Stasiun II Stasiun III Statiun IV Statiun V

b. Stasiun II

Stasiun ini terletak di dekat penyalaian ikan di sebelah timur Danau Siais. Secara geografis terletak pada 1 19’51,2” LU 98 59’43,9” BT Gambar 3.6 Stasiun 2 Danau Siais

c. Stasiun III

Stasiun ini terletak di tengah Danau Siais dan stasiun ini merupakan letak yang paling dalam. Secara geografis terletak pada 1 19’14,5” LU 98 59’8,9” BT Gambar 3.7 Stasiun 3 Danau Siais Universitas Sumatera Utara

d. Statiun IV

Stasiun ini terletak di bagian pinggir dari seberang Danau Siais. Secara geografis terletak pada 1 18’8,1” LU 99 1’30,5” BT Gambar 3.8 Stasiun 4 Danau Siais

e. Statiun V

Stasiun ini berada di pinggir Danau Siais dan merupakan tempat bersandarnya perahu masyarakat yang ada di sekitar Danau Siasis . Di sekitar lokasi ini juga terdapat pemukiman penduduk. Secara Geografis Terletak Pada 1 18’12,8” LU 99 00’48,4” BT Gambar 3.9 Stasiun 5 Danau Siais Universitas Sumatera Utara III.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah pH meter, termometer, keping sechii, Lamnot, Eckman Grabb, pipet tetes, erlenmeyer 125 ml, split, ember 5 liter, botol film, cool box, tali plastik, plastik 5 kg, lakban, kertas label, pensil, spidol, botol alkohol dan GPS. Sedangkan bahan yang digunakan adalah MnSO 4 , KOHKI, H 2 SO 4 , Na 2 S 2 O 3 , alkohol dan amilum. III.3 Metode Pengambilan Sampel Sampel makrozoobentos diambil menggunakan jala surber apabila lokasi pengambilan sampel dangkal dan menggunakan Eckman grabb jika lokasi pengambilan sampel dalam Jala surber diletakkan di dasar danau, kemudian substrat dikeruk sehingga makrozoobentos terjaring dalam jala sedangkan pengambilan sampel dengan Eckman grabb dilakukan dengan cara menurunkannya hingga ke dasar danau dengan kondisi terbuka. Pada saat mencapai dasar danau, pemberat diturunkan sehingga Eckman grabb menutup bersamaan dengan masuknya substrat. Sampel yang didapat disortir menggunakan tangan untuk sampel yang berukuran besar dan metode pengapungan untuk sampel berukuran kecil yang tidak bisa disortir. Sampel dibersihkan dengan air dan direndam dengan formalin 4 selama 1 hari, kemudian dicuci dan dikeringkan, sampel dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah diisi alkohol 70 sebagai pengawet, lalu diberi label. Sampel dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan Edmonson 1959 dan Pennak 1978. Universitas Sumatera Utara III.4 Pengukuran Faktor Fisika dan Kimia Perairan Metode dan alat ukur yang digunakan untuk menganalisa faktor fisika dan kimia dalam penelitian ini:

a. Suhu Air C Diukur dengan Termometer Air Raksa