23
Semakin produktif suatu organisasi, semakin baik keuntungan kompetitifnya karena suatu biaya untuk memproduksi suatu unit output menjadi lebih rendah.
Produktivitas lebih baik bukan selalu berarti lebih banyak yang dihasilkan, bisa saja lebih sedikit orang lebih sedikit uang atau waktu yang digunakan untuk
memproduksi jumlah yang sama, untuk mengukur produktivitas tenaga kerja adalah total biaya sumber daya per unit output, atau produktivitas adalah ukuran
dari kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan
tersebut Mathis dan Jackson 2001:82 . Produktivitas dirumuskan sebagai perbandingan antara jumlah hasil
produksi dengan satuan waktu. Dalam hal ini yang diukur adalah produktivitas karyawan dengan mengunakan rumus :
t N
as produtivit
=
Keterangan : N = jumlah hasil produksi
t = satuan waktu Handoko 2002 : 213
2.3.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja
Produktifitas pada tingkatan perorangan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat nyata ataupun yang tidak nyata, misalnya saja alat-alat, perlengkapan,
kondisi lingkungan kerja, proses-proses, pengetahuan tentang pekerjaanya dan motivasi Putti 1987 : 13.
Menurut Anoraga 1997:56-60, Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja, adalah :
24
a. Pekerjaan yang menarik Apabila karyawan merasa senang akan suatu pekerjaan dan merasakan
pekerjaan itu menarik, maka hasil pekerjaan karyawan tersebut akan memuaskan. Jadi rasa senang dengan suatu pekerjaan merupakan hal pendukung
adanya peningkatkan mutu dari hasil produksi. b. Upah yang baik
Dengan terpenuhinya upah dengan baik, maka akan berdampak pada rasa kecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik bagi karyawan itu sendiri
maupun bagi keluarganya. Selain itu karyawan akan merasa dibutuhkan oleh perusahaan dan karyawan membutuhkan pekerjaan itu, maka akan ada timbal
balik yang selaras. c. Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan.
Keamanan dan perlindungan akan terjadinya kecelakaan kerja, kerusakan dan peningkatan pemeliharaan alat–alat kerja, kerusakan alat kerja dan
kecelakaan dalam bekerja dapat dicegah dengan adanya penyelengaraan pendidikan dan pelatihan tentang kesehatan keselamatan kerja.
d. Penghayatan atas maksud dan makna dalam pekerjaan Lingkungan atau suasana kerja yang baik.
Lingkungan kerja penerangan, ketenagan, perangkat kerja, sirkulasi udara yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada semua pihak baik
pada karyawan, piminan atau hasil pekerjaan. f. Promosi dan pengembangan diri karyawan sejalan dengan perkembangan
perusahaan.
25
Karyawan akan merasa bangga bila perusahaan dimana dia bekerja mengalami kemajuan yang pesat, apalagi karyawan tersebut sampai terkenal di
masyarakat. Timbulnya rasa bangga itu merupakan suatu keuntungan juga bagi perusahaan, karena secara langsung maupun tidak langsung karyawan tersebut
membawa promosi perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik dimata masyarakat.
g. Keterlibatan karyawan dalam dalam kegiatan organisasi Diikutsertakanya karyawan dalam organisasi di perusahaan, maka
karyawan akan merasa dibutuhkan dalam perusahaan, dan karyawan akan merasa mempunyai perusahaan. Hal itu akan menimbulkan kecintaan karyawan
terhadap perusahaan, maka produktivatas karyawan akan meningkat. h. Pengertian atau simpati atas persoalan-persoalan pribadi.
Pemimpin harus dapat mengadakan pendekatan secara kekeluargaan atau dari hati kehati dengan karyawan. Hal ini akan menimbulkan motifasi kerja
yang akan meningkatkan dan produktivitas kerja karyawan. i. Kesetiaan pada pimpinan dalam diri karyawan
Kesetiaan pada pemimpin dan pada diri karyawan merupakan dasar terhadap kepercayaan terhadap perusahaan.
Seorang karyawan akan dikatakan produktif bila mampu menghasilkan produk atau hasil yang lebih banyak dibanding dengan karyawan lain dalam
satuan waktu yang sama. Ukuran produktivitas kerja juga ditunjukan bila karyawan dapat menyelesaikan pekerjaaan dalam satuan waktu yang telah
distandarkan.
26
2.3.2 Hasil Kerja