Industri Batik Semarangan di Kota Semarang

33

2.4.2 Industri Batik Semarangan di Kota Semarang

Kebudayaan dan kesenian dari luar diserap, disaring, dipadukan dengan kebudayaan yang telah ada, sehingga kemudian lahirlah karya-karya baru dengan keunikan, keindahan dan kepribadian tersendiri. Mengingat sarana yang melimpah misalnya. Zat pewarna nilo, soga, dan lain-lain tumbuh-tumbuhan ini tumbuh di bumi Indonesia khususnya pulau Jawa, Tenaga manusia yang telaten dan punya kepercayaan yang kuat begitu banyak maka seni batik tumbuh dan berkembang secara pesat seirama dengan daerah masing- masing, sehingga banyak daerah sebagai penghasil batik Riyanto 2002: 5. Industri batik Indonesia yang mulai berkembang seiring dengan Boomingnya batik akhir-akhir ini, menjadi momentum berkembangnya batik Semarangan. Industri batik semarangan di kota Semarang yang setelah lama vakum, pada tahun 2005 muncul nama Umi S Adi Susilo yang aktif menghidupkan aktifitas pembatikan dan membentuk sangar kerajinan batik yang bernama Batik Semarang 16. Pada tahun 2007, lahir usaha batik dengan nama Batik Semarang Indah di Kampung Batik, kemudian di tahun yang sama muncul usaha batik Kinanti, batik Kampung Batik, Batik Tiara Suci dan batik Mutiara Hasta. Dari keenam industri batik tersebut dipimpim oleh wanita dan kebanyakan karyawan pembatik adalah kaum wanita seperti ibu-ibu dan remaja putri. Batik Semarangan adalah batik yang diproduksi oleh orang atau warga kota Semarang, di Kota semarang, dengan motif atau icon-icon kota Semarang Yulianti 2007: 4 . 34 Motif batik Semarang secara umum dapat diidentifikasi tidak berbeda jauh dengan motif batik dikota-kota pesisir utara pulau Jawa. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : bebas atau tidak terikat pada aturan-aturan tertentu, ragam hias flora dan fauna, ragam hias besar dan tidak rinci, serta warna cerah menyolok. Meskipun ada persamaan ciri-ciri motif batik Semarang dengan batik pesisir lainya, namun jika diamati secara teliti ada juga detail perbedaanya. Ciri batik semarang yaitu : a. Warna dasar batik pada umumya berwarna dasar orange kemerahan. b. Pada umumnya batik semarang menampilkan motif fauna yang lebih menonjol dari pada flora, contohnya : merak, kupu-kupu, cendrawasih, burung phunix dan lain-lain Yulianti 2007:9. Jumlah karyawan yang bekerja sebagai pembatik di Industri batik semarangan di Kota Semarang, paling besar dibandingkan dengan karyawan lain seperti karyawan pewarnaan dan cap sedangkan untuk motif didesain langsung oleh masing-masing pimpinan Industri batik. Kapasitas produksi yang dicapai masing-masing pembatik berbeda-beda sesuai dengan kemampuan.

2.5 Kerangka berfikir