2.7 Kerangka Berpikir
2.7.1 Bagan Kerangka Berpikir
UUD 1945
UU No.5 Tahun 1960 Tentang UUPA UU No.41 tahun 2004 Tentang Wakaf
PP No.28 Tahun 1977 Tentang
Perwakafan Tanah Milik PP No.42 Tahun 2006 Tentang
pelaksanaan UU No.41 Tahun 2004 KHI
KUHPerdata
1. Dapatkah dilakukan penarikan kembali
tanah yang telah diwakafkan untuk dibagikan sebagai harta warisan ditinjau
dari peraturan
perundang-undangan perwakafan ?
2. Bagaimana penarikan kembali tanah yang
telah diwakafkan
jika peraturan
perundang-undangan perwakafan
memperbolehkan ? 3.
Bagaimanakah kesesuaian faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan
hakim dengan peraturan perundang-undangan
perwakafan dalam menjatuhkan putusan Nomor 987Pdt.G2003PA.Smg?
1. Perwakafan
2. Pewarisan
1. Dokumentasi
2. wawancara
Untuk melaksanaan perwakafan yang tertib dan efisien
Terwujudnya
pelaksanaan wakaf yang tertib dan efisien
2.7.2 Keterangan Bagan
1. Input: UUD 1945, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang
Wakaf, Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang UUPA, Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977 tentang Perwakafan
Tanah Milik, Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf,
Kompilasi Hukum Islam KHI, dan KUHPerdata. 2.
Proses : Dasar-dasar hukum tersebut yang akan menjadi landasan dalam penulisan skripsi yang membahas mengenai tinjauan yuridis
terhadap penarikan kembali tanah yang telah diwakafkan untuk dibagikan sebagai harta warisan. Fokus penelitian ini terdapat 3 tiga
permasalahan yaitu mengenai dapatkah tanah yang telah diwakafkan dilakukan penarikan kembali ditinjau dari peraturan perundang-
undangan perwakafan, penarikan tanah wakaf jika peraturan perundang-undangan perwakafan memperbolehkan, serta kesesuaian
faktor-faktor yang menjadi pertimbangan hakim dengan peraturan perundang-undangan perwakafan dalam menjatuhkan Putusan Nomor
987Pdt.G2003PA.Smg. Masalah-masalah tersebut akan diolah dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis
normatif, dan peneliti menggunakan metodelogi wawancara dan dokumentasi. Dilandasi dengan teori-teori, penulis menggunakan 2
dua teori yaitu teori perwakafan tanah dan pewarisan yang tersebut didalam bagan diatas.
3. Output : Mengetahui tinjauan yuridis terhadap penarikan kembali
tanah yang telah diwakafkan, mengetahui penarikan kembali tanah wakaf
jika peraturan
perundang-undangan perwakafan
memperbolehkan, dan untuk mengetahui kesesuaian faktor-faktor yang menjadi pertimbangan majelis hakim dengan peraturan
perundang-undangan perwakafan dalam menjatuhkan Putusan Nomor 987Pdt.G2003PA.Smg.
4. Outcome : Pemecahan berbagai masalah yang timbul dari penarikan
kembali tanah yang telah diwakafkan untuk dibagikan sebagai harta warisan agar pemerintah mampu memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan perwakafan dan memberikan kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi. Keseluruhan proses dalam kerangka pemikiran diatas,
merupakan jalan untuk mencapai tujuan perwakafan pada khususnya dalam rangka kesejahteraan bersama.
45
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian