BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain
Penelitian ini bersifat cross-sectional, untuk mengetahui perbedaan terhadap tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa penyakit
hipertensi pada orang tua.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Soposurung kecamatan Balige selama bulan Januari-Februari 2012.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi target adalah remaja berusia 15 sampai 18 tahun. Populasi terjangkau adalah populasi target yang berusia 15 sampai 18 tahun yang
berada di SMA Negeri 2 Soposurung kecamatan Balige. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.4.1. Kriteria Inklusi - Usia 15 sampai 18 tahun
- Remaja dengan berat badan normal - Remaja dengan riwayat dan tanpa hipertensipada orang tua
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.4.2. Kriteria Eksklusi -
Remaja merokok - Menderita penyakit kronis yang dapat mengganggu terhadap
penilaian tekanan darah anak, misalnya sindroma nefrotik, gomerulonefritis akut, penyakit keganasan, kelainan
kardiovaskular, penyakit jantung serta kelainan endokrin.
3.5. Besar Sampel
Besar sampel dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis terhadap rerata dua populasi independen:
31
Zα + Z
β
. S
d
n1 = n2= 2
X
1
-X
2
n = besar sampel α = 0,05 Z
α
= 1,96 β = 0,20 Z
β
= 0, 842 Simpang baku dari rerata selisih S
d
untuk remaja dengan orang tua = 3.6
32
X
1
- X
2
= perbedaan klinis yang diinginkan = 2 Dari rumus di atas, didapat besar sampel masing-masing kelompok anak
dengan orang tua hipertensi minimal sebesar 34 orang dan untuk anak dengan orang tua normotensi minimal sebesar 34 orang setiap kelompok.
2
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.6. Persetujuan Informed Consent
Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1. Cara Kerja
1. Dilakukan pembagian kuesioner pada remaja SMA Negeri 2 Soposorung, dan dilakukan pencatatan data pribadi terhadap sampel yang bersedia
ikut serta dalam penelitian. 2. Dilakukan pengukuran berat badan BB serta tinggi badan TB pada
masing-masing sampel. Berat badan ditentukan dengan menggunakan alat penimbang Camry yang telah ditera sebelumnya dengan kapasitas
sampai 125 kg. Pencatatan dilakukan dalam kg dengan desimal sensitif sampai 0.1 kg. Semua sampel penelitian ditimbang tanpa sepatu atau
alas kaki, hanya pakaian sehari-hari saja. 3. Tinggi badan diukur dengan alat microtoa 2 M terbuat dari metal, dengan
ketepatan 0.5 cm. Tinggi badan di ukur pada posisi tegak lurus menghadap ke depan tanpa alas kaki, tumit dan bokong menempel pada
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
dinding. Untuk melihat angka pada pengukuran tinggi badan, pembatas microtoa ditarik tegak lurus dan tepat di atas kepala, selanjutnya dinilai
status antropometrinya. 4. Status gizi ditentukan dengan penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dengan menggunakan standar baku NCHS WHO CDC tahun 2000 diklasifikasikan status gizi yaitu gizi baik bila berat badan
tinggi badan 90 – 110. 5. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer
air raksa dengan ukuran cuff yang disesuaikan dengan usia. Pengukuran tekanan darah diukur dalam keadaan istirahat yaitu dengan meletakkan
cuff pada lengan kanan atas dengan jarak 2 sampai 3 cm dari fossa cubiti. Tekanan darah diukur dalam posisi duduk dengan posisi kaki tidak
menggantung, diukur 3 kali dengan intervaln 10 sampai 15 menit, kemudian diambil rata-rata tekanan darah sistolik maupun tekanan darah
diastolik. 6. Pemeriksaan profil lipid dengan menggunakan kolesterol tes, dengan
merek Cardio chek dan telah disahkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan sensitivitas 97 dan spesifisitas 95. Pemeriksaan
dilakukan dengan menusuk jari tangan sampel dengan lanset kemudian darah yang keluar diambil dengan menggunakan pipet kapiler
dimasukkan ke dalam strip yang telah dihubungkan dengan alat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
pengukurnya, kemudian ditunggu selama 3 menit dan nilai kolesterol HDL, LDL dan trigliserida, Sebelum dilakukan pemeriksaan profil lipid,
sampel dipuasakan terlebih dahulu selama 12 jam.
3.8.2. Alur penelitian
Gambar 2.3. Alur penelitian
3.9. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Remaja dengan riwayat hipertensi Nominal dikotom
pada orang tua
Variabel tergantung Skala
Tekanan darah remaja Numerik
Profil lipid remaja Numerik
Populasi terjangkau yang
memenuhi kriteria inklusi
Kelompok orang tua dengan hipertensi
Kelompok orang tua non hipertensi
Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tekanan darah,
profil lipid Pemeriksaan berat badan,
tinggi badan, tekanan darah, profil lipid
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.10. Definisi Operasional
1. Remaja adalah usia 15-18 tahun yang sedang duduk di bangku SMA dan belum menikah.
2. Riwayat hipertensi pada orang tua adalah orang tua yang pernah mengalami hipertensi atau tidak yang telah ditegakkan diagnosisnya oleh
dokter. 3. Tekanan darah adalah nilai yang didapatkan setelah dilakukan
pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa, pengukuran tekanan darah diukur dalam keadaan istirahat yaitu
dalam posisi duduk dengan posisi kaki tidak menggantung, diukur 3 kali dengan interval 10 sampai 15 menit, yang terdiri dari tekanan darah
sistolik dan diastolik. 4. Profil lipid anak adalah nilai yang diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan
profil lipid dengan menggunakan alat kolesterol cek dengan merek Cardio chek dan telah disahkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
dengan sensitivitas 97 dan spesifisitas 95 yang terdiri dari kolesterol total, kolesterol HDL, serta trigliserida dengan nilai normal untuk kolesterol
di bawah 170 mgdL, nilai normal untuk HDL adalah lebih besar sama dengan 35 mgdL, nilai normal untuk trigliserida adalah lebih kecil sama
dengan 150 mgdL dan kolesterol LDL di bawah 110 mgdL.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.11. Pengolahan dan Analisa Data