hasil dan hitung kandungan organik substrat.

m. Bakteri Coli Colifekal

Sampel air yang diperiksa, diambil dan dimasukkan ke dalam botol sampel yang sudah disterilkan, kemudian ditutup dengan tutup botol yang Universitas Sumatera Utara steril dan diawetkan dengan es biasa atau es kering CO 2 a. Uji pendugaan Presumptive Test. selanjutnya dilakukan tahap: b. Uji penegasan Confirmed Test. c. Uji lengkap Completed Test. Hasil analisis yang didapatkan disesuaikan dengan tabel yang memberikan The Most Probable Number atau Angka Perkiraan Terdekat, yang tergantung dari kombinasi tabung positif yang mengandung bakteri coli dan negatif yang tidak mengandung dari tahap test. Angka tersebut tidak menunjukkan konsentrasi yang sebenarnya, tetapi berlaku sebagai angka penunjuk coli tinja. Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia berserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisika, Kimia dan Biologi Perairan No Paramater Fisika-Kimia- Biologi Satuan Alat Tempat Pengukuran 1 Suhu Air Termometer Air Raksa C In – situ 2 BOD mgL 3 Metoda Winkler Lab. Kimia Puslit USU 3 COD mgL Refluks Titrimetri Lab. Kimia Puslit USU 4 pH Air - Ph Meter In – situ 5 DO mgL Metoda Winkler Lab. Kimia Puslit USU 6 Nitrat mgL Spektrofotometri Lab. Kimia Puslit USU 7 Fosfat mgL Spektrofotometri Lab. Kimia Puslit USU 8 Substrat Organik - Lab. Kimia Puslit USU 9 Total Coliform Jml 100 ml MPN Lab.Mikrobiologi USU III.5 Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet Secara prinsip metode Storet adalah membandingkan antar data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Untuk Danau Siais, peruntukannya adalah air golongan I karena Danau Siais juga dipakai untuk sumber air minum. Cara Universitas Sumatera Utara menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai dari United State Environmental Protection Agency JS- EPA dengan mengklasifikasikan mutu air dalam 4 kelas yaitu: 1. Kelas A: Baik sekali, skor = 0 memenuhi baku mutu 2. Kelas B: Baik, skor = 1 sd -10 tercemar ringan 3. Kelas C : Sedang, skor = -11 sd -30 tercemar sedang 4. Kelas D: Buruk, skor -31 tercemar berat Prosedur penggunaan: a. Dilakukan pengumpulan data kualitas air dan debit air sehingga membentuk data. b. Dibandingkan data hasil pengukuran dan masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air. c. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran baku mutu maka diberi skor 0. d. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air hasil pengukuran baku mutu maka diberi skor, dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Penentuan Sistem Nilai untuk Menentukan Status Mutu Air Jumlah Paramater Parameter Nilai Fisika Kimia Biologi 10 Maksimum Minimum Rata-rata -1 -1 -3 -2 -2 -6 -3 -3 -9 10 Maksimum Minumum Rata-Rata -2 -2 -6 -4 -4 -12 -6 -6 -18 e. Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai. Universitas Sumatera Utara III.6 Analisis Data Data yang diperoleh, diolah dengan menghitung kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Wiener, indeks equabilitas, indeks similaritas dan analisis korelasi Pearson, dengan persamaan sebagai berikut :

a. Kepadatan Populasi K