BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Ekosistem Danau
Ditinjau dari kedudukannya, ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu air diam misalnya kolam, dana dan waduk serta air yang mengalir
misalnya sungai. Air diam digolongkan sebagai perairan lentik sedangkan air yang mengalir deras disebut lotik Barus, 2004. Danau adalah sejumlah air tawar atau
asin yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai atau karena adanya mata air Anonim,
2009:id.wikipedia.orgwikiDanau. Menurut Jorgensen 1989 perairan danau merupakan salah satu bentuk ekosistem air tawar yang ada di permukaan bumi,
Secara fisik, danau merupakan suatu tempat yang luas, mempunyai air yang tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu, selanjutnya Wulandari 2006 mengatakan
danau adalah badan air yang dikelilingi daratan dan dikelompokkan sebagai salah sata jenis lahan basah. Danau digolongkan ke dalam lahan basah alami bersama hutan
mangrove, rawa gambut, rawa air tawar, padang lemon dan terumbu karang. Berdasarkan keadaan nutrisinya, Payne 1986 menggolongkan danau
menjadi 3 jenis yaitu: a.
Danau Oligotrofik yaitu danau yang mengandung sedikit nutrien miskin nutrien, biasanya dalam dan produktivitas primernya rendah. Sedimen pada
bagian dasar kebanyakan mengandung senyawa anorganik dan konsentrasi oksigen pada bagian hipolimnion tinggi. Walaupun jumlah organisme pada
danau ini rendah tetapi keanekaragaman spesies tinggi. b.
Danau Eutrofik, yaitu danau yang mengandung banyak nutrien kaya nutrien, khususnya nitrat dan fosfor yang menyebabkan pertumbuhan algae dan
tumbuhan akuatik lainnya meningkat. Dengan demikian produktivitas primer
5
Universitas Sumatera Utara
pada danau ini tinggi dan konsentrasi oksigen rendah. Walaupun jumlah dan biomassa organisme pada danau ini tinggi tetapi keanekaragaman spesies rendah.
c. Danau Distrofik, yaitu danau yang memperoleh sejumlah bahan-bahan organik
dari luar danau, khususnya senyawa-senyawa asam yang menyebabkan air berwarna coklat. Produktivitas primer pada danau ini rendah, yang umumnya
berasal dari hasil fotosintesa plankton. Tipe danau distrofik ini juga sedikit mengandung nutrien dan pada bagian hipolimnion terjadi defisit oksigen. Suatu
danau berlumpur mewakili bentuk danau distrofik. Odum 1994 menyatakan bahwa danau terdiri dari 3 zona yaitu:
a. Zona litoral, yaitu daerah perairan dangkal penetrasi cahaya sampai ke dasar.
b. Zona limnetik, yaitu daerah air terbuka sampai kedalaman penetrasi cahaya
yang efektif. c.
Zona profundal, yaitu merupakan bagian dasar dan daerah air yang dalam yang tidak tercapai oleh penetrasi cahaya efektif.
Danau mempunyai fungsi ekonomi yang sangat tinggi. Salah satu fungsi danau adalah perikanan, baik budidaya maupun perikanan tangkap. Danau juga penting dari
sisi tata air antara lain mencegah kekeringan dan banjir dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih, baik untuk minum, irigasi maupun industri. Dengan demikian
danau mempunyai fungsi sebagai penyangga kehidupan. Penjagaan kebersihan sumber-sumber air danau, danau itu sendiri dan saluran-saluran keluarnya secara
otomatis menjamin tersedianya air bersih di sepanjang alirannya.
II.2 Ekosistem Danau Siais