genetik berkontribusi terhadap terjadinya hipertensi. Penelitian kasus-kontrol secara langsung membuktikan adanya hubungan antara alel spesifik dari
beberapa gen terhadap hipertensi esensial dan sedikitnya sebanyak 25 sampai 30 gen yang diduga berkontribusi dalam proses terjadinya
hipertensi.
24,25
Suatu penelitian yang relatif kecil, keturunan dari ibu yang hipertensi selama kehamilan mereka dan tetap menderita hipertensi setelah melahirkan
dan tekanan darah tetap tinggi selama awal sampai akhir masa remaja dinandingkan keturunan ibu yang memiliki tekanan darah normal selama
kehamilan dan sesudahnya.
14
2.4. Hubungan profil lipid terhadap kejadian hipertensi pada remaja
Peningkatan kolesterol sangat berhubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Sejumlah penelitian mengindentifikasi faktor risiko
yang sangat berpotensi terhadap penyakit kardiovaskular termasuk salah satunya peningkatan konsentrasi total kolesterol, trigliserida, kolesterol low-
density lipoprotein LDL, dan penurunan konsentrasi high-density lipoprotein HDL yang dihubungkan dengan kelainan vaskular termasuk peningkatan
tekanan darah. Studi autopsi yang dilakukan oleh Pathobiological Determinants of Atherosclerosis in Youth PDAY dan Bogalusa Heart Study,
menunjukkan bahwa proses aterosklerotik sudah terjadi sejak masa kanak- kanak. Penelitian ini menemukan adanya penimbunan makrofag lipid dan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
proliferasi sel-sel otot polos vaskular yang kemudian bermigrasi ke intima arterial dan membentuk lesi yang disebut fibrous plaque. Lesi ini yang bisa
menyebabkan infark miokard dan stroke iskemik yang dipengaruhi oleh obstruksi lumen arterial atau plaque yang ruptur akibat substansi yang
dihasilkan trombogenik.
6
Bogalusa Heart Study menginvestigasi bahwa adanya hubungan antara beberapa faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti
dislipidemia, tekanan darah tinggi, dan obesitas, serta didapatkan 70 remaja yang mengalami kelainan kardiovaskular yang diakibatkan oleh
dislipidemia.
6
Lipid plasma terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas, bisa berasal dari eksogen makanan dan endogen sintesis
lemak endogen. Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid yang penting karena berhubungan dengan proses aterogenesis. Lipid tidak dapat
larut dalam plasma sehingga lipid berikatan dengan protein sebagai mekanisme transpor dalam serum. Ikatan ini menghasilkan empat kelas
utama lipoprotein: kilomikron, very low-density lipoprotein VLDL, low- density lipoprotein LDL dan high-density lipoprotein HDL. Kadar relatif lipid
dan protein berbeda-beda pada setiap kelas tersebut, LDL memiliki kadar kolesterol yang paling tinggi, kilomikron, dan VLDL kaya akan trigliserida dan
HDL kaya akan protein.
26
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
American Heart Association AHA merekomendasikan pemantauan kadar kolesterol anak dan remaja dengan riwayat orang tua yang menderita
penyakit kardiovaskular atau adanya riwayat hiperkolesterolemia pada keluarga. Skrining pada remaja terhadap kadar kolesterol darah yang tinggi
dilihat pada satu atau beberapa faktor risiko yaitu hipertensi, merokok, gaya hidup, obesitas, asupan alkohol yang berlebihan, serta pengobatan yang
dihubungkan dengan hiperlipidemia, penyakit seperti diabetes melitus, atau sindrom nefrotik.
27
Profil lipid puasa lebih memberikan informasi yang lengkap pada kadar kolesterol anak. Pemeriksaan profil lipid yang terdiri dari kolesterol
total, trigliserida, kolesterol HDL, serta kolesterol LDL yaitu dengan mempuasakan remaja makan atau minum selama 12 jam. Berdasarkan
panduan AHA pada National Cholesterol Education Program NCEP, kadar kolesterol dan LDL terbagi atas normal, border line, dan tinggi yang
diperlihatkan pada tabel 3 di bawah ini, sedangkan kadar HDL normal di atas 35 mgdL dan trigliserida di bawah 150 mgdL.
Pengukuran kadar LDL dapat diukur pada serum atau plasma tetapi biasanya ditentukan secara tidak
langsung dengan menggunakan formula Friedewald: LDL = kolesterol total - HDL kolesterol + [trigliserida5].
6,28
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 2.3. Kadar kolesterol pada anak dan remaja 2-19 tahun.
6,28
Kategori Persentil
Kolesterol Total mgdL
LDL mgdL
Normal 75
170 110
Borderline 75-95
170–199 110–129
Tinggi 95
200 130
Tujuan jangka panjang pemeriksaan profil lipid adalah mengidentifikasi anak dan remaja terhadap kadar kolesterol yang berisiko tinggi terhadap
terjadinya penyakit arteri koroner CAD pada saat dewasa.
29
Berdasarkan panduan terbaru yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics
AAP, pengukuran profil lipid sudah bisa dimulai sejak usia 2 tahun pada anak dengan overweight, obesitas, anak dengan hipertensi, diabetes melitus,
atau pada anak dengan riwayat orang tua dislipidemia atau pada penyakit arteri koroner dini CAD.
6
Pengukuran profil lipid pada anak atau remaja yang tidak dipuasakan dapat diperoleh, tetapi bisa membuat kerancuan kadar kolesterol HDL,
sehingga dibutuhkan verifikasi dengan nilai profil lipid puasa jika nilai dari kolesterol total 170 mgdL. Pemeriksaan ulang profil lipid juga diperlukan
jika didapati nilai tidak normal agar dapat mempertimbangkan nilai rata-rata dari dua pemeriksaan dalam pengambilan keputusan secara klinis dan hal ini
tergantung pada konsentrasi kolesterol dan intervensi yang tepat dapat dimulai dan dapat dilihat pada gambar 1.
30
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Jika kolesterol HDL terdeteksi rendah, kemudian penderita harus diberi konseling tentang merokok, asupan makanan rendah lemak,
aktivitas fisik dalam mengurangi berat badan jika overweight. Untuk pasien 10 tahun dan dengan kolesterol LDL 190 mgdL
atau 160 mgdL dengan faktor risiko +, jika strategi diet tidak mencapai tujuan, intervensi secara farmakologi dapat dipertimbangkan.
Gambar 2.1. Alur klasifikasi, edukasi, dan follow-up pada anak berdasarkan kadar kolesterol LDL. Modifikasi dari Highlights of the Report of the Expert Panel on Blood
Cholesterol Level in Children an Adolescents
Normal Kolesterol LDL
110 mgdL
Borderline Kolesterol LDL
110-129
Tinggi Kolesterol LDL
≥130 mgdL
Kolesterol HDL 35 mgdL
Ulangi analisis lipoprotein
dan pengukuran sebelumnya
kemudian ambil rata-ratanya
Normal Kolesterol LDL
110 mgdL
Borderline Kolesterol LDL
110-129 mgdL
Ulangi analisis lipoprotein dalam waktu 5 tahun,
edukasi tentang pola makan
yang dianjurkan dan pengurangan faktor
risiko
Penatalaksanaan faktor risiko
dengan menjalankan strategi I diet intervensi
faktor risiko lain, reevaluasi status
dalam 1 tahun
Lakukan evaluasi secara klinis anamnesis,
pemeriksaan fisik, laboratorium
Evaluasi penyebab sekunder
Evaluasi kelainan dalam keluarga dengan
melakukan skrining pada semua anggota keluarga
Dilakukan intervensi secara intensif dengan
menjalankan strategi I diet, kemudian strategi II
diet sehingga tercapai kolesterol LDL:
Minimal: 130 mgdL Id
l 110 dL
Persisten Kolesterol LDL
≥130 mgdL
Penilaian risiko dengan riwayat keluarga hiperkolesterolemia dan prematur cardiovascular disease
Analisis Lipoprotein Puasa
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2.5. Kerangka Konseptual